Komisi III DPRD Metro Dukung Pengelolaan Limbah Domestik

METRO, RN Anggota Komisi III DPRD Kota Metro, Zas Dianur Wahid, mendukung penuh upaya eksekutif dalam penanganan pengolahan limbah domes...

METRO, RN

Anggota Komisi III DPRD Kota Metro, Zas Dianur Wahid, mendukung penuh upaya eksekutif dalam penanganan pengolahan limbah domestik di Kota Metro. Ketua Panitia Khusus (Pansus) itu juga berharap agar pemerintah Kota Metro serius menangani pengolahan limbah domestik, baik dari sampah rumah tangga yang sifatnya global, maupun limbah medis.

“Berkenaan dengan pengolahan limbah domestik, kami komisi III sudah bertemu dengan Kadis LH, Pak Eka Irianta. Ketepatan saya Ketua Pansus untuk itu. Pertemuan kemarin, lebih ke global saja. Sebetulnya yang dimaksud dalam perda itu nantinya lebih kepada spesifik ke tempat penampungan tinja komunal. Jadi, bukan sampah secara gelobal gitu seperti yang dikarang rejo,” Kata Zas Dianur Wahid, Jumat (19/7/2019).

Diungkapkan, Zas , Berkenaan dengan limbah domestik seperti pengolahan tinja di septik tank komunal, bisa sebagai upaya antisipasi untuk wilayah hadimulyo barat, imopuro, Hadimulyo Timur dimana merupakan permukiman padat warga.

“Permasalahannya itu sulit. 1,itu memang sudah jadi tempat padat permukiman, kita mau ngelola septik tank komunal dari perumahan padat, untuk instalasinya, ‘siapa yang nanggung’ ?. 2, kalaupun kita umpamanya punya tempat untuk septik tank komunal, Itukan dibutuhkan perencanaan instalasi awal. Yang namanya ngebuat instalasi dari nol itu enak, Ini kan enggak, barang sudah jadi, dan posisinya nggak berarahan, itu sulit.”kata Zas.

Dikatakan, Zas, untuk daerah- daerah yg memang sudah menjadi permukiman padat, sebaiknya dilakukan pembenahan saja. Seperti, septik tenk pribadi yang sudah sesuai dengan standar kesehatan.

“Umpamanya, kalau buat septik tenk dicor, kemudian luasanya diperkirakan cukup aman dari sumber air bersih, itu yang mungkin bisa dibenahi. Karna jarang masyarakat mau nanggung untuk beli pipa saluran instalasi menuju septikteg komunal. Kalau mau seperti itu wajibkan bagi perumahan-perumahan baru,”katanya.

Zas mencontohkan: belakangan ini kan marak ni perumahan-perumahan baru, nah perumahan-perumahan baru itu, septik tenknya wajib komunal. Sehingga dari awal sudah ditata. Baru bisa ditertibkan izin IMB nya. Terus kontur tanah kita ini kan nggak beraturan, beda dengan yang ada di jogja. Disana itu, septik tenk nya itu turunan, jadi nggak terlalu susah instalasi nya ‘walaupun dari rumah kerumah’, jarak rumah juga nggak terlalu rapat, kasarnya ngomong, posisi instalasi ketika memang kontur tanahnya dia miring kebawah, septik tenk komunal ya mudah. Di Metro nggak bisa. Itu yang saya bilang ke pak Eka kemarin, Karna memang perencanaanya nggak ada,”ujarnya.

Menurut Zas, WC komunal yang selama ini dibuat oleh pemerintah kota, satupun tidak ada yang manfaat. ‘Kecuali’, yang berketempatan yang menggunakan.

“Ngapain WC bareng-bareng, dirumah nya pun nyaman,”pungkasnya. (ferdy)