DOUBLE JOB Pandeglang, RN Terungkapnya kasus Double Job (rangkap pekerjaan) Pendamping Program Keluarga Harapan di Kecamatan Sobang ol...
Pandeglang,RN
Terungkapnya kasus Double Job (rangkap pekerjaan) Pendamping Program Keluarga Harapan di Kecamatan Sobang oleh Otong Solihin Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Front Pendamping Rakyat (LSM FPR) ke media radarnusantara.com beberapa hari yang lalu, Hal tersebut kini di kuatkan juga oleh Ketua BPD Desa Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yakni Ujang Tursina,SH.
Ia mengatakan bahwa Pendamping PKH di Desa Kutamekar sekaligus Kordinator Pendamping PKH Tingkat Kecamatan itu telah rangkap pakerjaan (Double job) bahkan ada pekerjaan tambahan lainnya nya yaitu sebagai Guru di SDN Kutamekar 2 sesuai yang ada di Pegawai Tetap Kepegawaiain (PTK), Pegawai Desa Sobang Sebagai Kaur Perencanaan dan sebagai Pendamping di Program Keluarga Harapan yang bernama Asep Sapei.
"Asep Sapei sudah merangkap pekerjaan (double job)," kata Ujang
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Asep Safei itu adalah Pegawai Desa di Desa Sobang sebagai Kaur Perencanaan dan setiap bulannya kata dia Asep mendapatkan Penghasilan tetap (Siltap) dan tunjangan,
" Asep itu Pegawai Desa sebagai Kaur Perencanaan dan setiap bulannya mendapatkan penghasilan tetap dan tunjangan," katanya Ujang Tursina Ketua BPD Desa Sobang kepada media radarnusantara.com. Jum'at (29/6).
Berbeda, di hubungi terpisah Kades Sobang Dulkali, bahwa Asep Safei itu bukan sebagai Kaur melainkan hanya sebagai Staf Perencanaan karena waktu dulu saya menanyakan kepada Asep bahwa Asep itu guru TKS di SDN Kutamekar 2, adapun informasi yang masuk terkait Asep sebagai Perangkat Desa (Kaur Perencanaan) itu salah bahwa Asep itu sebagai Kaur sudah di keluarkan, sebelum Rekruitmen Prades, jumat (29/06)
"Asep Safei itu sebagai Staf Perencanaan bukan sebagai Kaur Perencanaan," tandasnya Kades Sobang melalui sambungan telepon gengamnya.
Dihubungi terpisah Asep Safei saat di hubungi membantah bahwa saya bukan dewan guru melainkan hanya sebagai operator adapun sebagai guru udah berhenti dari tahun 2015 lalu. Terkait di Desa itu juga tidak benar karena kata dia saya sudah mengundurkan diri dan saya bukan pegawai desa sebagai Kaur Perencanaan dari bulan Februari tahun 2017 lalu.
"saya sudah mengundurkan diri baik menjadi dewan guru atau sebagai pegawai Desa, hanya sebagai Operator aja,' kilahnya.
Sementara Kepala Sekolah SDN Kutamekar 02 Supardi bahwa Asep Itu adalah Dewan Guru olahraga dan merangkap sebagai Operator,
"Asep itu Operator dan pekerjaan nya full padat maka terkadang untuk mata pelajaran Penjaskes itu bisa oleh guru masing-masing saking padatnya, Asep itu di Dapodiknya sebagai Operator (tKS), dan pendapatan perbulannya hanya mendapatkan gaji 300 ribu rupiah," imbuhnya.
Asep itu sudah cukup lama bekerja di SDN kutamekar 02 kurang lebih dari tahun 2004/2005 sampai sekarang Asep itu sudah ada di sekolah.
" Asep kurang lebih sudah 13 tahun menjadi TKS di Sekolah Dasar Negri Kutamekar 2," tukasnya. ***(hadi/Iwan )
Terungkapnya kasus Double Job (rangkap pekerjaan) Pendamping Program Keluarga Harapan di Kecamatan Sobang oleh Otong Solihin Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat Front Pendamping Rakyat (LSM FPR) ke media radarnusantara.com beberapa hari yang lalu, Hal tersebut kini di kuatkan juga oleh Ketua BPD Desa Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yakni Ujang Tursina,SH.
Ia mengatakan bahwa Pendamping PKH di Desa Kutamekar sekaligus Kordinator Pendamping PKH Tingkat Kecamatan itu telah rangkap pakerjaan (Double job) bahkan ada pekerjaan tambahan lainnya nya yaitu sebagai Guru di SDN Kutamekar 2 sesuai yang ada di Pegawai Tetap Kepegawaiain (PTK), Pegawai Desa Sobang Sebagai Kaur Perencanaan dan sebagai Pendamping di Program Keluarga Harapan yang bernama Asep Sapei.
"Asep Sapei sudah merangkap pekerjaan (double job)," kata Ujang
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Asep Safei itu adalah Pegawai Desa di Desa Sobang sebagai Kaur Perencanaan dan setiap bulannya kata dia Asep mendapatkan Penghasilan tetap (Siltap) dan tunjangan,
" Asep itu Pegawai Desa sebagai Kaur Perencanaan dan setiap bulannya mendapatkan penghasilan tetap dan tunjangan," katanya Ujang Tursina Ketua BPD Desa Sobang kepada media radarnusantara.com. Jum'at (29/6).
Berbeda, di hubungi terpisah Kades Sobang Dulkali, bahwa Asep Safei itu bukan sebagai Kaur melainkan hanya sebagai Staf Perencanaan karena waktu dulu saya menanyakan kepada Asep bahwa Asep itu guru TKS di SDN Kutamekar 2, adapun informasi yang masuk terkait Asep sebagai Perangkat Desa (Kaur Perencanaan) itu salah bahwa Asep itu sebagai Kaur sudah di keluarkan, sebelum Rekruitmen Prades, jumat (29/06)
"Asep Safei itu sebagai Staf Perencanaan bukan sebagai Kaur Perencanaan," tandasnya Kades Sobang melalui sambungan telepon gengamnya.
Dihubungi terpisah Asep Safei saat di hubungi membantah bahwa saya bukan dewan guru melainkan hanya sebagai operator adapun sebagai guru udah berhenti dari tahun 2015 lalu. Terkait di Desa itu juga tidak benar karena kata dia saya sudah mengundurkan diri dan saya bukan pegawai desa sebagai Kaur Perencanaan dari bulan Februari tahun 2017 lalu.
"saya sudah mengundurkan diri baik menjadi dewan guru atau sebagai pegawai Desa, hanya sebagai Operator aja,' kilahnya.
Sementara Kepala Sekolah SDN Kutamekar 02 Supardi bahwa Asep Itu adalah Dewan Guru olahraga dan merangkap sebagai Operator,
"Asep itu Operator dan pekerjaan nya full padat maka terkadang untuk mata pelajaran Penjaskes itu bisa oleh guru masing-masing saking padatnya, Asep itu di Dapodiknya sebagai Operator (tKS), dan pendapatan perbulannya hanya mendapatkan gaji 300 ribu rupiah," imbuhnya.
Asep itu sudah cukup lama bekerja di SDN kutamekar 02 kurang lebih dari tahun 2004/2005 sampai sekarang Asep itu sudah ada di sekolah.
" Asep kurang lebih sudah 13 tahun menjadi TKS di Sekolah Dasar Negri Kutamekar 2," tukasnya. ***(hadi/Iwan )
COMMENTS