Pembangunan RPS SMK Negri 2 Kualuh Selatan diduga tak sesuai Bestek

Labura, - RN Pembangunan  Ruang Praktek Siswa  (RPS)  SMK Negri 2  kecamatan Kualuh selatan labura yang bersumber dari DAK  tahun 2...

Wagub Kunjungan kerja di Labura

Tim tipikor sumut geledah kantor disdik kab labura

Buka Outbound DWP, Sekda : DWP Harus Kompak

Labura, - RN
Pembangunan  Ruang Praktek Siswa  (RPS)  SMK Negri 2  kecamatan Kualuh selatan labura yang bersumber dari DAK  tahun 2018 bernilai Rp 732 211 187 (Tujuhratustigapuluhdua juta duaratussebelasribu seratus  delapanpuluh tujuh rupiah) yang diduga tidak sesuai dengan bestek (sarat dengan KKN), faktanya ruang praktek tersebut belum  selesai dikerjakan lantainya sudah retak.

Hal ini diketahui ketika wartawan Radar Nusantara.com mengunjungi  SMK N 2 itu pada senin (18/02 ) dan melihat lantai teras bagian samping sudah retak -retak dan bagian plafonnya yang renggang dan jerjak belum selesai serta mobilernya pun belum ada sehingga kuat dugaan  bahwa pengerjaan RPS itu tidak sesuai bestek alias Asal jadi ,
Namun pada saat itu kepala sekolah  berinisial AHS tidak berada di tempat ,sehingga tidak dapat dikonfirmasi terkait pengerjaan  Ruang Praktek siswa dan mobiler di SMK 2 Kualuh selatan ini.
Untuk klarifikasi hal ini wartawan medya ini menghubungi kepala sekolah melalui telefon selulernya  namun tidak diangkat ,begitu juga di dikonfir melalui WA  tetap dibalas.

Ada apa  dengan kepala sekolah ini sehingga  sangat tertutup kepada medya,Ironisnya  Pengerjaan RPS itu belum rampung 100%hingga berita ini diterbitkan. dan berkesan seperti  tidak kontrol Konsultan pengawas pengerjaan RPS . Jika memang di awasi dengan baik seharusnya sudah bleklist pengerjaan ini karena sudah habis tahun anggaran .
Namun tampak ok ok saja sehingga kuat dugaan adanya kong kalikong pada pelaksanaan pembangunan  RPS itu.
Untuk menyikapi hal ini perlu petugas tipikor turun untuk menindak lanjuti kelengkapan Pembangunan Ruang Praktek Siswa di SMK N 2 kecamatan  kualuh selatan .

Selanjutnya pada hari selasa (19/02)wartawan koran ini kembali mengunjungi  sekolah tersebut guna konfirmasi terkait pengerjaan ruang praktek di SMKN 2 itu , namun setelah sampai digerbang ,seorang satpam berinisial DS yang ada di pos satpam meminta identitas wartawan dan wartawanpun menyanggupinya dengan menunjukkan KTA ,Setelah beberapa saat satpam tersebut mengembalikan KTA dan mengatakan tidak diperbolehkan masuk ,jika bapak masuk gajikami akan dipotong cetus satpam itu sambil menghadang wartawan agar tidakbisa masuk untuk untuk konfirmasi.
Mendengar itu awakmedya ini pun minta penjelasan dari satpam  DS yang mengatakan  bahwa setiap seorang wartawan masuk sekolah tersebut walau dengan porsudur ,maka gaji satpam akan dipotong Sebesar Rp50 000 ,"Kami mohon jangan masuk pak cegah satpam kepada wartawan .
Begitulah aturan yang diterapkan di sekolah tersebut agar para wartawan ataupun LSM tidak dapat masuk ke areal sekolah,pada hal sudah jelas dalam UU Pers no 40 tahun 1999  menghalang-halangi tugas pers adalah merupakan perbuatan melanggar hukum .namun karena alergi dengan tugas wartawan ,kepsek ini menerapkan aturan yang menginterfesi para awak medya. (facta)