Pengendalian Banjir Batang Agam Kota Bukittinggi Senilai Rp. 4.331.600.000,00 Diduga Sunat Material Tanpa Tahun Anggaran

NGO BIDIK RI : Minta Kejaksaan Audit Perkejaan Bukittinggi, RN Cerdik dan lincah oknum kontraktor nakal yang bermain pada uang Negara...

NGO BIDIK RI : Minta Kejaksaan Audit Perkejaan

Bukittinggi, RN

Cerdik dan lincah oknum kontraktor nakal yang bermain pada uang Negara yang bersumber dari pajak rakyat. Hal ini patut dialamatkan kepada oknum CV. Berangin, ini masih diragukan nama perusahaannya pasalnya dalam plank proyek yang tidak ditemukan ada konsultan pengawas.

Setelah mengkroscek kelapangan pekerjaan pengendalian banjir batang agam – kota Bukittinggi yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2019, RN mengkomfirmasi pada tanggal 23 juli 2019 kepada Ka. Balai BWSS V Maryadi, terkait adanya dugaan mark’up pekerjaan dan plank proyek yang tidak membuat pagu anggarannya. Namun ka. BWSS V hanya menyampaikan “wass tahun ini”.

Namun RN mengkomfirmasi kembali pada tanggal 03 agustus 2019, kepada Ka. BWSS V melihat adanya pemasangan batu dam dinding sungai batang agam – bukittingi yang terletak di lokasi belakang UPTD rumah potong hewan di jl. jangkak Bukittinggi, apakah boleh dengan menyambung Dam yang lama, pemakaian alat kerja seperti pompa air, dengan mesin robin, pemasangan rangka besi, yang untuk tapak dinding atau lainnya berjarak dengan berkisar 20 – 25 cm.

Apakah pekerjaan sudah diawasi oleh tim pengawas proyek pembangunan pemerintah daerah (TP4D) dari unsur kejaksaan lanjut RN bertanya ? namun tidak ada tanggapan, sesekali Maryadi (Ka. BWSS V) tks infonya, tks masukannya, wass pak nanti ppk klarifkasi, tks. Infonya.

Ditempat terpisah RN mengkonfirmasi Ka. Devisi Badan Investigasi Demokrasi Informasi Keadilan Republik Indonesia (BIDIK RI) Fajriansyah, SH. Ia mengatakan akan melakukan audit investigasi kelapangan terkait adanya dugaan mark’up bahan material yang tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB), dan meminta Kejaksaan Negeri Bukittnggi untuk cepat melakukan kroscek kelapangan untuk alat bukti permulaan dugaan tindak pidana korupsi

Terang fajri lagi, kami akan menyurati Kejaksaan Negeri Bukittinggi yang masuk dalam wilayah hukumnya, terkait adanya temuan pekerjaan yang tidak mengacuh bestek dan perencanaan dan kurangnya pengawasan BWSS V.
Tim.