Ketua DPRD Kotim, Dishub Untuk Tertibkan Truk Plat Non KH dan Kelebihan Tonase

Sampit, RN. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ,Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Jhon Krisli meminta dan mendesak ...

Sampit, RN.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ,Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Jhon Krisli meminta dan mendesak Dinas Perhubungan dan instansi terkait supaya menertibkan angkutan cpo truck Puso plat non KH dan yang melebihi tonase, sebagaiaman disampaikannya kepada awak media di Gedung DPRD Kotim (2/5).

Menurut Jhon penertiban harus segera dilakukan , sebelum berdampak terhadap infrastuktur jalan di Kotawaringin Timur. ’’Kami sebagai lembaga yang mengawasi jalannya Pemerintah Daerah, meminta dinas perhubungan dan intansi terkait untuk segera menertibkan angkutan non KH dan yang melebihi muatan, terutama yang melintas di jalan dalam kota sampit ,’’pintanya.

Jhon pun mengungkapkan banyak kendaraan angkutan yang melebihi tonase dinilai menjadi penyumbang kerusakan jalan di Sampit. Apalagi jalan-jalan di dalam kota Sampit merupakan kewenangan pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, sudah banyak anggaran yang dikeluarkan untuk infrastruktur jalan itu.

“Masa setiap tahunnya harus kita kucurkan untuk memperbaiki jalan itu itu saja. Kebanyakan yang melebihi muatannya adalah truk pengangkut tandan buah segar (TBS) dan tanki pengangkut crude palm oil (CPO),”ungkapnya.

Ditegaskan oleh Jhon, bahkan pemilik kendaraan mengubah bak penampungan di luar standar muatannya , sedangkan rata-rata jalan di Kotawaringin Timur masuk dalam golongan C, atau hanya mampu menahan bobot hingga 8 ton. Namun, kendaraan yang melintas membawa beban di atas 12 ton.

“Terutama pengangkut kelapa sawit, mereka mengangkut hingga melebihi bak. Selain melebihi kapasitas, itu sangat membahayakan pengendara maupun pejalan yang lain. Inilah yang menjadi salah satu fokus kami untuk mengurangi kerusakan jalan karena kendaraan melebihi kapasitas,makanya harus segera ditertibkan,” tegasnya,

Sependapat dengan Ketua DPRD Kotim , Ketua Forum Bersama (FORBES) Audy Valent juga menuding truck puso ,angkutan TBS ,dan CPO kerap kali melintasi jalan dalam kota Sampit terutama jalan pelita barat ,jembatan patah dan selama ini sangat minim pengawasan dari dinas dan intansi terkait padahal jalan itu tidak diperbolahkan angkutan truck maupun puso melintasinya dengan kondisi jembatan yang sudah sangat rusak maka tidak menutup kemungkinan jika dibiarkan jembatan itu bakal rusak berat .

”Kondisi jalan sekarang sangat memprihatinkan , jalan banyak yang rusak dan berlubang karena sering dilintasi setiap hari truck ,puso dan kendaraan berat ,”jelasnya.

Ditambahkannya selain angkutanya yang melebihi tonase juga yang harus menjadi sorotan plat non KH terutama untuk truck cpo ,puso dan kendaran roda enam lainya itu banyak plat luar daerah atau plat jawa ini artinya PAD kita disektor kendaaran roda enam selama ini banyak bocor .

’’Banyak plat Non KH yang melintas dengan bebas di jalan di Sampit bahkan melebihin tonase, Pemkab Kotim sangat kecolongan , segera tertibkan semua kendaran yang ber-plat non KH dan melebihin tonase,” pintanya. (Joe)