Jepara, RN Berawal dari informasi masyarakat akan ada penambangan galian c besar besaran yang akan dilakukan oleh CV KARYA JAYA , di desa T...
Jepara, RN
Berawal dari informasi masyarakat akan ada penambangan galian c besar besaran yang akan dilakukan oleh CV KARYA JAYA , di desa Tanjung kecamatan pakis aji Jepara.
Masyarakat merasa resah jika hal itu akan dilaksanakan takutnya bila nanti diambil batu dan tanah tersebut akan ada pergeseran tanah.
Menurut masyarakat di sekitar lokasi pegunungan jika ada penambangan sangat tidak mungkin jika nantinya tidak terjadi bencana longsor ,berkurangnya debit air dan juga infrastruktur didesa tersebut akan lumpuh karna banyaknya keluar masuk kendaraan yang membawa material galian tambang tersebut.
Dari team RN langsung mendatangi kepala desa tersebut untuk dimintai
keterangan tentang hal adanya galian tambang dilokasi tersebut.
Dari keterangan kepala desa Tanjung Dwi ganoto mengatakan (2/12) bahwa pengajuan atas nama Sofwan subandi atau yang kerap dipanggil dengan dokter wawan, meminta rekom kepada kepala desa tersebut.
Dikatakanya pula bahwa dari pihak desa tidak berani mengeluarkan rekom untuk galian c, yang berani dikeluarkan hanya untuk peninjauan untuk lahan pertanian itu saja,karna dari pihaknya tidak akan mengijinkan yang namanya ada galian c di daerah tersebut karna desa Tanjung merupakan kawasan wisata sudah terkenal dengan keindahan gunung juga keasrianya.
Dari dinas PUPR saat diklarifikasi oleh team RN lewat kabit tata ruang pak Aris dikatakannya (4/12) bahwa sudah diadakan rapat TKPRD di ruang sekda dengan plt Bupati, BPN, DLH,dinas Pertanian dan dinas terkait,
Dari hasil rapat TKPRD tersebut SKTR berani dikeluarkan sesuai dengan perda NO 2 Tahun 2011 terkait dengan RT RW, yang berarti dengan dikeluarkannya SKTR lokasi tersebut bisa dijadikan untuk lahan penambangan.
Dikatakan pula bahwa lokasi yang terletak di lereng gunung muria yang berlokasi di desa Tanjung tersebut sudah berjarak kurang lebih satu kilo meter dari gunung tungka bearti itu tidak ada masalah.
Meski jaraknya sudah lebih dari satu kilo meter dari barat ketimur,namun jarak tersebut malah mendekati gunung muria
Dengan dikeluarkan ijin tambang tersebut dari pihak dinas terkait dikatakan sudah melakukan pengecekan dan peninjauan lokasi tersebut sehingga bisa dilakukan untuk penambangan.
Dari pihak anggota dewan saat di klarifikasi mengatakan kepada team RN bahwa perda tahun 2011 kini masih dalam revisi dan belum bisa digunakan tetapi kenapa berani menggunakannya ada apa dengan Dinas perijinan ungkapnya.
Dari pihak BPN juga sewaktu dikonfirmasi lewat telfon dikatakannya pula bahwa pihaknya juga belum pernah menghadiri rapat tentang adanya penambangan yang terletak didesa tersebut sehingga pihaknya tidak mengetahui sama sekali.
Dari keterangan anggota DPRD dan juga BPN kami langsung mendatangi DLH untuk memintai keterangan, menurut ibu Elida bahwa dirinya juga tidak mengetahui tentang adanya rapat TKPRD yang dilakukan diruang sekda dan dari pihaknya belum pernah sama sekali rapat masalah galian c yang akan dilakukan di pegunungan Tanjung, tetapi kenapa dikatakannya bahwa sudah dirapatkan dengan pihak DLH sedangkan dari pihaknya belum pernah merapatkan .
Jadi diduga kemungkinan besar semua ini terjadi karena adanya keterlibatan penguasa kabupaten Jepara saat ini ,karena pihak pemda tanpa melakukan peninjauan terlebih dahulu sesuai dengan arahan pentinggi desa tanjung..bersambung (Bareta team)
Berawal dari informasi masyarakat akan ada penambangan galian c besar besaran yang akan dilakukan oleh CV KARYA JAYA , di desa Tanjung kecamatan pakis aji Jepara.
Masyarakat merasa resah jika hal itu akan dilaksanakan takutnya bila nanti diambil batu dan tanah tersebut akan ada pergeseran tanah.
Menurut masyarakat di sekitar lokasi pegunungan jika ada penambangan sangat tidak mungkin jika nantinya tidak terjadi bencana longsor ,berkurangnya debit air dan juga infrastruktur didesa tersebut akan lumpuh karna banyaknya keluar masuk kendaraan yang membawa material galian tambang tersebut.
Dari team RN langsung mendatangi kepala desa tersebut untuk dimintai
keterangan tentang hal adanya galian tambang dilokasi tersebut.
Dari keterangan kepala desa Tanjung Dwi ganoto mengatakan (2/12) bahwa pengajuan atas nama Sofwan subandi atau yang kerap dipanggil dengan dokter wawan, meminta rekom kepada kepala desa tersebut.
Dikatakanya pula bahwa dari pihak desa tidak berani mengeluarkan rekom untuk galian c, yang berani dikeluarkan hanya untuk peninjauan untuk lahan pertanian itu saja,karna dari pihaknya tidak akan mengijinkan yang namanya ada galian c di daerah tersebut karna desa Tanjung merupakan kawasan wisata sudah terkenal dengan keindahan gunung juga keasrianya.
Dari dinas PUPR saat diklarifikasi oleh team RN lewat kabit tata ruang pak Aris dikatakannya (4/12) bahwa sudah diadakan rapat TKPRD di ruang sekda dengan plt Bupati, BPN, DLH,dinas Pertanian dan dinas terkait,
Dari hasil rapat TKPRD tersebut SKTR berani dikeluarkan sesuai dengan perda NO 2 Tahun 2011 terkait dengan RT RW, yang berarti dengan dikeluarkannya SKTR lokasi tersebut bisa dijadikan untuk lahan penambangan.
Dikatakan pula bahwa lokasi yang terletak di lereng gunung muria yang berlokasi di desa Tanjung tersebut sudah berjarak kurang lebih satu kilo meter dari gunung tungka bearti itu tidak ada masalah.
Meski jaraknya sudah lebih dari satu kilo meter dari barat ketimur,namun jarak tersebut malah mendekati gunung muria
Dengan dikeluarkan ijin tambang tersebut dari pihak dinas terkait dikatakan sudah melakukan pengecekan dan peninjauan lokasi tersebut sehingga bisa dilakukan untuk penambangan.
Dari pihak anggota dewan saat di klarifikasi mengatakan kepada team RN bahwa perda tahun 2011 kini masih dalam revisi dan belum bisa digunakan tetapi kenapa berani menggunakannya ada apa dengan Dinas perijinan ungkapnya.
Dari pihak BPN juga sewaktu dikonfirmasi lewat telfon dikatakannya pula bahwa pihaknya juga belum pernah menghadiri rapat tentang adanya penambangan yang terletak didesa tersebut sehingga pihaknya tidak mengetahui sama sekali.
Dari keterangan anggota DPRD dan juga BPN kami langsung mendatangi DLH untuk memintai keterangan, menurut ibu Elida bahwa dirinya juga tidak mengetahui tentang adanya rapat TKPRD yang dilakukan diruang sekda dan dari pihaknya belum pernah sama sekali rapat masalah galian c yang akan dilakukan di pegunungan Tanjung, tetapi kenapa dikatakannya bahwa sudah dirapatkan dengan pihak DLH sedangkan dari pihaknya belum pernah merapatkan .
Jadi diduga kemungkinan besar semua ini terjadi karena adanya keterlibatan penguasa kabupaten Jepara saat ini ,karena pihak pemda tanpa melakukan peninjauan terlebih dahulu sesuai dengan arahan pentinggi desa tanjung..bersambung (Bareta team)
COMMENTS