Pandeglang, Radar Nusantara Lagi-lagi wartawan di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dapat ancaman yang cukup serius dari narasumber pa...
Pandeglang, Radar Nusantara
Lagi-lagi wartawan di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dapat ancaman yang cukup serius dari narasumber pasca pemberitaan, diketahui sebelumnya beberapa hari yang lalu sempat ada insiden terhadap kuli tinta dengan ancaman, "Penggal Kepala" oleh pemilik toko bangunan berinisial AHM asal Kecamatan Angsana, dan kini kembali wartawan dapat ancaman, namun ini hanya akan dilaporkan ke polisi.
Kepala Desa Gombong Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten, Mamad terpancing emosi dan mengancam wartawan akan lapor polisi, setelah mengetahui ada pemberitaan media online seputar pembangunan Infrastruktur desa.
Ancaman Kades Gombong bernama Mamad itu dilontarkan ketika dirinya di konfirmasi wartawan yang tergabung dalam Perkumpulan Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Pandeglang, bernama Hadi Isron yang juga sebagai Wartawan Metro Aktual melalui telephon selularnya, Minggu (17/05/2020).
"Hebaaaat itu berita, .... Saya mau lapor saja ke Polres karena ini sudah terjadi, itu pembohongan publik karena sudah tayang dan tidak sesuai fakta," Ancam Mamad via telepon kepada saya kata Hadi Isron saat diminta klarifikasi.
Dikatakan Hadi, Kades Mamad juga menuding pemberitaan media yang telah dipublikasikan tersebut tidak benar dan jauh dari fakta, bahkan sudah pembohongan publik, karena kata Mamad, narasumber yang tertera di media merupakan salah satu Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gombong sebagai sumber berita itu tidak dilantik sebagai BPD, "terang Hadi Isron.
Hadi juga menyampaikan bahwa kades Gombong, Mamad dalam komunikasinya mengaku, kalau dirinya juga seorang aktivis pergerakan.
"Saya juga pernah duduk di Organisasi Aktivis, kalau buat berita itu harus sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik, Saya tidak pernah mendapatkan konfirmasi." kata Hadi kepada JNI menirukan ucapan Kades Mamad kepada dirinya.
Masih kata Hadi, menurut pengakuan Kades Mamad, pihaknya merasa tidak terima dituding tidak pernah melaksanakan pembangunan di Kampung 6 Desa Gombong. Bahkan dituding seakan sama sekali tidak melakukan pembangunan atau tidak pernah ada program apapun di Kampung Enam Desa Gombong.
"Jelas masalah itu saya tidak terima, karena dituding tidak pernah melaksanakan pembangunan di Kampung Enam. Lalu itu Pengerasan, TPT, apakah bukan Pembangunan...??," cetus Kades menyampaikan ucapannya tersebut kepada Hadi
Lebih lanjut Hadi menyatakan bahwa Kades Mamad tidak terima juga di tuding bahwa Kampung Enam, sama sekali tidak pernah ada program bantuan apapun.
Karena kata pengakuan Kades Mamad jelas Hadi, mengaku PKH dan BPNT itu juga sebuah program, program bukannya bantuan ? Cece, Hata siap- siap aja, Saya sudah koordinasi Insya Allah saya secepatnya melaporkan ke Polisi.
"Soal Ridwan itu BPD tidak di Lantik, dan saya bakal laporkan masalah ini ke polisi, karena menurut saya ini berita merupakan pembohongan Publik, kalau mau buat berita harus konfirmasi dulu, dan saya selalu ada di rumah," ucapan itu juga yang dikatakan Kades Mamad, tutur Hadi via pesan WhattsApp kepada JNI, Minggu (17/05/2020)
Sementara Kades Gombong Kecamatan Panimbang, Mamad ketika di konfirmasi JNI mengatakan, kalau pernyataannya itu bukan sebuah ancaman karena menurut kades Mamad, pihaknya akan melaporkan ke Polisi terkait pemberitaan yang dianggap tidak memenuhi etika seorang jurnalis.
"Itu bukan ancaman, tapi saya akan laporkan oknum wartawan yang dianggap telah memberitakan tidak berdasarkan etika jurnalistik. Saya juga orang pergerakan jadi paham tentang wartawan pak, udah liat saja nanti," kata Kades Mamad kepada JNI Pandeglang, via telepon selularnya, Minggu (17/05/2020).
**(JNI/Iwan RN).
Lagi-lagi wartawan di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dapat ancaman yang cukup serius dari narasumber pasca pemberitaan, diketahui sebelumnya beberapa hari yang lalu sempat ada insiden terhadap kuli tinta dengan ancaman, "Penggal Kepala" oleh pemilik toko bangunan berinisial AHM asal Kecamatan Angsana, dan kini kembali wartawan dapat ancaman, namun ini hanya akan dilaporkan ke polisi.
Kepala Desa Gombong Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten, Mamad terpancing emosi dan mengancam wartawan akan lapor polisi, setelah mengetahui ada pemberitaan media online seputar pembangunan Infrastruktur desa.
Ancaman Kades Gombong bernama Mamad itu dilontarkan ketika dirinya di konfirmasi wartawan yang tergabung dalam Perkumpulan Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Pandeglang, bernama Hadi Isron yang juga sebagai Wartawan Metro Aktual melalui telephon selularnya, Minggu (17/05/2020).
"Hebaaaat itu berita, .... Saya mau lapor saja ke Polres karena ini sudah terjadi, itu pembohongan publik karena sudah tayang dan tidak sesuai fakta," Ancam Mamad via telepon kepada saya kata Hadi Isron saat diminta klarifikasi.
Dikatakan Hadi, Kades Mamad juga menuding pemberitaan media yang telah dipublikasikan tersebut tidak benar dan jauh dari fakta, bahkan sudah pembohongan publik, karena kata Mamad, narasumber yang tertera di media merupakan salah satu Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gombong sebagai sumber berita itu tidak dilantik sebagai BPD, "terang Hadi Isron.
Hadi juga menyampaikan bahwa kades Gombong, Mamad dalam komunikasinya mengaku, kalau dirinya juga seorang aktivis pergerakan.
"Saya juga pernah duduk di Organisasi Aktivis, kalau buat berita itu harus sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik, Saya tidak pernah mendapatkan konfirmasi." kata Hadi kepada JNI menirukan ucapan Kades Mamad kepada dirinya.
Masih kata Hadi, menurut pengakuan Kades Mamad, pihaknya merasa tidak terima dituding tidak pernah melaksanakan pembangunan di Kampung 6 Desa Gombong. Bahkan dituding seakan sama sekali tidak melakukan pembangunan atau tidak pernah ada program apapun di Kampung Enam Desa Gombong.
"Jelas masalah itu saya tidak terima, karena dituding tidak pernah melaksanakan pembangunan di Kampung Enam. Lalu itu Pengerasan, TPT, apakah bukan Pembangunan...??," cetus Kades menyampaikan ucapannya tersebut kepada Hadi
Lebih lanjut Hadi menyatakan bahwa Kades Mamad tidak terima juga di tuding bahwa Kampung Enam, sama sekali tidak pernah ada program bantuan apapun.
Karena kata pengakuan Kades Mamad jelas Hadi, mengaku PKH dan BPNT itu juga sebuah program, program bukannya bantuan ? Cece, Hata siap- siap aja, Saya sudah koordinasi Insya Allah saya secepatnya melaporkan ke Polisi.
"Soal Ridwan itu BPD tidak di Lantik, dan saya bakal laporkan masalah ini ke polisi, karena menurut saya ini berita merupakan pembohongan Publik, kalau mau buat berita harus konfirmasi dulu, dan saya selalu ada di rumah," ucapan itu juga yang dikatakan Kades Mamad, tutur Hadi via pesan WhattsApp kepada JNI, Minggu (17/05/2020)
Sementara Kades Gombong Kecamatan Panimbang, Mamad ketika di konfirmasi JNI mengatakan, kalau pernyataannya itu bukan sebuah ancaman karena menurut kades Mamad, pihaknya akan melaporkan ke Polisi terkait pemberitaan yang dianggap tidak memenuhi etika seorang jurnalis.
"Itu bukan ancaman, tapi saya akan laporkan oknum wartawan yang dianggap telah memberitakan tidak berdasarkan etika jurnalistik. Saya juga orang pergerakan jadi paham tentang wartawan pak, udah liat saja nanti," kata Kades Mamad kepada JNI Pandeglang, via telepon selularnya, Minggu (17/05/2020).
**(JNI/Iwan RN).
COMMENTS