Jembatan Kayu Ambruk, Petani Sawit di Pandeglang Nyungsep Ke Sungai

Pandeglang, RN  Sebuah jembatan kayu yang digunakan warga masyarakat sebagai akses penghubung antara Kp. Bulakan dengan Kp. Kacapi di  Desa ...

Aksi Jelang Ramadhan,AMS Pandeglang Himbau "Tutup Tempat Hiburan dan Rumah Makan"

Jelang Ramadhan AMS Pandeglang, Layangkan Surat Pemberitahuan Aksi

KAPOLSEK SUMUR AKP APUY, LAKUKAN UPAYA PENANGANAN KENAKALAN REMAJA

Pandeglang, RN 

Sebuah jembatan kayu yang digunakan warga masyarakat sebagai akses penghubung antara Kp. Bulakan dengan Kp. Kacapi di  Desa Kutamekar Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mendadak ambruk saat dilintasi seorang petani sawit, pada Kamis (27/4/23) pukul 17.00 wib.

Kepada media, Juhdi (47) mengatakan adanya peristiwa ambruknya jembatan tersebut akibat kayunya sudah lapuk dimakan usia yang menyebabkan seorang pemotor bernama Sarman (35) selaku petani sawit nyungsep ke sungai dengan kedalaman sekira 3 (tiga) meter, ungkapnya Juhdi melalui WhatsApp, Jum'at (28/4/23).

Menurutnya, adanya peristiwa ini menunjukkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap kepentingan infrastruktur jembatan di Desa Kutamekar. "Ini bukti kurangnya perhatian dari Pemerintah Desa Kutamekar terhadap akses jembatan yang sangat vital bagi masyarakat karena jembatan tersebut adalah akses ke lokasi pesawahan, perkebunan juga sebagai akses untuk lintas menuju ke Kantor Desa Kutamekar yang berada di Kp. Yamu" , jelas Juhdi. 

Ini akibat jembatan kayu sudah lapuk tapi dibiarkan saja hingga mengakibatkan salah satu warga yang sedang mengendarai sepeda motor melintas ke jembatan tersebut ambruk dan jatuh ke sungai, beruntung tidak ada korban jiwa dan hanya menimbulkan luka ringan dan kepanikan saja, " imbuhnya. 

 

Hal itu dibenarkan Saniman Ketua RT 01 RW 12 Kp. Bulakan Desa Kutamekar tentang adanya kejadian ambruknya jembatan kayu hingga petani sawit terjatuh ke sungai. 

"Jembatan penghubung antara Kp. Bulakan dengan Kp. Kacapi berukuran panjang 12 meter dan lebar 3 meter itu, sebetulnya sudah 20 tahun ambruk namun tak kunjung dibangun oleh pemerintah. Hingga atas inisiatif warga dibangun jembatan hanya untuk pemotor dan pejalan kaki dan hampir setiap tahun dibangun oleh warga secara swadaya dengan menggunakan kayu tetapi pada tahun ini belum sempat diganti sudah ambruk duluan", jelas Saniman.

Kami berharap, jembatan tersebut segera dibangunkan oleh pemerintah demi kepentingan masyarakat banyak mengingat pentingnya akses jembatan  tersebut sebagai penunjang transportasi dan perekonomiannya ditengah masyarakat", pungkasnya. (Wan).