Pemkab Kotim & Bapeg Pusat Dituding Lecehkan Putusan MA

SAMPIT-KALTENG, RN Riduansyah,SH dan Anisa Dewi,SH kuasa hukum  Muhammad Nasir (57) ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawari...

Pernyataan Bupati menyinggung, Sejumlah LSM Di KALTENG, " Menyeretnya Ke Hukum.

HGU No. 01 PT.Satria Hupasarana Lamandau Diduga Kuat Bermasalah.

Personil Kodim 1015/Spt Lakukan Uji Coba Motoris Alang Air.

SAMPIT-KALTENG,RN

Riduansyah,SH dan Anisa Dewi,SH kuasa hukum  Muhammad Nasir (57) ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) selaku penggugat menuding Pemkab.Kotim (Bupati Kotim tergugat I & Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotim tergugat II serta Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) pusat tergugat III) dalam gugatannya  menuding  tergugat  I, II dan III  melecehkan putusan Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, yang berkekuatan hukum tetap (Incraht)  pada persidangan perdana di Pengadilan Negeri (PN) Sampit, Senin 16 September 2019.

Informasi yang berhasil dihimpun radarnusantara.com melalui Riduansyah,SH dan Anisa Dewi SH, kuasa hukum Muhammad Nasir sebagai penggugat  usai sidang perdana di PN Sampit mengatakan ada 10 item  tuntutan  yang dituangkan dalam gugatan itu yang diajukan kepada Majelis Hakim yang diketuai oleh Muslim Setiawan SH, didampingi  dua orang Hakim anggota  Eka Liduri SH,MH dan Doni Prianto SH, namun sidang kali ini ditunda Hakim Majelis hingga hari Senin tanggal 30 September 2019 yang akan datang, lantaran tergugat dan kuasa hukumnya tidak hadir dalam persidangan tersebut.

Menurut Riduansyah SH, yang sebelumnya  berbasic Aktivis dan Jurnalis senior ini bahwa ,”  Ketiga tergugat ini nampaknya ego mereka sangat tinggi begitu berani  melecehkan Surat Putusan dari MA nomor 296.K/TUN/2013 yang sudah Incraht,  faktanya hingga saat ini mereka  tidak mau tunduk dan patuh untuk melaksanakan putusan itu,” Ujarnya.

“ Dalam putusan MA itu sudah jelas mengabulkan gugatan Muhammad Nasir untuk seluruhnya dan menyatakan batal atau tidak sahnya  SK BAPEK Nomor  090/KPTS/BAPEK/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang penguatan hukum  disiplin atas nama Muhammad Nasir (Penggugat) dan memerintahkan kepada tergugat III (BAPEK) untuk mencabut SK tersebut serta memerintahkan untuk membuat SK baru yang berisi mempekerjakan kembali Muhammad Nasir pada kedudukannya semula baserta hak-haknya,” Jelasnya.

“ Dasar gugatan kami saat ini adalah SK MA Nomor  296.K/TUN/2013, yang menyatakan Kasasi pihak BAPEK  dikalahkan  dan Muhammad Nasir dimenangkan  dan kami optimis dalam gugatan kami kali ini akan kami menangkan kembali, dan berharap kepada Hakim Majelis dalam memutuskan perkara ini seadil-adilnya agar supermasi dinegeri ini bisa ditegakan,” Tegasnya.

“Dampak dari keangkuhan, keegoisan  dan kelalaian tergugat ini Muhammad Nasir  sangat dirugikan, baik materi               (Haknya tidak dibayar) maupun non materi, beban moral yang ditanggung-nya begitu berat, dan sempat menjadi gunjingan masyarakat luas, untung saja yang bersangkutan masih kuat bertahan, dalam kondisi yang sedemikian cobaan terus menguji kesabaran penggugat, pada hari Sabtu tanggal 30 Nopember 2013 rumah kediaman Muhammad Nasir ludes terbakar rata dengan tanah, tidak ada satu barangpun yang bisa diselamatkan , masih beruntung nyawa orang tua jompo / lansia orang tua yang menjadi tanggungan-nya masih bisa diselamatkan dalam musibah kebakaran tersebut,” Pungkasnya.

Sampai berita ini kami terbitkan pihak terkait atau tergugat I,II dan III maupun kuasa hukumnya belum bisa dikonfirmasi, upaya untuk itu akan kami upayakan pada edisi berita kami selanjutnya. (Misnato)