Nunukan,Radar Nusantara Menurut humas,dengan terganggunya pasokan air bersih dari PDAM Tirta Dharma kepada para pelanggan hingga hampir du...
Nunukan,Radar Nusantara
Menurut humas,dengan terganggunya pasokan air bersih dari PDAM Tirta Dharma kepada para pelanggan hingga hampir dua bulan terjadi di akhir tahun 2019 lalu,kini masalah tersebut mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah(Pemda)nunukan bahkan juga karena curah hujan yang rendah dan berkurangnya daerah tangkapan air di bagian hulu sungai serta akibat adanya penebangan pohon di areal hutan lindung pulau Nunukan menjadi penyebab keringnya embung pemasok air baku PDAM."
Tentu hal ini pemerintah daerah(Pemda)dan PDAM tidak ingin kejadian tersebut terus berulang sehingga pemerintah daerah dan Polres Nunukan serta beberapa Steak holder terkait berencana melakukan penanaman pohon(Reboisasi red)di kawasan sekitar embung Sei Nilai dan embung Sei bolong,Kelurahan Nunukan Tengah,Kecamatan Nunukan yang rencananya akan diadakan pada jumat 10 januari 2020 mendatang yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Nasional(HLHN)."
Pemerintah daerah(Pemda)Kabupaten Nunukan,kalimantan utara(Kaltara)bersama PDAM serta kalangan aktivis Lingkungan Hidup akan ikut terlibat dalam aksi tersebut." Tidak kurang dari 300 bibit buah-buahan pohon pelindung akan ditanam di daerah sekitar embong. "Rencana penanaman pohon yang dimaksud disampaikan oleh asisten ekonomi dan pembangunan Robby Nahak Serang"saat memimpin rapat pembahasan rencana aksi penanaman pohon di kawasan embung yang berlangsung di luar asistem ekonomi dan pembangunan setda nunukan pada(7/1/2020)."
Rapat pembahasan rencana aksi penanaman pohon kembali di kawasan embung Sei Bolong dan Sei Bilal di hadiri oleh Direktur PDAM Mas di,SE,Kabagmin Polres Nunukan Kompol kennedy,sekertaris Bappeda Litbang Wilson,sekertaris Sat Pol pp Rohardiansyah,sekretaris Dinas pertanian dan ketahanan pangan freddyanto Gromiko,perwakilan UPT Dinas kehutanan Provinsi Kaltara dan beberapa kepala bagian(Kabag),kepala seksi(Kasi)di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan serta dari aktivis Lsm lingkungan hidup."
Dalam rapat yang dipimpin oleh Robby Nahak menjelaskan bahwa,kondisi daerah tangkapan air di bagian hulu sungai bulong dan Sei Bilal saat ini telah mengalami kerusakan akibat penebangan hutan secara liar sehingga,membuat air hujan yang turun tidak bisa terserap dan tersimpan di dalam tanah maka,aliran sungai menjadi cepat mengering saat hujan tidak turun dalam waktu yang cukup lama, "jika hal ini terus dibiarkan kata Robby,kejadian ber berhentinya aliran PDAM akan semakin dirasakan oleh pelanggan,"ujarnya.
Untuk itu kata Robby, "perlu ada langkah konkrit mengatasi kerusakan daerah tangkapan air,dengan cepat melakukan penanaman kembali. "karena itu kerusakan menjadi tanggung jawab kita bersama baik pemerintah,jajahan aparat keamanan dan Lsm sebagai tanggung jawab kita kepada anak-anak kit kelak. "Maka kita harus memperbaikinya dengan cara menanam kembali pohon-pohon,"terangnya.
Dikesempatan tersebut, Direktur perusahaan daerah air minum(PDAM)Kabupaten Nunukan menyampaikan bahwa debit air dikedua embung baik embung sei bolong maupun embung sei bilal semakin hari terus menurun,jika tidak ada upaya perbaikan maka kapasitas air bersih yang bisa dialirkan bedain akan semakin mengecil,"ini adalah kenyataan yang kita hadapi saat,apakah kita akan diam saja atau memilih bersama-sama melakukan perbaikan di bagian hulu sungai agar kembali menjadi daerah tangkapan air,"ungkap Masdi./Rdm.
Menurut humas,dengan terganggunya pasokan air bersih dari PDAM Tirta Dharma kepada para pelanggan hingga hampir dua bulan terjadi di akhir tahun 2019 lalu,kini masalah tersebut mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah(Pemda)nunukan bahkan juga karena curah hujan yang rendah dan berkurangnya daerah tangkapan air di bagian hulu sungai serta akibat adanya penebangan pohon di areal hutan lindung pulau Nunukan menjadi penyebab keringnya embung pemasok air baku PDAM."
Tentu hal ini pemerintah daerah(Pemda)dan PDAM tidak ingin kejadian tersebut terus berulang sehingga pemerintah daerah dan Polres Nunukan serta beberapa Steak holder terkait berencana melakukan penanaman pohon(Reboisasi red)di kawasan sekitar embung Sei Nilai dan embung Sei bolong,Kelurahan Nunukan Tengah,Kecamatan Nunukan yang rencananya akan diadakan pada jumat 10 januari 2020 mendatang yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Nasional(HLHN)."
Pemerintah daerah(Pemda)Kabupaten Nunukan,kalimantan utara(Kaltara)bersama PDAM serta kalangan aktivis Lingkungan Hidup akan ikut terlibat dalam aksi tersebut." Tidak kurang dari 300 bibit buah-buahan pohon pelindung akan ditanam di daerah sekitar embong. "Rencana penanaman pohon yang dimaksud disampaikan oleh asisten ekonomi dan pembangunan Robby Nahak Serang"saat memimpin rapat pembahasan rencana aksi penanaman pohon di kawasan embung yang berlangsung di luar asistem ekonomi dan pembangunan setda nunukan pada(7/1/2020)."
Rapat pembahasan rencana aksi penanaman pohon kembali di kawasan embung Sei Bolong dan Sei Bilal di hadiri oleh Direktur PDAM Mas di,SE,Kabagmin Polres Nunukan Kompol kennedy,sekertaris Bappeda Litbang Wilson,sekertaris Sat Pol pp Rohardiansyah,sekretaris Dinas pertanian dan ketahanan pangan freddyanto Gromiko,perwakilan UPT Dinas kehutanan Provinsi Kaltara dan beberapa kepala bagian(Kabag),kepala seksi(Kasi)di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan serta dari aktivis Lsm lingkungan hidup."
Dalam rapat yang dipimpin oleh Robby Nahak menjelaskan bahwa,kondisi daerah tangkapan air di bagian hulu sungai bulong dan Sei Bilal saat ini telah mengalami kerusakan akibat penebangan hutan secara liar sehingga,membuat air hujan yang turun tidak bisa terserap dan tersimpan di dalam tanah maka,aliran sungai menjadi cepat mengering saat hujan tidak turun dalam waktu yang cukup lama, "jika hal ini terus dibiarkan kata Robby,kejadian ber berhentinya aliran PDAM akan semakin dirasakan oleh pelanggan,"ujarnya.
Untuk itu kata Robby, "perlu ada langkah konkrit mengatasi kerusakan daerah tangkapan air,dengan cepat melakukan penanaman kembali. "karena itu kerusakan menjadi tanggung jawab kita bersama baik pemerintah,jajahan aparat keamanan dan Lsm sebagai tanggung jawab kita kepada anak-anak kit kelak. "Maka kita harus memperbaikinya dengan cara menanam kembali pohon-pohon,"terangnya.
Dikesempatan tersebut, Direktur perusahaan daerah air minum(PDAM)Kabupaten Nunukan menyampaikan bahwa debit air dikedua embung baik embung sei bolong maupun embung sei bilal semakin hari terus menurun,jika tidak ada upaya perbaikan maka kapasitas air bersih yang bisa dialirkan bedain akan semakin mengecil,"ini adalah kenyataan yang kita hadapi saat,apakah kita akan diam saja atau memilih bersama-sama melakukan perbaikan di bagian hulu sungai agar kembali menjadi daerah tangkapan air,"ungkap Masdi./Rdm.
COMMENTS