Pilakada Rutan Cilodong Kota Depok, Bertemakan Khas Budaya Betawi

Depok, RN Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Depok yang digelar serentak Rabu 9 Desember 2020 sangat berbeda dari Pilkada se...

Persetujuan DPRD terhadap KUA PPAS dan Nota Keuangan Tahun 2025 sudah disahkan Walikota Depok

Ida Farida Lapor Ke KPK Atas Putusan Konstatering Pengadilan Negeri Depok

Wow!! Sukses Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kota Depok Borong Lima Penghargaan Siddhakarya 

Depok, RN

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Depok yang digelar serentak Rabu 9 Desember 2020 sangat berbeda dari Pilkada sebelumnya, dimasa pandemi Covid-19 setiap pemilih harus menerapkan Protokoler Kesehatan (Prokes) memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, hal itu disambut antusias warga, salah satunya di Rumah Tahanan (Rutan) Cilodong kota Depok.

Dihadapan para awak media, Dedi Cahyadi Kepala Rutan kelas 1 Depok menyampaikan, guna menjamin hak warga binaan Permasyarakatan (WBP) pada Pilkada tahun 2020 ini, Rutan Kelas I Depok menyiapkan 2 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Bahwa hasil Pemilihan Kepala Daerah di Rutan kelas 1 cilodong Depok pada hari ini di TPS 42 paslon 1 mendapatkan 168 suara dan paslon 2 mendapatkan 122 suara, sedangkan di TPS 43, paslon 1 mendapatkan 172 suara dan paslon nomor 2 mendapatkan 134 suara," ujar Dedi.

Dijelaskannya, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Kota Depok Tahun 2020 pada Rutan Kelas I Depok berjumlah 776 orang (5 wanita dan 771 laki-laki).

"Sisanya sudah menjalani asimilasi, artinya sudah bebas di luar rutan dan juga ada warga binaan yang surat keterangannya tidak dapat digunakan, seperti contoh Catherine Wilson yang terdaftar sebagai warga jakarta selatan," jelas Dedi.

Lanjut Dedy, Semua data NIK yang tercatat Disdukcapil Kota Depok, hasil rekaman KTP yang ada itu yang bisa, bagi yang tidak punya diterbitkan KTP, kemarin serah terima disini dan sudah kita simpan.

"Untuk surat suara yang tidak sah di TPS 42 ada 19 suara, dan TPS 43, 6 suara, jumlah surat suara rusak di TPS 42 tidak ada, di TPS 43 1 surat suara," tandas Dedi.

Terkait personil keamanan, dari polri sebanyak 10 orang dan TNI 5 orang yang diperbantukan untuk pengamanan area luar.

Adapun konsep TPS di Rutan Cilodong terbilang unik dengan menggunakan Budaya Betawi, di perlihatkan dengan pakaian yang dikenakan sejumlah petugas, hal ini hanya untuk menambah animo warga binaan untuk menggunakan hak pilihnya.

"Kedua TPS telah disulap bertema Budaya Betawi mulai dari gapura dan ornamen-ornamen khas Betawi. Selanjutnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang berjumlah 18 orang memakai pakaian pangsi adat Betawi seperti peci merah dan sabuknya. Pemilihan konsep unik yang bernuansa betawi ini dalam rangka mengangkat kearifan lokal budaya daerah serta menghilangkan kejenuhan dalam pelaksanaan Pilkada. Lebih jauh diharapkan dengan upaya ini dapat menarik minat pemilih untuk melaksanakan hak pilihnya," pungkas Dedi Cahyadi.

(M Sutoyo)