KTH Membantah menyerobot Lahan LMDH Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan Akan Meluruskan

Banyuwangi, RN Edi Laksono (46) Ketua Kelompok Tani Hutan ( KTH) "Wono Asih Makmur Sejahtera" membantah  k...

Pemkot dan DPRD Sepakati RAPBD Kota Bekasi Tahun Anggaran 2025

Dua Paslon Saling Klaim Kemenangan, Ketua KPU tegaskan Data Suara Itu Bukan dari Kami

Sukseskan Plikada Serentak 2024, PLN Cikarang Hadirkan Pasokan Listrik Andal

Banyuwangi, RN

Edi Laksono (46) Ketua Kelompok Tani Hutan ( KTH) "Wono Asih Makmur Sejahtera" membantah  keras kalau dirinya menyerobot lahan LMDH  RPH Pulau Meah , Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Tepiisan  tersebut setelah beredarnya  di media yang diduga menyerobot lahan milik LMDH  adalah salah dan tidak benar ditemui pada hari Jumat (15/11/19) di  payung pantai pulau merah  (PM).

" tidak ada yang menyerobot lahan garapannya LMDH wah itu tidak benar,itu oknum saja bilang begitu". Katanya.

Dijelaskannya, LMDH juga orang sama yang  melebur jadi satu menjadi KTH . sudah ada kesepakatan  bahkan ada surat pernyataan yang di tandatangani kedua belah pihak antara ketua LMDH ( Sukidi) dan ketua KTH ( edi laksono)  pada hari minggu (24/2/19). tertuang isi didalam pernyataan tersebut bahwa kedua pihak sepakat melebur menjadi satu menjadi kelompok bernama KTH "wyono Asih Makmur Sejahtera"untuk usulan pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan ( KULIN KK )  yang di saksikan oleh  perwakilan dari KLHK.

" Sebenarnya nama kelompok  Wono Asih asih dari LMDH, dan kelompok Makmur Sejahtera dari KTH yang melebur menjadi satu yaitu KTH bernama "Wono Asih  Makmurakmur  Sejahtera " terus kalau dibilang menyerobot yang mana..? ." tanya Edi .

Edi juga menambahkan,setelah adanya Program Pemerintah tentang Perhutanan Sosial atau Kemitraan kehutanan ( KK) dilihat data dari pihak LMDH  tidak mengajukan ke KLHK . Padahal dari semua kelompok petani hutan berkeinginan resmi / legal seperti  dalam bentuk  (KULIN KK) pengakuan perlindungan kemitraan kehutanan dan izin pemanfaatan Hutan Sosial ( IPHPS)  maka akhrya dari kelompok tani berembuk bersama untuk mengajukan SK KTH  Wono Asih Makmur Sejahtera.

" setelah KTH mangajukan SK, dari salah satu oknum pihak LMDH sempat melakukan protes,tapi tidak secara formal , berkirim surat atau melalui forum hanya " ngomong rono rene" ( bilang kesana kesini) semua  demi kepentingan bersma kalau mengurus SK dari KLHK dan memang dianjurkan ." Tambahnya.

" Jadi tidak ada srobot menyerobot itu, dan perlu diketahui LMDH yang melebur menjadi KTH lahan yang pernah digarap tetap sama ,kenapa ada kata serobot apalagi pak Sukidi ketua LMDH sudah sepakat .kita senua  tidak mempunyai hak menyerobot ini milik Perhutani kok diserobot." Tambah edi lagi.

Ditanya Lebih lanjut edi mengatakan, terkait patok yang pernah dilakukan hanya sebagai tanda bahwa  KTH  Wono Asih Makmur Sejahtera ada .sambil menuggu SK dari Kementerian LHK.jika terjadi turun SK  pengukuran akan dilakukan dengan disaksikan semua pihak yang terkait.

" Kita disuruh mengirim surat lagi terkait kejadian ini,kalaupun pihak oknum dari LMDH yang dibilang saya menyerobot akan saya luruskan kalau mau bertemu saya,tapi kalau statement tidak benar maka saya akan menuntut secara Hukum yang berlaku baik yang statement atau yang memediakan." Tegasnya

Terpisah, Sukidi ketua LMDH menyampaikan, pihaknya tidak pernah menyoalkan kalau LMDH melebur manjadi KTH hanya berpesan kalau pesanggemnya tetep mendapatkan lahan yang sama.

" Tidak ada menyerobot itu mas..kami sudah ada kesepakatan bersama dan saya baik dengan mas edi,saya juga berterimakasih ada masyarakat ada yang mau bertanggung jawab yang mewakilinya kelompok petani hutan .kalaupun ada yang ini itu mungkin pengurus kami mas." Tutur nya saat dikonfirmasi melalui seluler nya. ( Eno/tim).