Diduga Kepala Sekolah dalam pembelanjaan, kusen kangkangi pokmas dan Komite

Kuningan, RN  Dalam meningkatkan sarana dan prasarana Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 mengucurkan anggaran untuk Pem...

Drs. H. Dadang Haerudin, MA. Pemimpin Demokratis dalam Memajukan Dunia Pendidikan

Prestasi Akademik dan Membangun Masjid Menjadi Prioritas Kamad Baru MTsN 2 Kuningan

Figur Kepala Sekolah yang Tegas dan Bersahaja

Kuningan, RN 

Dalam meningkatkan sarana dan prasarana Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 mengucurkan anggaran untuk Pembangunan Rehabilitasi dan Ruang baru yang total anggaran nya sekitar Rp 1,1 miliar, dilaksanakan dengan cara sewaklola tife 4, ( di kerjakan pokmas...red).

Namun sayang hasil uji petik dilokasi kerjaan dalam pengerjaan pelaksanaanya diduga tidak mengindahkan aturan sewaklola tife 4, karena di duga terkait pembelanjaan khususnya kusen seperti nya di monopoli oleh kepala sekolah.

Hal itu terkuak kebenarannya setelah tim media mendapatkan informasi tentang dugaan pengadaan kusen yg di pihak ketigakan. Setelah di konfirmasi pada pihak Komite beberapa hari lalu , dia pun merasa kaget kok tiba tiba ada yang mengirimkan kusen. 

" saya juga heran kok tiba tiba ada yang mengirimkan kusen , biar lebih jelas coba tanya aja ke Kepala sekolah biar jelas," kata Ketua komite SDN 2 Jabranti Topik, di teruskan dengan mengirimkan nomor telepon kepala sekolah tersebut (Herliana ) pada tim media.

Sementara Herliana selalu kepala sekolah waktu di konfirmasi justru berbanding terbalik dengan apa yang di katakan Ketua komite.

"Wassalamu'alaikum.  Hapunten sateuacana Kusen teh hnteu di borong pa mung pesen hasil kesepakatan sareng komite ( kusen tidak di borongkan itu juga hasil musyawarah dengan komite....red)," jelas Herliana .

Melihat hal tersebut publik bertanya tanya kok kenapa keterangan antara komite dan Kepala sekolah sangatlah berbeda , hal ini memicu opini publik yang berbeda beda. Dan mengapa kepala sekolah ikut terlalu jauh dalam pelaksanaan DAK fisik pendidikan yang pelaksanaannya mengacu pada peraturan sewaklola tife 4.

Senin (28/8/2023) waktu di konfirmasi secara langsung ketua komite mengakuinya bahwa terkait kusen tersebut jenis kayunya campuran.

" Itu kayunya Kayu maranti tapi tidak semuanya tapi maranti campuran," jelas ketua komite.

Di hari yang sama kepala sekolah pun mengakui dia membeli kayu dari jauh 

" iya pa kami blanja kusen dari luar pokonya jauh , kami kira nggak ada masalah yang penting tidak keluar dari spek,' katanya .

Dia akhir pembicaraan sekilas kepala sekolah mengakui kusen di suplai dari orang wilayah cijoho.

(Fulls)