Program Desa Berbudaya, Gotong Royong Desa Cibeber Terjaga

Purwakarta RN. Tentunya masih asing di telinga kita, jika ada program bernama Desa berbudaya. Namun, ternyata program desa berbudaya cukup ...

Purwakarta RN.
Tentunya masih asing di telinga kita, jika ada program bernama Desa berbudaya. Namun, ternyata program desa berbudaya cukup sukses berhasil dan di rasakan nikmat manfaatnya oleh masyarakat.

Desa berbudaya merupakan program yang di cetuskan oleh bupati purwakarta, Dedi Mulyadi. Sebagai bentuk program dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk dapat menjunjung tinggi adat, budaya, tradisi, serta agama dengan motivasi spirit untuk membangun desa.

Salah contoh desa budaya adalah desa Cibeber kecamatan kiarapedes, menurut kepala desa Cibeber, Anwar Sadat, Jumat (19/5), sudah seharusnya semua masyarakat menjunjung tinggi adat istiadat, budaya serta agama.

"Membangun tidak cukup kalau hanya di lakukan pemerintah, semua harus terlibat, pemerintah dan masyarakat harus bersama menjunjung tinggi adat istiadat, budaya juga agama untuk memajukan desa", terang Anwar.

Desa berbudaya di Cibeber cukup berhasil. paguyuban, kerja bakti, gotong royong, ronda malam serta lainnya dapat berjalan semestinya.

"Alhamdulillah di desa cibeber kegiatan seperti kerja bakti, gotong royong, ronda malam, semua dapat berjalan dengan baik, Semua warga merasa memiliki, dengan demikian warga merasa berkewajiban untuk merawat dan menjaganya," ungkapnya.

"Masyarakat, lanjut Anwar, merasa jika keamanan, ketertiban, tidak cukup hanya mengandalkan aparat pemerintah, Tetapi semua. mengaji setiap malam khususnya bagi anak-anak dan remaja juga dapat terlaksana dengan baik".

Di desa Cibeber, juga berjalan peraturan bagi yang sedang berkunjung ke rumah pacar.

"Remaja yang sudah usia 17 tahun keatas yang memiliki pacar, orang tua di haruskan mendampingi, membuka pintu serta Gorden dan maksimal sampai pukul 21 malam.  Dengan maksud dan tujuan mengantisipasi  hal- hal yang tidak inginkan, yang akan membuat malu sendiri, keluarga dan mencoreng nama baik lingkungan setempat. Adapun jika melanggar setelah tiga kali di tegur karena melanggar, maka orang tua akan di panggil dan anak akan di nikahkan", Jelasnya.

Sebagai bentuk kepedulian kepada anak dan remaja, setiap malam minggu di halaman kantor juga di gelar pentas seni.

"Setiap malam minggu di halaman kantor desa diselenggarakan pentas seni, untuk remaja yang ingin mengekspresikan bakatnya, dan kami berencana akan membuat caffe, biar para remaja juga bisa  belajar tentang ekonomi, entah itu berdagang cilok, cireng, Juice buah serta lainnya, yang penting makanan sehat halal", urai Anwar.

Selain itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, desa Cibeber juga menjalankan budaya gotong royong yang bernama perelek.

"Untuk gotong- royong warga sebagai bentuk habluminannas, ada namanya Perelek", papar Anwar.

Adapun bentuk kegiatan serta tujuan yang di sebut dengan perelek meliputi:

1. Mengumpulkan uang atau beras dari seluruh warga tanpa kecuali kaya ataupun miskin untuk bersama-sama mengikuti kegiatan Perelek di lingkungannya. jika sudah terkumpul akan di pergunakan jika sewaktu-waktu ada warga yang mendadak sakit harus ke Rumah Sakit, atau hal lainnya seperti kematian.

2. Melestarikan budaya gotong royong antar warga.

3. Menjalin silaturahmi yang semakin erat antar warga,

4. Sekecil apapun  informasi kesulitan diantara warga akan segera terdeteksi sehingga dapat segera diberikan pertolongan, dan

5. Kegiatan Ronda malam semakin semarak, karena ada acara mengambil uang Perelek ke setiap rumah pada wilayah RT  masing-masing ada kalanya pemilik rumah tidak hanya menaruh uang atau beras Perelek tetapi juga menggantungkan gula kopi, kue dan makanan.

Anwar juga menjelaskan jika semua perolehan perelek dikelola oleh RT masing-masing dan desa hanya menerima laporan.

"Perlu di ketahui jika bentuk kegiatan serta perolehan perelek semua di di kelola oleh RT masing- masing, yang mana RT hanya melapor ke RW, kemudian ke Dusun dan selanjutnya ke kantor desa", pungkasnya. (Dof)