Agam – RN Bergulir santer ditengah masyarakat dugaan pungutan liar (Pungli), untuk biaya pengurusan pinda seorang napi yang berinisial DL y...
Agam – RN
Bergulir santer ditengah masyarakat dugaan pungutan liar (Pungli), untuk biaya pengurusan pinda seorang napi yang berinisial DL yang kebetulan warga binaan lembaga permasyarakatan (Lapas) Kls. II.B Lubuk basung Kab. Agam Prov. Sumatera Barat, DL tersebut berstatus warga Prov. Riau yang tersangdung kasus narkoba yang sudah vonis 16 tahun di Pengadilan Negeri Lubuk Basung.
Dari pengakuan pihak keluarga DL yang menyampaikan informasi ini kepada LBH – Peduli Keadilan Nasional baru – baru ini, salah seorang perwakilan keluarga DL, bahhwa kami sudah memberi uang sebesar Rp. 12.000.000. kepada ZLM, namun sudah hampir lima bulan tak kunjung pindah DL ke Lapas Kls II A Pekanbaru. ZLM mengembalikan pengurusan kepada SFL yang diduga sebagai pegawai lapas Kls II B Lubuk Basung dan uang tersebut dipegang oleh SFL untuk melanjutkan pengurusan pemindahan ke Lapas Kls II A Pekanbaru namum perna terucap dari pihak keluarga yang disampaikan LN kakak dari DL yang menirukan pembicaraan SFL (Petugas Lapas). “Uang ibu masih utuh di dalam amplot dilacih meja saya, uang ibu tidak ada saya ganggu, tapi kalau sudah selesai nanti baru saya ambil” ucap LN memperagakan ucapan SFL kepada LBH PKN pada tanggal 11 nopember 2019 di Bukittinggi.
LN kakak dari DL nara pidana binaan (Napi) Lapas Kls II B Lubuk Basung, mengucapkan uang yang merekan berikan sebesar Rp. 12.000.000. kepada SFL sampai saat ini sudah memasuki delapan bulan belum ada tanda – tanda pengurusan berjalan pengurusannya ungkap LN kala itu.
Terkait issu pungli yang dialamatkan kepada oknum SFL pegawai Lapas KLS.II B Lubuk basung Kab. Agam, RN mencoba mengkomfirmasi (14/12/19) Kalapas Lubuk Basung S.Hendra Budiman, via phonselnya 082127111xxx saat dihubungi via phonselnya tidak menjawab bahkan sudah beberapa kali di hubungi tidak jua menjawab hingga berita ini diturunkan.
Beredar luas surat yang berkop lapas kls II B Lubuk Basung lewat Wa dokumen “surat perpindahan atas nama DL yang tertanggal 30 nopember 2019 kuat dugaannya setelah hal ini tercium media maka pihak lapas kls II B lubuk basung bergegas – gegas mengeluarkan bukti bahwa Napi yang berinisial DL sudah dalam pengurusan dan proses prihal surat terkait dapat tidaknya menerima perpindahan narapidana ke lapas kls. II Pekanbaru.” Isi surat tersebut.
RN meminta tanggapan penggiat korupsi Ketua DPW Prov. DKI Jakarta LSM-Berkordinasi Marjuddin Naswar, SH memyampaikan kepada RN (14/12/19) kami LSM- Berantas Korupsi, Judi, & Mafia Narkoba (Berkordinasi) Meminta Bapak Kemenkum Ham Yasona Laoly segera mencopot Kalapas Kls. II B Lubuk Basung terkait dugaan pungli biaya pemindahan napi ke lapas Kls. II A Pekanbaru sebesar Rp. 12.000.000. yang diberikan kepada oknum Lapas yang berinisial SFL.
Jika hal ini tidak bisa dibuktikan oleh Kalapas Kls II Lubuk Basung (S. Hendra Budiman-red), maka kami menganggap benar informasi ini, dan kami akan secepatnya melaporkan dengan bukti permulaan seperti rekaman audio pihak keluarga Napi, yang memberi uang kepada oknum lapas yang berinisial SFL dengan bukti permulaan ini agar membuka tabir bobroknya kinerja oknum yang meraup keuntungan dari jabatan yang diembannya. Kita akan lengkapi bukti – bukti ini untuk pelaporannya, kita akan kejar pidananya dan sanksi displinnya tegas Marjuddin.
Red/ Tim.
Bergulir santer ditengah masyarakat dugaan pungutan liar (Pungli), untuk biaya pengurusan pinda seorang napi yang berinisial DL yang kebetulan warga binaan lembaga permasyarakatan (Lapas) Kls. II.B Lubuk basung Kab. Agam Prov. Sumatera Barat, DL tersebut berstatus warga Prov. Riau yang tersangdung kasus narkoba yang sudah vonis 16 tahun di Pengadilan Negeri Lubuk Basung.
Dari pengakuan pihak keluarga DL yang menyampaikan informasi ini kepada LBH – Peduli Keadilan Nasional baru – baru ini, salah seorang perwakilan keluarga DL, bahhwa kami sudah memberi uang sebesar Rp. 12.000.000. kepada ZLM, namun sudah hampir lima bulan tak kunjung pindah DL ke Lapas Kls II A Pekanbaru. ZLM mengembalikan pengurusan kepada SFL yang diduga sebagai pegawai lapas Kls II B Lubuk Basung dan uang tersebut dipegang oleh SFL untuk melanjutkan pengurusan pemindahan ke Lapas Kls II A Pekanbaru namum perna terucap dari pihak keluarga yang disampaikan LN kakak dari DL yang menirukan pembicaraan SFL (Petugas Lapas). “Uang ibu masih utuh di dalam amplot dilacih meja saya, uang ibu tidak ada saya ganggu, tapi kalau sudah selesai nanti baru saya ambil” ucap LN memperagakan ucapan SFL kepada LBH PKN pada tanggal 11 nopember 2019 di Bukittinggi.
LN kakak dari DL nara pidana binaan (Napi) Lapas Kls II B Lubuk Basung, mengucapkan uang yang merekan berikan sebesar Rp. 12.000.000. kepada SFL sampai saat ini sudah memasuki delapan bulan belum ada tanda – tanda pengurusan berjalan pengurusannya ungkap LN kala itu.
Terkait issu pungli yang dialamatkan kepada oknum SFL pegawai Lapas KLS.II B Lubuk basung Kab. Agam, RN mencoba mengkomfirmasi (14/12/19) Kalapas Lubuk Basung S.Hendra Budiman, via phonselnya 082127111xxx saat dihubungi via phonselnya tidak menjawab bahkan sudah beberapa kali di hubungi tidak jua menjawab hingga berita ini diturunkan.
Beredar luas surat yang berkop lapas kls II B Lubuk Basung lewat Wa dokumen “surat perpindahan atas nama DL yang tertanggal 30 nopember 2019 kuat dugaannya setelah hal ini tercium media maka pihak lapas kls II B lubuk basung bergegas – gegas mengeluarkan bukti bahwa Napi yang berinisial DL sudah dalam pengurusan dan proses prihal surat terkait dapat tidaknya menerima perpindahan narapidana ke lapas kls. II Pekanbaru.” Isi surat tersebut.
RN meminta tanggapan penggiat korupsi Ketua DPW Prov. DKI Jakarta LSM-Berkordinasi Marjuddin Naswar, SH memyampaikan kepada RN (14/12/19) kami LSM- Berantas Korupsi, Judi, & Mafia Narkoba (Berkordinasi) Meminta Bapak Kemenkum Ham Yasona Laoly segera mencopot Kalapas Kls. II B Lubuk Basung terkait dugaan pungli biaya pemindahan napi ke lapas Kls. II A Pekanbaru sebesar Rp. 12.000.000. yang diberikan kepada oknum Lapas yang berinisial SFL.
Jika hal ini tidak bisa dibuktikan oleh Kalapas Kls II Lubuk Basung (S. Hendra Budiman-red), maka kami menganggap benar informasi ini, dan kami akan secepatnya melaporkan dengan bukti permulaan seperti rekaman audio pihak keluarga Napi, yang memberi uang kepada oknum lapas yang berinisial SFL dengan bukti permulaan ini agar membuka tabir bobroknya kinerja oknum yang meraup keuntungan dari jabatan yang diembannya. Kita akan lengkapi bukti – bukti ini untuk pelaporannya, kita akan kejar pidananya dan sanksi displinnya tegas Marjuddin.
Red/ Tim.
COMMENTS