Para Petani Keluhkan Harga Gabah

Subang,RN Meski panen raya baru berakhir sepekan yang lalu, harga gabah di tingkat petani tidak lebih baik. Bahkan, harga gabah dinilai peta...

Bupati Subang Hadiri Rapat Tindak Lanjut Penanganan Bencana Di Kantor BPBD SUBANG

Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi Hadiri Penyerahan SK Universitas Mandiri Subang

JEMAAH Mesjid Al-furqan Gelar Isra mi'raj Undang USTADZ Metal

Subang,RN

Meski panen raya baru berakhir sepekan yang lalu, harga gabah di tingkat petani tidak lebih baik. Bahkan, harga gabah dinilai petani masih jauh dari harapan mereka.

Hal itu disampaikan Ketua Gapoktan TANI SEJAHTERA Desa Mulyasari, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang,Sukarna Nata Atmaja kepada Penulis Berita Media Nasional Radar Nusantara Com, Senin (23/5/2022).

Menurutnya, harga gabah setiap musim panen raya sangat jauh dari harapan petani, yang tidak sebanding dengan biaya produksi yang terus mengalami kenaikan.

“Perlu ada perubahan kenaikan harga gabah tingkat petani, karena selama ini petani tidak bisa menentukan harga gabah, pasar yang menentukan, sehingga ketika harga rendah petani tidak bisa berbuat apa-apa, karena faktor kebutuhan juga,” Ujarnya.

Diungkapkan, pria yang akrab disapa Sukarna ini, untuk harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani saat ini ada pada kisaran Rp 4500-Rp 4700 per kilogram.

Sedangkan harga Gabah Kering Giling (GKG) berada pada di kisaran Rp5.000 sampai Rp5.200 per kilogran. Sementara, untuk varietas lokal, harga GKG sebesar Rp4.500 per kilogram, dan bisa rendah lagi. Hal itu, kata Sukarna sangat dikeluhkan petani.

“Ya bila dibandingkan biaya produksi tidak sebanding sehingga perlu adanya kenaikan harga. Jika ingin petani kita sejahtera harga GKP Rp5.000 per kilogram dan GKG Rp7.000 per kilogram,” jelasnya.

Namun, lanjut Sukarna, dengan dinaikkannya harga gabah akan berdampak pada naiknya harga beras di pasaran. ”Minimalnya pemerintah bisa menaikan HPP gabah yang disesuaikan dengan biaya produksi para petani, agar ada keseimbangan antara harga gabah dan biaya produksi,” Ucapnya.

Sukarna, mengatakan, biaya produksi pertanian seperti sarana produksi pertanian setiap tahun terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, lanjut Sukarna kenaikan biaya produksi tidak dibarengi dengan naiknya harga gabah saat panen raya.

“Biaya panen juga mengalami kenaikan, belum lagi sewa alat panen yang ikut naik tapi harga gabah saat panen selalu jatuh. Semoga bisa ada solusi agar harga gabah bisa naik dan petani bisa sejahtera,” Ujarnya.  (Staff RN)