Dua Tahun Berbagi “Cerita Lega” Di Kursi Panas

Kutim, RN.   Bagi warga RT.14 dan 24 Desa Sepaso Induk harus extra hati-hati ketika anda berkendaraan roda dua menuju Simpang Empat Desa...

PT. TELEN BA'AY KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN KUTAI TIMUR MENGUSIR KARYAWAN TANPA MEMBERIKAN PESANGON

PT.Wira Inova Nusantara Kebal Hukum Ketenagakerjaan

Proyek Aneh Ada Di Kutai Barat

Kutim, RN. 

Bagi warga RT.14 dan 24 Desa Sepaso Induk harus extra hati-hati ketika anda berkendaraan roda dua menuju Simpang Empat Desa Sepaso Barat. Kewaspadaan musim hujan tetap terjaga saat melintasi licinnya tanah dan lobangnya batu terlebih diwaktu senja dan malam hari. –Adalah Arfan- Anggota DPRD KetuaFraksi Gabungan Sangata-KUTIM- melewati Calon Kepala Desa Sepaso Induk ”Saparuddin” menyiapkan batu merah sebanyak 5 mobil truck setiap titik badan jalan yang akan ditimbun.

Bukan semua tetapi ada anggota memenuhi panggilan ketika pada saat yang terhormat, kalau saya biasa-biasa saja, sekarang rombak fisinya, sambungnya - Kehadiran saya di sini biasa saja sifatnya bukan sebagai anggota DPR tetapi sebagai masyarakat yang berdomisili di Bengalon – tuturnya.

Hari itu (22/10) 2016 – Bakti Sosial – Arfan bersama kedua warga RT. Pun tidak tinggal diam, tidak perduli sebagai anggota DPR, mengenakan celana pendek coklat bergaris putih, kaos biru, topi hitam lengkap kaos tangan segera bergabung, akhirnya batu yang bertumpuk-tumpuk itupun selesai diratakan. Arfan mengungkapkan banyak hal, sering-sering DPR itu diundang dimana ada anggota DPR pasti ada janjinya, kalau tidak ditepati jangan dipilih lagi, salah satu sikap yang saya tidak suka, bukan si A – atau si B – tetapi semuanya, kalau di Kantor masyarakat datang dianggapnya minta uang, itu salah, jangan dihindari tetapi ditemui, apalagi walaupun orangnya ada di kamar Hp.nya dimatikan, kalau saya sekalipun hantu tetap kuangkat, tegasnya.

Saat ini citra anggota DPR di mata masyarakat sudah tidak baik, ah – malu juga menjadi anggota DPR ini, nanti dinilainya sama- kalau mengingat sumpah janji jabatan, sebut “demi Allah demi Tuhan” saya memperjuangkan aspirasi rakyat, apa mau diperjuangkan kalau sembunyi-sembunyi.  Lanjut Arfan, ada salah satu teman tidak disebut namanya, ketika masyarakat datang katanya buat apa ditemui kan kemarin saya sudah bayar. Apabila direncanakan rapat kepentingan, ah- nunggu 2019 nanti diurus.

Bagaimana gencar-gencarnya Presiden Jokowi memberantasi PUNGLI, di DPR itu tidak ada PUNGLI buat apa 10-20 rupiah, di DPR KUTIM itu korupsi, apalagi morat marit anggaran, menggunakan kesempatan di dalam kesempitan. Arfan menghimbau, para calon-calon Kepala Desa, siapapun menjadi Kepala Desa bermitra dengan DPR, walapun kecil-kecilan saja ada kelihatan bukti pembangunan, lihat saja, Gereja, Mesjid- jalan- sekarang sudah 2 tahun di DPR, terserah masyarakat yang menilai. (Kasmir,ramly,Arnold)