Tebang Pohon Aset Pemerintah, Pemda Dan Kepolisian Harus Bertindak Tegas

DEPOK,RN  Prihatin, mungkin yang bisa di ucapkan ketika kita masuk ke areal pemakaman umum yang ada di wilayah RW 07 kelurahan Cimpaeu...

Kelabui Petugas, Pemilik Kafe Kriss Sembunyikan Miras Di Dalam Mobil

Maryono, Minta Pemkot Depok Segera Menindak Tegas Penjual Miras Di Wilayah PKL Jalan Raya Bogor

Abaikan Protokol Kesehatan, Warga Jatijajar Minta Kafe Kris Ditutup

DEPOK,RN 
Prihatin, mungkin yang bisa di ucapkan ketika kita masuk ke areal pemakaman umum yang ada di wilayah RW 07 kelurahan Cimpaeun Tapos kota Depok.

Dimana tempat pemakaman ini yang dulunya terkenal sangat sejuk karena rimbunan pepohonan, Sekarang berubah gersang dan kering kerontang.

Puluhan pohon yang dulunya di harapkan dapat menjadi pelindung, baik dari longsoran karena areal makam yang berbukit-bukit maupun tempat berteduh para pengantar zenajah yang mau di semanyamkan di tempat ini.

Hasil penelusuran beberapa awak media ke areal pemakaman Senin Pagi (15/06/2020) berkat laporan warga setempat bahwa sudah terjadi penebangan pohon secara sporadis di area makam, menemukan ada puluhan pohon yang sudah di tebang di tempat tersebut.

Padahal, menurut Peraturan Daerah (Perda) kota Depok no 3 tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Perlindungan Lingkungan Hidup dikota Depok jika seseorang menebang bisa di pidanakan selama 3 bulan kurungan serta denda 50 juta Rupiah.

Sungguh ini sangat memalukan karena yang menebang pohon di areal pemakaman ini adalah salah satu pengurus lingkungan setempat.

Ketika kami konfirmasi ke pada lurah Cimpaeun Senin pagi, lurah Hidayat dengan tegas mengatakan kalau dirinya tidak tahu menahu perihal penebangan pohon oleh jajaran di bawahnya.

“Terima kasih banyak bapak sudah memberi tahu kami soal ini (Penebangan Pohon) dan nanti akan kami telusuri,” ujar lurah Hidayat.

“Ini tidak bisa di biarkan bagaimanapun juga penebangan pohon tanpa ijin itu jelas melanggar aturan,” lanjut Hidayat.

Dengan adanya penebangan pohon yang sudah berusia puluhan tahun tersebut salah satu tokoh warga Cimpaeun akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Saya mendorong Pemda dan kepolisian harus bertindak tegas, karena apapun diatas aset pemerintah tidak boleh di otak atik tanpa izin pemerintah", ungkap H.Hamzah pada media RN lewat telepon.

“Tidak bisa di biarkan, karena pohon-pohon tersebut di peruntukan sebagai penahan air buat makam agar tidak longsor dan sebagai pelindung bagi para peziarah,” tegas H.Hamzah. (M Sutoyo)