MARAKNYA PENJUALAN MIRAS "ILEGAL" KOTA MAKASSAR

Makassar, RN Di dalam fenomena kehidupan bermasyarakat terjadinya tindakan kriminal terkadang disebabkan oleh beberapa faktor, dianta...

Inspirasi Suara Emas Zizi: Temukan Bakat Lalu Kembangkan Karya Sepenuh Mata Hati

Diduga Salah Satu Oknum FIF Cendrawasih Makassar Lakukan Penarikan Motor, Untuk Mengambil Keuntungan Sepihak Dari Konsumennya.

Mengenal Lebih Dekat Okinmedia.id, Sebuah Media Teroke dan Terkini

Makassar, RN
Di dalam fenomena kehidupan bermasyarakat terjadinya tindakan kriminal terkadang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya penjualan minuman beralkohol (miras) secara bebas, dimana masyarakat dapat memperoleh dengan mudahnya secara legal ataupun ilegal tanpa adanya pengawasan, penerapan batasan dan izin penjualan minuman beralkohol (miras).

Hal ini dianggap perlu mendapatkan perhatian bagi kita semua khususnya bagi umat Islam di Kota Makassar, karena begitu banyak Tempat Hiburan Malam (THM) belum memiliki izin (Ilegal), sesuai Perda No. 7 tahun 2006, tentang minuman beralkohol.

Menurut salah satu peserta aksi damai yang tidak ingin dipublikasikan namanya, hal ini dapat dicegah dengan cara mempertahankan, menjaga integrasi dan integritas di dalam masyarakat, sehingga dalam memperoleh minuman beralkohol dapat terbatas dengan adanya sistem standar minuman beralkohol yang telah disepakati dan ditetapkan oleh Pemerintah.

Aksi damai yang diprakarsai oleh  Komando Pasukan Al-Badr di depan Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat Jalan Jend. Sudirman, Sabtu (18/01/2020), dalam maklumatnya menyerukan dan menghimbau kepada seluruh umat Islam di Indonesia khususnya umat Islam Kota Makassar untuk mencintai generasi bangsa dari bahaya minuman keras (miras) dan pergaulan bebas.

Dalam tuntutan aksinya Komando Pasukan Al-Badr memberikan Maklumat sebagai peringatan bagi para penjual minuman keras (miras), agar Perda tentang sistem penjualan minuman beralkohol dapat diterapkan dengan baik dan jelas, antara lain;

1. Mengajak dan memohon dukungan bagi masyarakat dalam memerangi minuman beralkohol (miras).

2. Minuman keras harus dilarang di Kota Makassar, karena tidak sesuai dengan landasan dasar negara yaitu Nilai Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Miras bukan bagian dari nilai Ketuhanan, Budaya, Ekonomi dan Politik.

3. Hampir semua toko penjual miras di Kota Makassar tidak berizin (Ilegal).

4. DPW FPI Makassar telah melakukan langkah Konstitusional dengan berdialog dengan Kapolrestabes tanggal 27 Desember 2019, Disperindag tanggal 30 Desember 2019, PTSP Pemkot tanggal 6 Januari 2020.

5. Semua instansi sepakat miras penyebab segala kerusakan seperti tindak kriminal dan tindak asusila.

6. Pasukan Komando Al-Badr bersama semua umat Islam Kota Makassar akan mendorong Pemkot Makassar, agar segera mengeluarkan Perda Larangan Miras Minol.

Orasi di depan Monumen Mandala, para peserta aksi melanjutkan dengan konvoi mendatangi beberapa tempat THM yang dianggap menjual minuman beralkohol (miras) dan belum memiliki izin terkait Perda No.7 tahun 2006.

Maklumat yang telah dibuat dan disepakati dapat menjadi peringatan dan cambuk bagi para THM khususnya di Kota Makassar tentang larangan dan batasan untuk melakukan penjualan secara bebas dan tanpa ada izin.

Dengan demikian harapan para aksi Komando Pasukan Al-Badr, kiranya masyarakat umat Islam khususnya umat Islam Kota Makassar dapat bersatu dan mendukung serta merespon Maklumat untuk tindak lanjut bagi para penegak perda serta aparat penegak hukum. (Rahmat)