Sulsel,RN Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Irigasi Bumba...
Sulsel,RN
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Irigasi Bumbasa kab Sigi dalam hal meninjau progres pembangunan Bendungan Bumbasa(25/11/2019).
Wakil Menteri menjelaskan rehabilitasi Bendungan Irigasi Gumbasa dilakukan dalam dua tahap. Tahap satu hingga akhir bulan depan dan tahap dua mulai awal tahun 2020 hingga 2022.“Untuk tahap satu, Desember tahun ini Bendungan Irigasi Gumbasa sudah dapat mengairi 1.070 ha lahan persawahan. Sementara rehabilitasi tahap dua mulai awal 2020 dan akhir 2021, paling lambat 2022 sudah harus mengairi 7.110 ha sawah,” hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI Jokowi bahwa rehabilitasi dan kontruksi oleh pemerintah dan semua daerah yang terdampak bencana pada 28 september kemarin harus sudah tuntas ungkapnya
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III, Ferianto Pawenrusi pada kesempatannya mengatakan Irigasi Gumbasa yang direkonstruksi sepanjang tidak kurang 30 kilometer.
“Untuk tahap pertama panjang irigasi yang direkonstruksi enam kilometer yang tuntas Desember 2019 dan dapat mengairi 1.070 ha lahan persawahan petani. Sisanya di tahap dua sepanjang sekitar 24 kilometer mulai direkonstruksi awal 2020 hingga 2021,”ujarnya.
Lanjut dari pada itu Ia menerangkan debit air yang dikeluarkan Bendungan Irigasi Gumbasa tersebut sebanyak 12 meter kubik atau 12.000 liter per detik.
“Satu pintu bendungan yang dibuka bisa menghasilkan 4 meter kubik atau 4.000 liter debit air,”katanya lanjut dari pada itu saat Direktur Irigasi dan Rawa, Ditjen SDA Kementerian PUPR, Mochammad Mazid berkunjung sempat menjelaskan bahwa daerah irigasi Gumbasa yang dibangun pada tahun 1931 mulanya hanya berupa free intake dengan suplai air dari Sungai Gumbasa, kemudian oleh Departemen PU dibangun menjadi bendung permanen pada tahun 1976.
Oleh karena pemanfaatannya sudah cukup lama maka saat ini dilakukan rekonstruksi dan rehabilitasi yang terbagi dalam dua tahap. Tahap satu berupa rehabilitasi bendung dan saluran untuk areal pertanian seluas 1.070 hektare adapun Kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi bendungan yang dibangun tahun 1931 itu meliputi perbaikan Intake, Gravel Trap, Sand Trap, Saluran Induk (7.168 m), Saluran Sekunder Ramba (996 m), Saluran Sekunder Kalawara (492,6 m), dan Saluran Sekunder Kalulu Lau (1.124,8 m), Saluran Pembuang Pandere (1.166 m), dan Saluran Pembuang Sibowi (1.500 m).ungkapnya
Lanjut dari pada itu, untuk tahap II akan difokuskan pada pekerjaan pembangunan saluran irigasi untuk melayani sekitar 7.100 ha area pertanian potensial.
Pekerjaan tahap pertama menelan biaya Rp152 miliar yang bersumber dari APBN dengan progres fisik sebesar 82 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2019.
Sedangkan untuk tahap II, akan dilakukan Perencanaan Desain Teknis melalui Program ESP Loan ADB pada periode Desember 2019 hingga Agustus 2020. Sedangkan konstruksinya akan di mulai pada Mei 2020 dan ditargetkan selesai pada November 2021.(kutipanindonesiaRaya).
AD
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Irigasi Bumbasa kab Sigi dalam hal meninjau progres pembangunan Bendungan Bumbasa(25/11/2019).
Wakil Menteri menjelaskan rehabilitasi Bendungan Irigasi Gumbasa dilakukan dalam dua tahap. Tahap satu hingga akhir bulan depan dan tahap dua mulai awal tahun 2020 hingga 2022.“Untuk tahap satu, Desember tahun ini Bendungan Irigasi Gumbasa sudah dapat mengairi 1.070 ha lahan persawahan. Sementara rehabilitasi tahap dua mulai awal 2020 dan akhir 2021, paling lambat 2022 sudah harus mengairi 7.110 ha sawah,” hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI Jokowi bahwa rehabilitasi dan kontruksi oleh pemerintah dan semua daerah yang terdampak bencana pada 28 september kemarin harus sudah tuntas ungkapnyaKepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III, Ferianto Pawenrusi pada kesempatannya mengatakan Irigasi Gumbasa yang direkonstruksi sepanjang tidak kurang 30 kilometer.
“Untuk tahap pertama panjang irigasi yang direkonstruksi enam kilometer yang tuntas Desember 2019 dan dapat mengairi 1.070 ha lahan persawahan petani. Sisanya di tahap dua sepanjang sekitar 24 kilometer mulai direkonstruksi awal 2020 hingga 2021,”ujarnya.Lanjut dari pada itu Ia menerangkan debit air yang dikeluarkan Bendungan Irigasi Gumbasa tersebut sebanyak 12 meter kubik atau 12.000 liter per detik.
“Satu pintu bendungan yang dibuka bisa menghasilkan 4 meter kubik atau 4.000 liter debit air,”katanya lanjut dari pada itu saat Direktur Irigasi dan Rawa, Ditjen SDA Kementerian PUPR, Mochammad Mazid berkunjung sempat menjelaskan bahwa daerah irigasi Gumbasa yang dibangun pada tahun 1931 mulanya hanya berupa free intake dengan suplai air dari Sungai Gumbasa, kemudian oleh Departemen PU dibangun menjadi bendung permanen pada tahun 1976.
Oleh karena pemanfaatannya sudah cukup lama maka saat ini dilakukan rekonstruksi dan rehabilitasi yang terbagi dalam dua tahap. Tahap satu berupa rehabilitasi bendung dan saluran untuk areal pertanian seluas 1.070 hektare adapun Kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi bendungan yang dibangun tahun 1931 itu meliputi perbaikan Intake, Gravel Trap, Sand Trap, Saluran Induk (7.168 m), Saluran Sekunder Ramba (996 m), Saluran Sekunder Kalawara (492,6 m), dan Saluran Sekunder Kalulu Lau (1.124,8 m), Saluran Pembuang Pandere (1.166 m), dan Saluran Pembuang Sibowi (1.500 m).ungkapnya
Lanjut dari pada itu, untuk tahap II akan difokuskan pada pekerjaan pembangunan saluran irigasi untuk melayani sekitar 7.100 ha area pertanian potensial.
Pekerjaan tahap pertama menelan biaya Rp152 miliar yang bersumber dari APBN dengan progres fisik sebesar 82 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2019.
Sedangkan untuk tahap II, akan dilakukan Perencanaan Desain Teknis melalui Program ESP Loan ADB pada periode Desember 2019 hingga Agustus 2020. Sedangkan konstruksinya akan di mulai pada Mei 2020 dan ditargetkan selesai pada November 2021.(kutipanindonesiaRaya).
AD
COMMENTS