Membongkar Mafia BRI Kanca Veteran

1.Ruri (Staff ADK BRI Guna) 2.Olah Hutapea (Staff ADK BRI Guna) 3.Rany (Supervisor) 4.Dewi (Staff ADK BRI Guna). Jakarta, Redaksi.RN S...

Perkuat Sinergi Dalam Penegakan Disiplin Personel TNI-Polri, Kadiv Propam Polri Sambangi Danpuspom AD

Ombudsman RI Komitmen Cegah Praktek Maladministrasi di Sektor Kehutanan

Jakarta, Redaksi.RN
Semakin maraknya perkembangan dunia perbankan di Indonesia,semakin marak pula pemberitaan mengenai kasus kasus yang terjadi di dunia perbankan.Diantara kasus yang sedang hangat hangatnya terjadi adalah kasus penggelapan uang nasabah bank BRI dan kasus penyalahgunaan IT oleh oknum-oknum BRI.
Baru baru ini media Radar Nusantara didatangi oleh salah seorang narasumber yang tidak mau disebutkan namanya sebut saja MIRA yang berkaitan dengan kasus di BRI Syariah Kanca Veteran Jakarta Pusat.
Setelah melalui perbincangan dengan MIRA didapati data-data kompeten yang berkaitan dengan mafia berdasi di lingkungan kantor BRI cabang Kanca Peteran Jakarta pusat.

Dimulai dengan tertangkapnya salah seorang pegawai BRI Syariah Kanca Veteran berinisial'M' pada awal Desember 2018 lalu Namun tertangkapnya 'M'sepertinya tidak boleh diketahui oleh media,padahal tersangka'M'sudah mendekam di Polda Metro Jakarta dan saat ini masih menjadi tahanan titipan di Bareskrim Polda Metro Jakarta.

Akhirnya terungkap dari MIRA di jajaran Polda bahwa pihak Bank BRI sudah melakukan pendekatan ala jurus kuda gigit besi di Bareskrim untuk menutup kasus ini dari media apapun.Ada apa dengan semua ini...? Mungkinkah dengan
BRI menutup kasus ini dari media karena
Ingin menyelamatkan para petinggi di
Jajaran BRI atau demi sebuah pencitraan
Agar nama baik BRI tetap terjaga...?
MIRA menambahkan kalau informasi yang ,diperoleh bahwa tertangkapnya'M'dalam kasus ini tidak luput dari peran serta tim yang berada dalam jajaran perkreditan bank BRI syariah tersebut.

Diantara tim tersebut adalah Rany lusiany Beliau adalah salah seorang pegawai BRI berprofesi sebagai supervisor bagian Administrasi Kredit (ADK) Briguna .. Lokasi kantor BRI Syariah Kanca Veteran Jakarta pusat.

Selama bekerja di BRI Kanca ini yang hanya seorang pegawai administrasi kredit,bisa memiliki kekayaan dan aset yang sangat fantastis berupa sepuluh mobil mewah,properti di kawasan elit di Perumahan Mutiara Depok,dan beberapa puluh atau ratus rumah sewaan,kuat dugaan beliau lebih dulu berperan "nyolong" ini untuk memperkaya diri sendiri dulu.

Sedangkan tersangka M saja bisa mencapai melakukan penggelapan di angka 4 Milyart
Menurut MIRA,Rany turut terlibat dalam pembuatan rekening-rekening fiktif.diantaranya rekening a.n julian jola dengan melibatkan 3 bawahannya yaitu dwi, ola, dan tersangka 'M'.Rekening tersebut pada awalnya untuk bancakan alias dipakai bersama untuk iseng semata seperti makan bersama dan travelling keliling kota serta memenuhi kebutuhan keluarga.

Namun setelah mengetahui begitu mudahnya mengetahui password id para nasabah bank BRI melalui komputer milik Rany lusiani yang berisi data data penting dan rahasia milik nasabah BRI,mulailah kebiasaan untuk "nyolong" uang nasabah melalui Rany,akhirnya dimanfaatkan oleh tim Rany untuk membuka akses ilegal dengan menggunakan remote desktop yaitu pemindahan uang bunga pinjaman dari 30 nasabah BRI ke rekening a.n. julian jola.

Diantara pemain tersebut adalah tersangka M".Namun menurut MIRA ,seorang "M" tidak akan mungkin mencuri uang tersebut dari data data dan password nasabah tanpa melalui Rany Lusiani,Olla,dan Dwi (MAFIA)MIRA,menambahkan kalau Prosedur pemgambilan bunga pinjaman 30 nasabah itu harus melalui persetujuan dari seorang atasan(supervisor) dalam hal ini "M"melakukan pendekatan personal terhadap rany dengan upaya memberikan username dan password kepada "M".

Oleh karena itu secara tidak langsung Rany mengetahui atau tidak mengetahui maka tentulah ikut membantu "M"dalam membuka akses penggelapan uang dengan memberikan username dan password kepada tersangka "M" yang mana username serta password itu seharusnya hanya Rany yg boleh mengetahui karena itu sudah menjadi kode etik di perusahaan bahwa tidak sembarangan memberikan username dan password kepada siapapun..hal ini sering dilakukan Rany setiap "M" meminta username dan password maka dengan mudahnya "M" memperolehnya.Selama masa penyalahgunaan ini,tersangka "M" diduga telah mendapatkan hasil hingga Rp.4 milyar.jumlah yang sangat tidak sedikit.

Seorang "M" yang hanya seorang bawahan saja bisa meraup rezeki nomplok dari hasil tersebut dalam jumlah yang sangat fantastis.Bagaimana dengan para petingginya?
Dalam hal ini tentu patut dicurigai bahwa tertutupnya kasus ini karena banyak pihak yang bermain didalamnya dan tidak menutup kemungkinan adalah para petinggi di BRI Syariah tersebut ataukah BRI-BRI lainnya.

Kecurigaan kamipun semakin dalam mengingat tersangka M telah menjalani tahanan titipan di Bareskrim hingga melewati 4kali 22 hari namun belum menjalani persidangan sekalipun hingga saat ini.
Mungkinkah penyidik semakin menyakini bahwa tersangka "M" hanyalah sebagai tameng bagi para petinggi BRI terutama di jajaran Kantor BRI Syariah Kanca Veteran Jakarta Pusat sehingga masih ingin mendalami kasus ini hingga ke akar akarnya.

Ataukah pihak BRI takut jika semakin banyaknya kasus kasus yang terkuak di jajaran BRI akan membuat bangkrut sebuah perusahaan plat merah ini.

Lalu dimanakah keadilan atas semua ini.yang rendahan dihancurkan,yang atasan semakin puas mengumpulkan pundi pundi uang dari hasil "nyolong" korupsi ini.

Sampai berita ini diturunkan pihak manajemen BRI Cabang Kanca Peteran Jakarta Pusat maupun manajement kantor pusat BRI belum dapat di konfirmasi terkait Mafia berdasi yang menggerogoti keuangan nasabah. dengan terbongkarnya mafia elit di kubu BRI ini,masyarakat bisa menilai,masih layakkah kita menabung ataupun melakukan transaksi perbankan ya g notabene bisa menyedot uang yang kita masyarakat simpan, (RED/Team Redaksi )