Proyek Embung Tabek Gadang Diduga CV. Nan Tujuh Mark’ Up Pekerjaan, Cor Beton Manual Tidak Memakai Standar K. 225 Redimix Rp. 732.029.000

Bukittinggi, RN Proyek pembangunan sarana dan prasarana embung tambuo tabek gadang Kota Bukittinggi sebesar Rp. 732.029.000. sarat diduga m...

Koperasi Al Anshari Minggat Dari Kantor Baznas Bukittinggi Usai dilaporkan Dugaan Korupsi

Lurah Tarok Dipo: Jenis Bantuan Untuk Warga Belum di Tentukan

Dugaan Mangkrak Proyek RSUD Bukittinggi, Kurangnya Pengawasan PPK, PPTK, dan Pengawas DKK NGO BIDIK Ri : Minta Kejati Usut Material Kontraktor

Bukittinggi, RN
Proyek pembangunan sarana dan prasarana embung tambuo tabek gadang Kota Bukittinggi sebesar Rp. 732.029.000. sarat diduga mark’up material. Proyek tersebut bersumber dari APBN Ta. 2019 kementerian pekerjaan umum penataan ruang (PUPR).

Pasalnya beberapa bagian aitem pekerjaan seperti pemadatan jalan yang disiram dengan sirtu lebih banyak menggunakan pasir dari pada krekel batunya, dan tidak dipadatkan dengan alat berat, pemakaian semenisasi cor beton manual dengan molen, tidak menggunakan redymix  K. 225 terkesan kontraktor Cv. Nan Tujuh raup keuntungan curang dari bahan material   RN. Mencoba  mengkomfirmasi rekanan CV. Nan Tujuh Andi via phonselnya (26/11/19) 0811667xxx sampai dihubungi tiga kali tidak menjawab sehingga berita ini diturunkan.

RN, meminta tanggapan warga tentang fungsi kegunaan embung, warga yang tak mau namanya disebutkan dalam media ini, ia mengatakan proyek embung yang sudah dua tahap pekerjaan dan sudah menelan milyaran rupiah uang Negara, bagi saya yang terlihat berfungsi hanya tengkinya saja kalau infrastukturnya seperti jalan rasanya itu belum berkenaan kepada warga terangnya.

Proyek ini hanya menghamburkan uang negara ini kan aspirasi yang dari anggota DPR RI Ade Riskipratama paling proyek tersebut hanya sebentar saja optimalnya nanti lalu off, karena sudah banyak proyek Negara yang sia – sia terbangkalai yang tidak ada perawatannya tutupnya.

Namun pada hari bersamaan RN, meminta NGO BIDIK Ri Directur Pencegahan Korupsi Fajriansyah SH. Mengatakan korupsi ini berjamaah tidak ada bermain tunggal yang dilakukan oleh oknum kontraktor nakal pasalnya, banyak rekanan hanya hubungan kolega dan kedekatan dengan beberapa pejabat di balai wilayah sumatera V hanya mengharapkan uang muka Negara 30%  kalau bermodal melihat kontraktornya.

Sambung fajri, dari bahan material yang dipakai cv nan tujuah sarat diduga mark’up material faktornya, cara mencor beton dengan manual pakai molem, cor beton berwarna pucat dan tebal indikasinya tidak memakai redimix standar K.225.

Hal lainnya diduga adukan semen yang tak seimbang sebab beberapa aitem pekerjaan fisiknya sudah banyak bagian dranase dindingnya retak atau sumbing, kuat dugaan materialnya sudah dimainkan oleh kontraktor, sehingga volume tidak sehimbang, mutu ketebalan dan kualitas kuantitas daya tahan yang tidak menjamin.

Kami (Bidik Ri) berharap kepada kejaksaan negeri Bukittinggi, untuk turun kelapangan agar mengkroscek dan menginvestigasi pekerjaan Cv. Nan Tujuh. Bukti photo pendukung udah kami siapkan serta data lainnya untuk pelaporan tutup fajri.

Tim.