Cirebon, RN Dunia pendidikan kian tahun kian kejam. Gara-gara belum lusan iuran SPP santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatunnajah Isl...
Cirebon, RN
Dunia pendidikan kian tahun kian kejam. Gara-gara belum lusan iuran SPP santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatunnajah Islamic Boarding School tahan izajah Madrasah Tsanawiyyah (MTs).
Kepala MTs Annajah Kalimukti Pabedilan Kab. Cirebon Nasrullah SPd saat dikonfirmasi diruang kerjanya membenarkan siswa berinisial SR Izajah masih belum dikeluarkan karena ada hal yang belum diselesaikan dengan pihak pondok pesantren.
“ Maaf Mas, pada dasarnya, siswa yang bersangkutan tidak ada masalah dengan pihak sekolahan. Akan tetapi, karena Madrasah ini dalam naungan Yayasan pondok pesantren dan tertuang ada dalam aturan berlaku, sebagai kepala sekolah akan mengeluarkan izajah siswa sepanjang ada bukti surat pelunasan dari ponpes.’ Tutur Nasrullah belum lama ini kepada media.
Dan ditegaskan. Izajah yang masih tertahan tidak hanya siswi yang bersangkutan. Karena terhitung sampai saat sekarang masih ada puluhan izajah yang belum diambil pihak wali santri. Tentunya dengan permasalahan yang sama.
“ Izajah yang tertahan karerna masalah belum ada pelunasan SPP Ponpes, kalau dilihat dari tahun kelulusan terhitung saat sekarang ada yang sampai 4 tahun ketas izajah masih tertahan diponpes,” ujar Nasrullah
Seperti diketahui, Siswi MTs Annajah berinisial SR berawal diminta izajah aslinya ditempat sekolahan salah satu MAN (Madrasah Aliyah Negri) Kab. Cirebon. Dengan alasan sekolah untuk kelengkapan prasyarat data Dapodik, akan tetapi saat tandang asal sekolah MTs, pihak sekolah meminta kertas pelunasan dari Ponpes. Dan saat mau pelunasan dikantor administrasi Ponpes Madinatunnjah di Jalan DI Panjahitan No 30 Kalimukti Kec. Pabedilan Kab. Cirebon, wali santri diminta harus melunasi nominal angka tertera. Karena dana ditangan angka kurang dari nominal tunggakan Ponpes tidak mau trima, akhirnya wali santri pulang tanpa izajah.
Administrasi Ponpes Madinatunnajah Ustadz Oji membenarkan, aturan itu berlaku bagi santri dan santriwati saat usai menempuh pendidikan yang masih menyisahkan tunggakan dana SPP, dan sesuai kesepakatan awal bentuk jaminan Ponpes izajah santri bersangkutan ditahan.
“ Aturan itu berlaku bagi semua santri yang ada disini. Karena ibarat makanan (beras) harus dibeli, sementara pondok pesantren setiap harinya harus menyediakan makanan untuk santri. Hal wajar, bagi santri yang lulus masih menyisahkan tunggakan harus melunasinya. Dan sebagai jaminan santri podok pesantren menahan surat kelulusan (izjah) madrasah,” tegasnya.
Tempat yang sama, Pengasuh Ponpes Madinatunnajah Ustadz Salim SAg mengatakan, pokok permaslahan santri sampai izajah madrasahnya ditahan karena masih menyisahkan tunggakan SPP. Sepenjang ada etikad baik dari wali santri pihak ponpes pasti memberikan keringanan.
“ Pondok Pesantren Madinatunnajah berdiri hampir kurang lebih 15 tahun jalan. Sebelum beralih pondok pesantren, berdiri yayasan yatim piatu. Berhubung beberapa donatur tetap berhenti menyalurkan dana, pada saat itu kami sedikit kewalahan soal keuangan. Setelah rembuk dengan semua pengurus berinisiarif untuk beralih menjadi pondok pesatren,” ucap Ustadz Salim.
Dikatakannya. Sebelum beralihnya dari naungan yatim piatu menjadi pondok pesantren, yayasan selalu dapat dana dari donatur, baik individu, dari Pemerintah dan bahkan dari Negara Timur Tengah. Artinya, pada saat itu Yayasan dalam mengelolah dana lebih dari cukup untuk semua kebutuhan baik harian maupun bulanan.
“ Maaf, Kami persilakan bagi pihak wali santri bersangkutan yang merasah masih ada tunggakan dana iuran pondok (SPP) temui langsung pihak administrasi. Semisal dana tidak cukup dari jumlah tunggakan bisa bikin surat perjanjian tenggang waktu sisa pelunasan.’ Ujar Ustadz Salim.
Sementara. Kasie Ponpes Kantor Kementrian Agama Kab. Cirebon H Yasin menyayangkan apa yang dilakukan oleh Ponpes Madinatunnajah. Karena menurutnya, apapun dalihnya pihak Ponpes tidak diperkenankan menahan izajah madeasah santrinya karena persoalan tunggakan SPP pondok.
“ Ponpes tidak sepatutnya menahan Izajah madeasah santrinya, karena surat kelulusan itu sangat berarti untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Dan jangan sampai terhambat anak didik gara-gara izjahnya tertahan oleh lingkungan pendidikan saat ia menimbah ilmu,” tutur H Yasin.
Dan dikatakannya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Kamenag dan Kasei Madrasah ngebahas persoalan yang ada di Ponpes Madinatunnajah. Dan segera mungkin pihaknya akan lakukan investegasi menyoal persoalan itu. (Hasan)
Dunia pendidikan kian tahun kian kejam. Gara-gara belum lusan iuran SPP santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatunnajah Islamic Boarding School tahan izajah Madrasah Tsanawiyyah (MTs).
Kepala MTs Annajah Kalimukti Pabedilan Kab. Cirebon Nasrullah SPd saat dikonfirmasi diruang kerjanya membenarkan siswa berinisial SR Izajah masih belum dikeluarkan karena ada hal yang belum diselesaikan dengan pihak pondok pesantren.
“ Maaf Mas, pada dasarnya, siswa yang bersangkutan tidak ada masalah dengan pihak sekolahan. Akan tetapi, karena Madrasah ini dalam naungan Yayasan pondok pesantren dan tertuang ada dalam aturan berlaku, sebagai kepala sekolah akan mengeluarkan izajah siswa sepanjang ada bukti surat pelunasan dari ponpes.’ Tutur Nasrullah belum lama ini kepada media.
Dan ditegaskan. Izajah yang masih tertahan tidak hanya siswi yang bersangkutan. Karena terhitung sampai saat sekarang masih ada puluhan izajah yang belum diambil pihak wali santri. Tentunya dengan permasalahan yang sama.
“ Izajah yang tertahan karerna masalah belum ada pelunasan SPP Ponpes, kalau dilihat dari tahun kelulusan terhitung saat sekarang ada yang sampai 4 tahun ketas izajah masih tertahan diponpes,” ujar Nasrullah
Seperti diketahui, Siswi MTs Annajah berinisial SR berawal diminta izajah aslinya ditempat sekolahan salah satu MAN (Madrasah Aliyah Negri) Kab. Cirebon. Dengan alasan sekolah untuk kelengkapan prasyarat data Dapodik, akan tetapi saat tandang asal sekolah MTs, pihak sekolah meminta kertas pelunasan dari Ponpes. Dan saat mau pelunasan dikantor administrasi Ponpes Madinatunnjah di Jalan DI Panjahitan No 30 Kalimukti Kec. Pabedilan Kab. Cirebon, wali santri diminta harus melunasi nominal angka tertera. Karena dana ditangan angka kurang dari nominal tunggakan Ponpes tidak mau trima, akhirnya wali santri pulang tanpa izajah.
Administrasi Ponpes Madinatunnajah Ustadz Oji membenarkan, aturan itu berlaku bagi santri dan santriwati saat usai menempuh pendidikan yang masih menyisahkan tunggakan dana SPP, dan sesuai kesepakatan awal bentuk jaminan Ponpes izajah santri bersangkutan ditahan.
“ Aturan itu berlaku bagi semua santri yang ada disini. Karena ibarat makanan (beras) harus dibeli, sementara pondok pesantren setiap harinya harus menyediakan makanan untuk santri. Hal wajar, bagi santri yang lulus masih menyisahkan tunggakan harus melunasinya. Dan sebagai jaminan santri podok pesantren menahan surat kelulusan (izjah) madrasah,” tegasnya.
Tempat yang sama, Pengasuh Ponpes Madinatunnajah Ustadz Salim SAg mengatakan, pokok permaslahan santri sampai izajah madrasahnya ditahan karena masih menyisahkan tunggakan SPP. Sepenjang ada etikad baik dari wali santri pihak ponpes pasti memberikan keringanan.
“ Pondok Pesantren Madinatunnajah berdiri hampir kurang lebih 15 tahun jalan. Sebelum beralih pondok pesantren, berdiri yayasan yatim piatu. Berhubung beberapa donatur tetap berhenti menyalurkan dana, pada saat itu kami sedikit kewalahan soal keuangan. Setelah rembuk dengan semua pengurus berinisiarif untuk beralih menjadi pondok pesatren,” ucap Ustadz Salim.
Dikatakannya. Sebelum beralihnya dari naungan yatim piatu menjadi pondok pesantren, yayasan selalu dapat dana dari donatur, baik individu, dari Pemerintah dan bahkan dari Negara Timur Tengah. Artinya, pada saat itu Yayasan dalam mengelolah dana lebih dari cukup untuk semua kebutuhan baik harian maupun bulanan.
“ Maaf, Kami persilakan bagi pihak wali santri bersangkutan yang merasah masih ada tunggakan dana iuran pondok (SPP) temui langsung pihak administrasi. Semisal dana tidak cukup dari jumlah tunggakan bisa bikin surat perjanjian tenggang waktu sisa pelunasan.’ Ujar Ustadz Salim.
Sementara. Kasie Ponpes Kantor Kementrian Agama Kab. Cirebon H Yasin menyayangkan apa yang dilakukan oleh Ponpes Madinatunnajah. Karena menurutnya, apapun dalihnya pihak Ponpes tidak diperkenankan menahan izajah madeasah santrinya karena persoalan tunggakan SPP pondok.
“ Ponpes tidak sepatutnya menahan Izajah madeasah santrinya, karena surat kelulusan itu sangat berarti untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Dan jangan sampai terhambat anak didik gara-gara izjahnya tertahan oleh lingkungan pendidikan saat ia menimbah ilmu,” tutur H Yasin.
Dan dikatakannya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Kamenag dan Kasei Madrasah ngebahas persoalan yang ada di Ponpes Madinatunnajah. Dan segera mungkin pihaknya akan lakukan investegasi menyoal persoalan itu. (Hasan)
COMMENTS