Jembatan Desa Hanaut, Lapuk Dimakan Usia, Bantuan Pemerintah Kemana ???

Kalteng, RN Jembatan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, di, Desa Hanaut Kecamatan Pulau Hanaut. karena merupakan akses satu-satun...

Lira Laporkan Proyek Jembatan Pemalian Kekajati Kalteng

Masyarakat Heran, Diduga Dana Desa disimpangkan. " Tak Satupun papan proyek terpampang

Opini Publik: Tiga Kepala Dinas Di Pemkab Kotim Unggul Jabatan, Pakai Jimat Apa Mereka ??? Publik Penasaran Ingin Tau Kesaktiannya !!!, Sampai Kapan Mereka Ini Bisa Bertahan

Kalteng, RN

Jembatan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, di, Desa Hanaut Kecamatan Pulau Hanaut. karena merupakan akses satu-satunya bagi warga setempat untuk kepentingan warga sehari-hari melintas menuju antar Desa Jembatan itu juga digunakan anak-anak sekolah jalan utama desa tersebut untuk menuju sekolahnya.

Namun, berdasarkan pantauan Wartawan Radar Nusantara RN Senin 19/08/2019 di lapangan, tampak jembatan yang selebar satu meter lebih dan panjangan kurang lebih 20 meter papan dan kayu tersebut sudah mulai rapuh.  Selain itu kondisi jembatan itu juga sudah mulai miring sehingga sangat sulit dilalui warga yang sedang membawa angkutan beban berat dan rawan kecelakan banyak lubang dan paku bermunculan

" Menurut Keterangan, Amat (50), warga setempat jembatan ini sudah puluhan tahun lalu, katanya. sejak awal dibangun belum pernah mendapatkan bantuan pemerintah, meskipun diperbaiki hanya dengan swadaya masyarakat

"Ya, kalau ada kerusakan kamilah yang memperbaikinya. paling menggati kayu atau papan yang sudah lapuk dimakan usia," sebutnya. kepada Wartawan.

Sementara itu Iwan (25) mengatakan, kondisi jembatan tersebut memang sudah sangat memprihatinkan, karena sudah cukup lama. Warga sekitar berharap pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur KOTIM maupun instansi terkait dapat segera mengecek ke lapangan dan memperhatikan kondisi jembatan agar dapat dibangun ke depannya.

"Pasalnya, jika terus dibiarkan seperti ini, tidak mustahil jembatan ini suatu saat akan roboh dan dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan warga," pungkasnya. (SAFARI)