SUMSEL,RN Pemerintahan desa adalah ujung tombaknya roda pemerintahan dalam suatu negara, adanya pemerintahan tersebut adalah untuk mensejaht...
SUMSEL,RN
Pemerintahan desa adalah ujung tombaknya roda pemerintahan dalam suatu negara, adanya pemerintahan tersebut adalah untuk mensejahtrakan kehidupan rakyatnya, jika sistim administrasi suatu perintahan "Bobrok" maka perangkat dan rakyat di wilayahnya akan terkena dampak sosial yang berkepanjangan, seperti yang terjadi di Desa Campur Sari Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan sekarang ini.
Kepala Desa Campur Sari Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan, Effendi ketika dihubungi Media Radar Nusantara VIA Handphone Minggu, 09 Agustus 2020, sekira pukul 19:03, (ada rekamannya,red). Saat di tanya apa benar dan kenapa pembagian bantuan BLT-DD di desa Campur Sari baru satu kali, Effendi membenarkan kalau pembagian BLT-DD di desa Campur Sari ini baru satu kali, keterlambatan ini dikarenakan administrasinya belum lengkap, seperti pajak belum selesai, pendataan yang berhak masih rancuh, itulah akhirnya kami mengadakan musyawarah desa dan pembagian ditunda, baru bulan juni kemaren kami bagikan.
Masih menurut Kepala Desa, menurut saya ini bukan suatu permasalahan, walaupun pembagiannya baru satu kali yang jelas semua dana nya masih ada dalam rekening, kalau bapak tidak percaya silahkan bapak cek di bang, tapi ini tahun politik yang jelas ini ada muatan politiknya, karena ada yang mau calon kepala desa, sehingga membuat statemen seperti ini, kalau mau mencalonkan diri menjadi kepala desa, silahkan ayo bersainglah secara sehat dan jantan, jangan menjelek-jelekan orang lain, ujar Effendi dengan nada setengah kecewa.
Ketika ditanya berapa jumlah KK yang berhak menerima bantuan dan berapa besaran bantuannya, Kepala Desa menjelaskan jumlah KK yang berhak menerima bantuan BLT-DD sebanyak 176 orang dan besarannya Rp. 600 ribu, saat dimintai keterangan tentang berapa besaran Dana Desa untuk Desa Campur Sari, Effendi mengatakan, saya tidak ingat berapa besarannya, tapi semua datanya ada dikantor desa, mengakhiri telponnya.
Ketua BPD desa Campur Sari Miko saat dihubungi, melimpahkan agar Tim Media konfirmasi langsung kepada Dauli salaku wakil Ketua BPD desa Campur Sari.
Dauli wakil ketua BPD desa Capur Sari saat di sambangi Tim Media Radar Nusantara di kediamannya Blok M desa Campur Sari Senin, 10 Agustus 2020 sekira pukul 14:30 wib. Menjelaskan ini semua berawal dari keluhan masyarakat yang mempertanyakan tentang pembagian bantuan BLT-DD hanya satu kali.
Memang benar seperti apa yang ditanyakan oleh masyarakat tersebut, sementara untuk menanggulangi tentang masyarakat yang terkena dampak dari Virus Corona yang bernama Covid 19, yang sekarang sedang mewabah diseluruh dunia tak terkecuali juga di Indonesia, di Indonesia, Pemerintah Pusat telah menggulirkan dana untuk menyikapi pandemi Covid 19 tersebut melalui Anggaran Dana Desa yang di kelolah langsung oleh setiap desa yang ada di Indoesia, perhatian dan keadilan pemerintah sangat terlihat jelas, dimana apabila masyarakat Indonesia yang belum tersentuh oleh bantuan pemerintah yang lainnya seperti PKH, BLS, dan lain sebagainya, maka akan di berikan bantuan yang bernama BLT-DD, dananya diambil dari Dana Desa, besarannya adalah Rp. 600 ribu, dan tidak boleh dikurangi berapun dengan alasan apapun, demikian yang di sampaikan Dauli panggilan akrabnya.
Dauli 48 tahun yang sekarang menjabat sebagai wakil Ketua BPD desa Campur Sari Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas, lebih lanjut mengatakan, Andimistrasi di kantor Desa Campur Sari ini sangat "Bobrok" terbukti uang kesejahtraan perangkat desa saja selalu saja terlambat, tidak seperti desa-desa yang lainnya, kalau gaji perangkat desa tetangga lain sudah menerima, sementara untuk gaji perangkat desa kami belum, itu semua dikarenakan administrasinya belum terselesaikan, bahkan pernah terlambat sampai satu bulan, belum lagi masalah adminstrasi-administrasi yang lainnya.
Saat ditanya kenapa warga desa Campur Sari banyak membicarakan tentang pembagian bantuan BLT-DD di desa ini baru satu kali, sementara desa-desa lainnya di Musi Rawas ini sudah selesai sampai tahapan ketiga dan bahkan akan menerima tahapan yang ke empat nya,
Dengan sedikit senyum Wakil Ketua BPD ini mengatakan, itulah awalnya karena administrasi di desa Campur Sari Bobrok, saya sebagai BPD sudah seringkali menyampaikan kepada perangkat desa segerahlah laksanakan pembagian BLT-DD ini, karena ini milik masyarakat, dan masyarakat sangat membutuhkannya, tapi sepertinya omongan saya tersebut tidak dianggap oleh perangkat desa, dan baru pada bulan Juni 2020 kemaren dibagikan bantuan untuk tahapan yang pertama, sementara desa tetangga bahkan desa-desa di Kabupaten Musi Rawas sudah selesai pembagian tahap ketiga.
Dauli juga menambahkan kalau dirinya menjadi pengurus BPD belum begitu lama, dan sejak saya jadi wakil ketua BPD, kami selalu menerima laporan dari masyarakat, dari karang taruna, dari bumdes, ada juga yang menyangkut tentang keuangan, intinya tentang administrasi pemerintah desa Campur Sari, semua kami tanggapi dan kami tampung, karena BPD adalah sebagai DPR nya desa, lebih tepatnya tempat masyarakat menyampaikan aspirasi serta keluhan dan lain sebagainya.
Namun saya berpesan baik itu kepada pihak kecamatan dan kepada perangkat desa, tidak lama lagi masa kepemimpinan kepala desa ini akan berakhir, tentunya nanti akan di tunjuk Pelaksana Tugas atau PLT, BPD mintak sebelum diadakan pelantikan PLT, sebaiknya Kepala Desa menyerahkan semua Inventaris Desa Campur Sari yang dilengkapi dengan Administrasinya, dan penyerahannya itu harus di ketahui oleh BPD serta kita periksa secara bersama pula, perangkat desa BPD dan unsur dari Kecamatan, baru diadakan pelantikan PLT nya, kenapa ini harus dilakukan, karena jangan sampai masyarakat salah paham terhadap kepala desa, juga untuk menjaga nama baik kepala desa Campur Sari, pada akhirnya terbukti kalau kepala desa ini bagus serta mengerti tantang administrasi, tidak seperti apa yang dikatakan orang selama ini, pungkas Dauli.
Garnaidin warga desa Campur Sari 34 tahun, saat dimintai komentarnya tentang pembagian BLT-DD didesa Campur Sari, saya bangga dan berterima kasih karena saya sudah di beri bantuan BLT-DD, uang sebesar 600 ribu ini sangat bermanfaat sekali bagi keluarga saya, namun saya mempertanyakan kenapa desa kami baru satu kali dibagikan, sementara di desa tetangga lainnya sudah dibagikan sampai tiga kali, kalau memang yang lainnya sampai tidak dibagikan kepada kami masyarakat ini, saya berharap agar Allah mengampuni orang-orang yang melakukan hal itu Senin, 10 Agustus 2020 pukul 15:10 wib.
Km warga desa Campur Sari mengatakan kepada Tim Investigasi Media Radar Nusantara, senin, 10 Agustus 2020, di kediamannya mengatakan, saya sebagai masyarakat biasa danbtidak ada kepentingan apa-apa, namun saya berharap kepada kepala desa agar bisa bertindak bijak dan amanah mana yang untuk masyarakat berikanlah kepada yang berhak menerimanya, janganlah dikelolah secara pribadi supaya tidak terjadi keresahan di tengah masyarakat, karena walau bagaimanapun dan siapa pun yang menjadi kepala desa itu adalah panutan kami, orang tua kami dan tempat kami bertukar fikiran itu semua demi untuk kemajuan desa. (TIM)
COMMENTS