Serang, Radar Nusantara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Banten yang memberikan pernyataan sikap terkait Bank Banten Pada Konfrensi Per...
Serang, Radar Nusantara
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Banten yang memberikan pernyataan sikap terkait Bank Banten Pada Konfrensi Pers (Serang, 18/5/2020).
Namun, hal tersebut mendapatkan sorotan yang kurang mendukung dari beberapa demisioner Presma yang ada di provinsi Banten yang tergabung forum Demisioner Presma.
Menurutnya kini menuai kritikan pedas ,soal penyelenggaraan acara konfrensi pers yang dilakukan oleh yang mengatakan nama BEM Se-Banten tersebut di rumah makan, yang menjadi sorotan tajam ,tidak menggunakan protokol kesehatan melakukan sosial distancing dan menggunakan masker di tengah Pendemi Covid-19.
Firmansyah Demisioner Presma UNIBA angkat bicara seharusnya para perwakilan yang mengatkan BEM Se-Banten dan sebagai mahasiswa tersebut jelas identitas nya dari kampus perwakilan mana saja dan sebagai apa ? serta paham sekali atas kondisi saat ini, kita berupaya untuk tidak berkumpul dan melakukan protokol kesehatan agar pendemi ini putus serta apa yang mereka mengatakan sikap tidak terbuka kajian datanya.
"Kita berikan pandangan mereka tidak mencontohkan yang baik pada masyarakat dan terkait proses hingga outputnya yang merupakan penyataan sikap tersebut tidak melibatkan BEM seluruhnya yang ada di provinsi Banten, seharusnya mereka utamakan kajian yang matang dan permasalahan mahasiswa di tengah pandemi ini soal UKT di utamakan dari BEM". Ungkapnya melalui pesan tertulisnya melalui WhatsApp, Selasa (19/5/20).
Senada dengan Firmansyah, Demisioner Ketua BEM UPI Serang Rifyan Firdaus juga mengatakan, awalnya memang ada undangan untuk buka puasa bersama BEM se-Banten.
“Tapi saya tidak ikut menghadiri, alasannya memang untuk menekan jumlah tertularnya pandemi Covid -19,”tuturnya
Pria yang sering di sapa Rifyan itu menjelaskan, pernyataan sikap tersebut tidak lain hanyalah sebuah ajang untuk memviralkan saja.
Lebih lanjut kata Refyan “Membawa nama BEM se-Banten untuk memberikan pernyataan sikap seharusnya ada sebuah kesepakatan dari semua anggotanya. Tentu untuk mencapai kesepakatan itu dengan segala mekanisme yang jelas dan transparan dalam setiap proses keputusannya”
Sementara, Rafli Maulana Demisoner Ketua BEM UNTIRTA 2019 sangat menyoroti langkah gerak yang di lakukan BEM Banten dan Bem Serang . Mereka Seolah-olah seperti bak pahlawan hadir kemudian bawa solusi konkrit. Padahal nyatanya tidak. Ada beberapa hal yang sangat fatal dilakukan Bem Banten dan Bem Serang. Mungkin saya akan jabarkan :
1. Mengundang Bem Se-Banten tanpa Menggunakan Surat Resmi baik melalu FDF atau Dikirim ke Ketua Bem di seluruh Kampus Se-Banten
2. Diundangan yang di share lewat Whatsapp. Hanya bermaksud undangan Bukber biasa tanpa diperjelas akan melakukan Konferensi Pers. Jadi peserta yang datang dianggap ditipu karena ada maksud terselubung
3. BEM Banten dan BEM Serang Tidak Pernah Melakukan Kajian Dan Analisis yang memdalam terhadap Bank Banten sehingga tidak memiliki hasil risetnya.
4. Undangan yang hadir di acara bukber tersebut tidak bisa menghadirkan Setengah + 1 jumlah BEM yang ada di Seluruh Banten, sehingga Pernyataan Sikap itu dianggap tidak sah karena tidak memenuhi SOP dalam pengambilan Keputusan Organisasi.
5. BEM Serang dan BEM Banten tidak belajar terhadap Kasus Viralnya BEM yang mengatasnamakan BEM Se DKI Jakarta.
"Kami berharap kepada kawan kawan gerakan marwah BEM adalah perjuangan bukan masuk dalam politik praktis, "tandasnya.
**(Iwan RN).
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Banten yang memberikan pernyataan sikap terkait Bank Banten Pada Konfrensi Pers (Serang, 18/5/2020).
Namun, hal tersebut mendapatkan sorotan yang kurang mendukung dari beberapa demisioner Presma yang ada di provinsi Banten yang tergabung forum Demisioner Presma.
Menurutnya kini menuai kritikan pedas ,soal penyelenggaraan acara konfrensi pers yang dilakukan oleh yang mengatakan nama BEM Se-Banten tersebut di rumah makan, yang menjadi sorotan tajam ,tidak menggunakan protokol kesehatan melakukan sosial distancing dan menggunakan masker di tengah Pendemi Covid-19.
Firmansyah Demisioner Presma UNIBA angkat bicara seharusnya para perwakilan yang mengatkan BEM Se-Banten dan sebagai mahasiswa tersebut jelas identitas nya dari kampus perwakilan mana saja dan sebagai apa ? serta paham sekali atas kondisi saat ini, kita berupaya untuk tidak berkumpul dan melakukan protokol kesehatan agar pendemi ini putus serta apa yang mereka mengatakan sikap tidak terbuka kajian datanya.
"Kita berikan pandangan mereka tidak mencontohkan yang baik pada masyarakat dan terkait proses hingga outputnya yang merupakan penyataan sikap tersebut tidak melibatkan BEM seluruhnya yang ada di provinsi Banten, seharusnya mereka utamakan kajian yang matang dan permasalahan mahasiswa di tengah pandemi ini soal UKT di utamakan dari BEM". Ungkapnya melalui pesan tertulisnya melalui WhatsApp, Selasa (19/5/20).
Senada dengan Firmansyah, Demisioner Ketua BEM UPI Serang Rifyan Firdaus juga mengatakan, awalnya memang ada undangan untuk buka puasa bersama BEM se-Banten.
“Tapi saya tidak ikut menghadiri, alasannya memang untuk menekan jumlah tertularnya pandemi Covid -19,”tuturnya
Pria yang sering di sapa Rifyan itu menjelaskan, pernyataan sikap tersebut tidak lain hanyalah sebuah ajang untuk memviralkan saja.
Lebih lanjut kata Refyan “Membawa nama BEM se-Banten untuk memberikan pernyataan sikap seharusnya ada sebuah kesepakatan dari semua anggotanya. Tentu untuk mencapai kesepakatan itu dengan segala mekanisme yang jelas dan transparan dalam setiap proses keputusannya”
Sementara, Rafli Maulana Demisoner Ketua BEM UNTIRTA 2019 sangat menyoroti langkah gerak yang di lakukan BEM Banten dan Bem Serang . Mereka Seolah-olah seperti bak pahlawan hadir kemudian bawa solusi konkrit. Padahal nyatanya tidak. Ada beberapa hal yang sangat fatal dilakukan Bem Banten dan Bem Serang. Mungkin saya akan jabarkan :
1. Mengundang Bem Se-Banten tanpa Menggunakan Surat Resmi baik melalu FDF atau Dikirim ke Ketua Bem di seluruh Kampus Se-Banten
2. Diundangan yang di share lewat Whatsapp. Hanya bermaksud undangan Bukber biasa tanpa diperjelas akan melakukan Konferensi Pers. Jadi peserta yang datang dianggap ditipu karena ada maksud terselubung
3. BEM Banten dan BEM Serang Tidak Pernah Melakukan Kajian Dan Analisis yang memdalam terhadap Bank Banten sehingga tidak memiliki hasil risetnya.
4. Undangan yang hadir di acara bukber tersebut tidak bisa menghadirkan Setengah + 1 jumlah BEM yang ada di Seluruh Banten, sehingga Pernyataan Sikap itu dianggap tidak sah karena tidak memenuhi SOP dalam pengambilan Keputusan Organisasi.
5. BEM Serang dan BEM Banten tidak belajar terhadap Kasus Viralnya BEM yang mengatasnamakan BEM Se DKI Jakarta.
"Kami berharap kepada kawan kawan gerakan marwah BEM adalah perjuangan bukan masuk dalam politik praktis, "tandasnya.
**(Iwan RN).
COMMENTS