Pj.Gubernur Kalbar Tegur Petugas PLBN Badau

Kapuas Hulu (Kalbar), RN Pj. Gubernur Kalimantan Barat menegur petugas Pos Lintas Batas Negara (Badau) yang arogan dalam pelayanan kepa...

Kapuas Hulu (Kalbar), RN
Pj. Gubernur Kalimantan Barat menegur petugas Pos Lintas Batas Negara (Badau) yang arogan dalam pelayanan kepada masyarakat yang melintasi Pos Antar Negara Indonesia - Malaysia.

"Saya ingatkan, para petugas tidak boleh arogan kepada masyarakat dalam pelayanan publik. Para petugas PLBN harus memberikan pelayanan yang terbaik, jangan arogan kepada masyarakat," ungkap Dodi Riyadmadji, pasca mendapatkan laporan dari masyarakat saat pertemuan di Aula PLBN Badau, Rabu (24/1/2018), kurang lebih pukul 14.30-15.30 WIB.

Sementara menurut laporan masyarakat yang diwakili oleh Ardi, para petugas khususnya petugas Beacukai mereka bersifat arogan kepada masyarakat.

"Saat kami menyeberang ke Malaysia, tidak dibilang apa-apa. Sekali kami balik dari Malaysia, barang kami habis diperiksa dibuka dengan cara arogan. Petugas di PLBN arogan, kami sering kelahi," ungkap salah satu perwakilan Masyarakat Perbatasan kepada Pj. Gubernur Kalimantan Barat.

"Kami tidak mengerti, kami tidak tahu apa-apa saja syarat dari KLB. Karena selama ini tidak ada juga sosialisasi kepada masyarakat kami. Jadi kami selaku masyarakat awam, tidak tahu apa-apa syarat KLB itu," jelas Ardi.

Usai pertemuan di Aula PLBN Badau, D. Jekson Jangok, meminta kepada para petugas PLBN Badau untuk tidak mempersulit masyarakat khusus yang berada di 5 Kecamatan ketik belanja ke Malaysia.

"Masyarakat Perbatasan siap tidak belanja produk Malaysia, asalkan pemerintah bisa menyiapkan kebutuhan sembako produk Indonesia dengan harga yang terjangkau. Selama ini kami diperbatasan ini memang hidupnya tergantung dengan barang-barang dari Malaysia," jelas Jangok.

Ditambahkan oleh Ramin, bahwa belum lama ini ada masyarakat membawa 5 batang bibit sahang, diambil oleh petugas Beacukai, Ayam juga diambil oleh petugas Beacukai. "Tetapi kami tidak pernah tahu, semua barang-barang itu dikemanakan. Tapi kalau pengusaha yang membawa barang Malaysia bertruk truk, dibiarkan saja," tandas masyarakat Perbatasan kepada Koordinator Wilayah Kalbar www.radarnusantara.com. (Santo)