Pengampu Dakwah Salafia Kabupaten Mukomuko Patuhi Ulil Amri Terkait Sholat Tarawih Dah Sholat Ied

Pengampu Dakwah Salafia Propinsi Bengkulu : " Kalau kita tidak bisa membantu pihak terdepan, seperti para dokter, perawat, dan piha...

Pengampu Dakwah Salafia Propinsi Bengkulu :
" Kalau kita tidak bisa membantu pihak terdepan, seperti para dokter, perawat, dan pihak lain yang menjadi garda terdepan, minimalnya kita meminimalisir penyebaran virus Covid-19 itu dengan cara mematuhi Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona itu terutama dengan jaga jarak (Physical Distancing. res.) "

Mukomuko, Radar Nusantara
Saat ini, seluruh umat islam di indonesia telah memasuki bulan suci ramadhan. Namun ada yang berbeda dengan pelaksanaan ibadah sholat tarawih dan sholat ied tahun 2020 ini, dimana seluruh negara di dunia sedang menghadapi Pandemi virus Covid-19 yang sedang merajalela dan menimbulkan kecemasan bahkan ketakutan

Menyikapi sholat tarawih di tengah pandemi virus Corona, Pengampu Dakwah Salafia Kabupaten Mukomuko memiliki kebijakan terkait pelaksanaan sholat tarawih tahun ini
" Untuk pelaksanaan sholat tarawih dan sholat ied tahun ini, jemaah Salafia Kabupaten Mukomuko mengikuti dan mematuhi Kebijakan Pemerintah. Sebab patuh kepada Ulil Amri terhadap perkara yang ma'ruf adalah prinsip aqidah dan itu wajib untuk di patuhi dan dilaksanakan," kata Abu Abdurrahman, Pengampu Dakwah Salafia Kabupaten Mukomuko kepada radarnusantara.com saat dikunjungi di kediamanya di Desa Bumi Mekar Jaya Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko, Jumat (24/04 /2020)

Menurutnya, saat ini pihaknya baru menerima surat dari Kemenag Kabupaten Mukomuko terkait kebijakan sholat tarawih dan ied
" Selain dari Kemenag Kabupaten Mukomuko kita juga berpedoman kepada kebijakan Pemerintah terkait pelaksanaan sholat tarawih dan ied tahun 2020 ini. Berdasarkan surat tersebut, jemaah Salafia Kabupaten Mukomuko tidak melaksanakan sholat tarawih dan sholat ied di masjid. Sedangkan untuk sholat wajib dan sholat jumat, saat ini kami masih melakukan di masjid, kami baru dapat kabarnya saja ada suara dari Pemerintah dalam hal ini dari Kemenag Kabupaten Mukomuko terkait kebijakan sholat wajib dan sholat jumat. Kami tidak berpedoman pada informasi yang belum jelas, akan tetapi berpedoman pada kebijakan Pemerintah yang di sampaikan melalui surat resmi dari pihak terkait, "ucapnya

Lelaki yang akrab di panggil Ustadz Aan ini menegaskan, Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tidak melakukan sholat tarawih dan sholat ied untuk mencegah penyebaran virus Covid-19
" Dalam hal ini, Pemerintah memerintahkan kita untuk sholat di rumah ini perkara ma'ruf untuk menghindari masyarakat agar tidak terkena wabah virus corona. Ini perkara ma'ruf yang besar. Pemerintah bukan melarang sholat, hanya melarang pelaksanaan dengan berkumpul (di masjid. red). Sekali lagi saya tegaskan Pemerintah bukan melarang masyarakat untuk sholat, " tegasnya

Di tempat terpisah, Pengampu Dakwah Salafia Propinsi Bengkulu saat dikonfirmasi radarnusantara.com via telepon seluler menjelaskan, seluruh jemaah Salafia di Provinsi Bengkulu menjalankan kebijakan Pemerintah ( Ulil Amri) terkait pelaksanaan sholat tarawih dan sholat ied tahun 2020 ini

" Sholat tarawih itu sunnah, kemudian mentaati Pemimpin dalam hal yang ma'ruf itu hukumnya wajib. Di tambah lagi sholat tarawih itu durasinya panjang, itu dikwatirkan akan menimbulkan, walaupun tidak 100 persen menyebabkan tersebarnya virus Corona, dan jangan kamu membanggakan dirimu untuk orang lain (percaya diri kebal dari virus Covid-19. red) " kata Abu Muhammad Zuher Syarif kepada radarnusantara.com Kamis (23/04 /2020)

Abu Muhammad menjelaskan, sholat tarawih bisa dikerjakan di rumah, berjamaah dengan anak dan istri
" Jadi tidak kemudian tidak sholat tarawih di masjid juga tidak sholat tarawih di rumah. Malah kita berkesempatan membimbing anak dan istri kita melakukan sholat - sholat sunnah di rumah, jangan salah memahami." paparnya

Saat ditanya alasan lain dalam mematuhi Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Penyebaran Virus Covid-19, Pengampu Dakwah Salafia Propinsi Bengkulu ini menjelaskanya dengan gamblang
" Kalau kita tidak bisa membantu pihak terdepan, seperti para dokter, perawat, dan pihak lain yang menjadi garda terdepan, minimalnya kita meminimalisir penyebaran virus Covid-19 itu dengan cara mematuhi Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona itu terutama dengan jaga jarak (Physical Distancing. res.), " kata lelaki yang akrab di sapa Ustadz Zuher itu

Dirinya juga menghimbau kepada seluruh jemaah Salafia di seluruh Kabupaten di Provinsi Bengkulu yang melakukan aktivitas di luar wilayah, baik itu ruang lingkup Desa, Kecamatan, Kabupaten bahwa di luar Provinsi untuk menghindari jemaah lainnya
" Saya meminta kepada seluruh jemaah Salafia di Daerah, bagi yang keliling kerjanya (berdagang dan aktivitas dalam mencari nafkah. red) untuk menghindari jemaah, karena apa? Kuwatir dia terindikasi kena. Saat dia kena dia sebagai wasilah untuk menuju kesitu, maka seharusnya dia sholat di rumah. "pungkasnya.(citymm)