BOLMONG, RN Bukan janji tetapi Bukti' Kinerja Bupati Bolmong Dra,Hj, Yasti Soeprejo Mokoagow, menjelang 3 tahun kepemimpinannya Bolmong...
BOLMONG, RN
Bukan janji tetapi Bukti' Kinerja Bupati Bolmong Dra,Hj, Yasti Soeprejo Mokoagow, menjelang 3 tahun kepemimpinannya Bolmong maju pesat dari pembangunan infrastruktur' dan berbagai terobosan yang Ia lakukan untuk kesejahteraan Masyarakat Bolmong khususnya,"Begitu antusiasnya masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow kepada Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow hingga mendapat gelar julukan Bunda Infrastruktur," Bupati Pembawa Perubahan Di Bidang Pembangunan.
Istilah ini diungkapkan oleh salah satu pembawa acara saat memasuki lobby kantor Pemkab Bolmong pada Akhir Desember 2019 lalu.
“Selamat datang Bunda Infrastruktur Lolak di Zaman Now, ” ungkap MC menyambut bupati.
Kedatangan Yasti saat itu, untuk melantik 105 Sangadi terpilih. Ucapan selamat datang MC itu disambut tepuk tangan membahana ribuan warga yang memadati ruang Pelantikan di Kantor Bupati.
Nampak dari raut wajah hadirin, keterkejutan, namun mengiyakan julukan baru terhadap Yasti berdasarkan Fakta di lapangan, Terlihat Yasti tersenyum mendengar ucapan selamat itu.
Bunda infrastruktur. Julukan itu terdengar bombastis, namun realistis jika menyimak perkembangan Bolmong terkini. Terbukti di tangan Yasti, Bolmong maju pesat. Secara kasat mata itu nampak dari jalan di pusat kota lolak yang lebarnya dua kali lipat dari semula.
Tak hanya itu, tahun depan kawasan industri mongondow (Kimong) segera running. Dua belas perusahaan berkelas internasional dipastikan hadir di kimong dan belasan lainnya antre. Satu diantaranya adalah perusahaan pengolahan plastik. Pengolahannya canggih. Dua botol air mineral bisa jadi sebuah kaos t shirt bola.
Kawasan ekonomi tersebut diperkirakan menarik investasi sebesar ratusan triliun. Puluhan ribu tenaga kerja bakal terserap. Ekonomi kawasan bakal bergerak. Hadirnya Kimong bakal ditunjang oleh bandara lolak dan pelabuhan labuan uki.
Untuk bandara lolak, diproyeksikan jadi bandara international. Panjang runwaynya bakal mencapai 3 kilometer.
Yasti menyebut, bandara itu bakal jadi alternatif bandara samratulangi dalam pelaksanaan KTT G20 nanti. Tahun 2020, pembangunan masif akan berlangsung di bandara itu menyusul turunnya anggaran jumbo sebesar 300 miliar.
Selain kimong, bakal hadir perusahaan kambing terbesar di Dumoga. Disusul Perusahaan poktan. Yasti meminta perusahaan membeli jagung dari petani dengan harga di atas. Takhanya itu Gudang bulog terbesar juga bakal dibangun. Kabar baik juga datang dari waduk Lolak. Pembangunannya mendekati klimaks.
Terobosan Yasti juga berhasil membawa wanita terkaya kedua di indonesia ke Bolmong. Sang konglomerat bakal membangun hotel berbintang di lokasi wisata pulau tiga Maelang. Sihir Yasti terasa benar di Lolak. Ibukota Bolmong itu dikenal justru oleh keterbelakangannya. Daya beli rendah. Ekonomi lemah. Namun ke depan, Lolak bakal berubah. Jadi kawasan dolar. Ada Kimong, pelabuhan dan bandara. Ada pula kawasan olahraga. Dua tahun depan Lolak bakal jadi tuan rumah Porprov.
Sebuah kawasan pariwisata juga bakal dibangun, menggusur perusahaan tambang pasir besi. Jika mengunjungi Lolak kini memang terasa bedanya. Jalan lebar. Dimana mana terlihat eskavator dan truk. Malam hari, lolak ramai dengan para pekerja jalan. Pameo jam 7 malam lolak sudah sepi terbantahkan. Cafe juga mulai tumbuh. Contohnya Cafe Nafisa yang menyediakan menu hamburger.
Yasti punya impian terhadap Kabupaten Bolmong menjadi daerah yang maju dan berkembang.
“Saya mau kawasan ini jadi kawasan termaju di Sulawesi Utara,” terang Yasti.
Dikatakan Yasti, Bolmong hanya bisa digerakkan oleh investasi. Ia ingin investasi hulu yang dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Investasi dipastikan terus mengalir ke Bolmong karena Yasti membuka pintu selebar lebarnya.
“Investor kami permudah,” kata dia.
Memang tantangan bagi Yasti adalah bagaimana geliat investasi bisa berdampak pada ekonomi mikro. Agar rakyat Bolmong tidak menjadi penonton di negeri sendiri.
(** H'san )
Bukan janji tetapi Bukti' Kinerja Bupati Bolmong Dra,Hj, Yasti Soeprejo Mokoagow, menjelang 3 tahun kepemimpinannya Bolmong maju pesat dari pembangunan infrastruktur' dan berbagai terobosan yang Ia lakukan untuk kesejahteraan Masyarakat Bolmong khususnya,"Begitu antusiasnya masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow kepada Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow hingga mendapat gelar julukan Bunda Infrastruktur," Bupati Pembawa Perubahan Di Bidang Pembangunan.
Istilah ini diungkapkan oleh salah satu pembawa acara saat memasuki lobby kantor Pemkab Bolmong pada Akhir Desember 2019 lalu.
“Selamat datang Bunda Infrastruktur Lolak di Zaman Now, ” ungkap MC menyambut bupati.
Kedatangan Yasti saat itu, untuk melantik 105 Sangadi terpilih. Ucapan selamat datang MC itu disambut tepuk tangan membahana ribuan warga yang memadati ruang Pelantikan di Kantor Bupati.
Nampak dari raut wajah hadirin, keterkejutan, namun mengiyakan julukan baru terhadap Yasti berdasarkan Fakta di lapangan, Terlihat Yasti tersenyum mendengar ucapan selamat itu.
Bunda infrastruktur. Julukan itu terdengar bombastis, namun realistis jika menyimak perkembangan Bolmong terkini. Terbukti di tangan Yasti, Bolmong maju pesat. Secara kasat mata itu nampak dari jalan di pusat kota lolak yang lebarnya dua kali lipat dari semula.
Tak hanya itu, tahun depan kawasan industri mongondow (Kimong) segera running. Dua belas perusahaan berkelas internasional dipastikan hadir di kimong dan belasan lainnya antre. Satu diantaranya adalah perusahaan pengolahan plastik. Pengolahannya canggih. Dua botol air mineral bisa jadi sebuah kaos t shirt bola.
Kawasan ekonomi tersebut diperkirakan menarik investasi sebesar ratusan triliun. Puluhan ribu tenaga kerja bakal terserap. Ekonomi kawasan bakal bergerak. Hadirnya Kimong bakal ditunjang oleh bandara lolak dan pelabuhan labuan uki.
Untuk bandara lolak, diproyeksikan jadi bandara international. Panjang runwaynya bakal mencapai 3 kilometer.
Yasti menyebut, bandara itu bakal jadi alternatif bandara samratulangi dalam pelaksanaan KTT G20 nanti. Tahun 2020, pembangunan masif akan berlangsung di bandara itu menyusul turunnya anggaran jumbo sebesar 300 miliar.
Selain kimong, bakal hadir perusahaan kambing terbesar di Dumoga. Disusul Perusahaan poktan. Yasti meminta perusahaan membeli jagung dari petani dengan harga di atas. Takhanya itu Gudang bulog terbesar juga bakal dibangun. Kabar baik juga datang dari waduk Lolak. Pembangunannya mendekati klimaks.
Terobosan Yasti juga berhasil membawa wanita terkaya kedua di indonesia ke Bolmong. Sang konglomerat bakal membangun hotel berbintang di lokasi wisata pulau tiga Maelang. Sihir Yasti terasa benar di Lolak. Ibukota Bolmong itu dikenal justru oleh keterbelakangannya. Daya beli rendah. Ekonomi lemah. Namun ke depan, Lolak bakal berubah. Jadi kawasan dolar. Ada Kimong, pelabuhan dan bandara. Ada pula kawasan olahraga. Dua tahun depan Lolak bakal jadi tuan rumah Porprov.
Sebuah kawasan pariwisata juga bakal dibangun, menggusur perusahaan tambang pasir besi. Jika mengunjungi Lolak kini memang terasa bedanya. Jalan lebar. Dimana mana terlihat eskavator dan truk. Malam hari, lolak ramai dengan para pekerja jalan. Pameo jam 7 malam lolak sudah sepi terbantahkan. Cafe juga mulai tumbuh. Contohnya Cafe Nafisa yang menyediakan menu hamburger.
Yasti punya impian terhadap Kabupaten Bolmong menjadi daerah yang maju dan berkembang.
“Saya mau kawasan ini jadi kawasan termaju di Sulawesi Utara,” terang Yasti.
Dikatakan Yasti, Bolmong hanya bisa digerakkan oleh investasi. Ia ingin investasi hulu yang dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Investasi dipastikan terus mengalir ke Bolmong karena Yasti membuka pintu selebar lebarnya.
“Investor kami permudah,” kata dia.
Memang tantangan bagi Yasti adalah bagaimana geliat investasi bisa berdampak pada ekonomi mikro. Agar rakyat Bolmong tidak menjadi penonton di negeri sendiri.
(** H'san )
COMMENTS