Fenomena Pasar Kaget Di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko Dalam Situasi Pandemi Corona

Mukomuko, Radar Nusantara  Pasar kaget merupakan fenomena tahunan yang terjadi di seluruh penjuru negeri saat masuki bulan suci ramadhan...

Bertemu Tarung Derajat Banjarnegara, Bamsoet Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Beladiri Tarung Derajat (Kodrat) di Pentas Internasional

Maraknya Tempat Hiburan Malam Diduga Adanya Unsur Pembiaran Oleh Pemda Setempat

LSM GMBI LAPORKAN DINAS KESEHATAN BANJARNEGARA KE KEJAGUNG

Mukomuko, Radar Nusantara 
Pasar kaget merupakan fenomena tahunan yang terjadi di seluruh penjuru negeri saat masuki bulan suci ramadhan. Kesempatan ini di manfaatkan oleh para pedagang untuk mengais rezeki dengan menjual menu untuk berbuka puasa (takzil)

Namun apa jadinya aktivitas yang menjadi ajang "ngabuburit" itu di tengah pandemi virus Corona?, sudah dapat dipastikan kegiatan tersebut menciptakan orang berkumpul dan hal ini bertentangan dengan kebijakan Pemerintah dalam penanganan penyebaran virus Covid-19 dalam penerapan physical distancing

Salah satu contoh pasar kaget di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko, pantauan radarnusantara.com dilokasi yang terletak di lapangan itu terdapat lebih dari 10 pedagang yang telah mendirikan lapaknya.

Kapolres Mukomuko AKBP Andy Arisandi, SH.S.IK.MH melalui Kapolsek Mukomuko Selatan saat di konfirmasi radarnusantara.com menegaskan, selain telah melakukan himbauan pihaknya juga telah melakukan tindakan berupa pengusiran aktivitas para pedagang

" Setiap sore kita ada di lokasi, kita urai. Selain itu mereka juga memohon berhubung karena sudah mendirikan tenda, sampai tanggal 30 bulan ini mereka akan membongkar sendiri tendanya, "kata IPTU KA Simatupang, Kapolsek Mukomuko Selatan kepada radarnusantara.com Senin (27/04 /2020)

Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko dari partai Golkar, saat dikonfirmasi radarnusantara.com sangat menyayangkan dengan adanya pasar kuliner dadakan di tengah pandemi virus Corona, sebab menurutnya hal itu dapat penyebabkan penyebaran virus Covid-19 dan sangat bertentangan dengan kebijakan Pemerintah

" Ini sangat disanyangkan, sebenarnya kita semua tidak menginginkan adanya pelarangan berjualan, namun demi memutus rantai penyebarkan Covid-19 kita harus mematuhi semua protap Kesehatan dan himbauan dari Pemerintah, ”ucap M. Yusak via telepon seluler kepada radarnusantara.com Senin (27 /04 /2020)

Dalam situasi seperti saat ini, lanjut mantan Kades ini, para pedagang dapat memanfaatkan media sosial sebagai ajang memasarkan dagangannya
" Untuk yang berjualan saat bulan puasa, gunakanlah cara lain seperti berjualan secara Online atau dapat berjualan di depan rumah masing-masing, ini dapat mencegah penyebaran virus Covid-19 dan tidak melanggar ketentuan yang telah di terbitkan oleh Pemerintah. Selain itu tidak menimbulkan berkumpulnya banyak orang. Dan apabila terpaksa, pastikan Physical Distancing harus tetap berjalan, “pungkasnya.(citymm)