KINERJA PERUMDA AIR MINUM GAPURA TIRTA RAHAYU PURWAKARTA TERINDIKASI RUGIKAN KONSUMEN

Purwakarta, RN Management Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu Purwakarta di nilai tidak bagus alias bokbrok ujar Edi Tanam Purwa anggota K...

Purwakarta, RN

Management Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu Purwakarta di nilai tidak bagus alias bokbrok ujar Edi Tanam Purwa anggota Komite Investigasi Negara( KIN), ketika mengetahui hal itu dari sumber pelanggan SMP PGRI dari pembayaran angsuran yang semula biasa membayar rekening air tiap bulannya berkisar Rp.120 rb sd Rp. 200 rb, Tiba-tiba membengkak karena akumulatif kesalahan PDAM sendiri dalam pengecekan, jadi pelanggan dibebankan harus menyelesaikan tunggakan siluman sebesar Rp. 7 juta rupiah

Edi Tanam sebagai anggota Komite Investigasi Negara mengatakan dengan tegas saya siap membela kebenaran dan siap masuk penjara, karena ada bahasa akan di laporkan oleh Ika Humas Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu ke Datun Kejaksaan dan Kepolisian yang ujarnya sudah kerjasama, "kata Ika

Edi Kabag Keuangan ketika di konfirmasi pada hari selasa (18/1/2022) mengatakan bahwa akan membantu mengclearkan masalah ini, tapi menunggu rekomendasi dari Direktur Keuangan Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu, " ujarnya

Edi Setelah di konfirmasikan kembali pada hari Rabu (19/1/2022), kata Edi masalah ini sudah di serahkan ke Ika bagian humas, ini petunjuk dari pak Dirkeu, "jelas Edi

Ika ketika di konfirmasikan seakan kebakaran jenggot, ia mengakui terjadi akumulatif hingga muncul angka 7 juta itu di karenakan keteledoran petugas pengecekan dilapangan, sebetulnya simple Meteran itu yang punya adalah pihak PDAM, jika terjadi masalah pada meteran, ya jangan di bebankan kepada pelanggan atau konsumen artinya jangan cari kambing hitam untuk pembenaran pribadi

Kemudian, masalah keteledoran petugas lapangan sehingga terjadi pembengkakan akumulatif mencapai 7 juta itu, seharusnya " Ika " itu melaporkan oknum tersebut kepada Datun Kejaksaan atau Ke Kepolisian katanya sudah kerjasama, masa oknum petugas lapangan yang mengakibatkan kerugian KONSUMEN atau pencemaran nama PDAM sendiri hanya di keluarkan begitu saja, harusnya di lapor

Selain itu, Ika mengatakan bahwa sudah kerja sama dengan Datun Kejaksaan dan Kepolisian, namun pertanyaannya kerjasama seperti apa, justru dengan timbul masalah ini pihak Kejaksaan dan Kepolisian diminta mengusut tuntas oknum- oknum yang DIDUGA meraup atau memperkaya diri dengan bertopengkan berdiri dibelakang " Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu" untuk mencari keuntungan pribadi, Padahal sesungguhnya merugikan masyarakat sehingga permasalahan ini mencuat dan menambah daftar Carut Marut keberadaan bokbrok nya kinerja "Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu"

Kemudian, Ika juga menelfon seseorang yang tidak lain adalah Lalam kakak kandungnya, pertanyaanya adalah kapasitas Lalam di PDAM itu apa dan sebagai apa, maka sangat tidak elok jika urusan kantor dengan melibatkan orang luar segala

Hingga berita ini di turunkan terdapat Kwitansi warungan bukan Kwitansi yang di Stample Cap RESMI PDAM yang di Terima oleh pelanggan dalam membayar cicilan 7 juta itu, Edi Kabag Keuangan saja meragukan Kwitansi pembayaran cicilan pelanggan yang di berikan tanpa ada Cap RESMI PDAM, apakah masuk ke Kas PDAM atau Kantong Sendiri untuk memperkaya diri.

DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah, diminta memanggil para pejabat Direksi dan Semua Kabag " Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu " agar dapat bertanggung jawab, sehingga rakyat PURWAKARTA sebagai konsumen PDAM tidak berulang di rugikan oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab

Anggota DPRD di pilih rakyat, maka hendaknya dapat menyuarakan SUARA HATI RAKYAT, KELUHAN RAKYAT, BEBAN RAKYAT karena ulah oknum. RAKYAT kini dalam keadaan Dilematis karena CORONA VIRUS COVID-19, jangan lagi mendapat tekanan- tekanan dari ulah oknum-oknum yang mengatas namakan Lembaga Perusahaan Daerah seperti ";Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu ".

Bersambung................

Bbl/TimRed