Jampidsus Kejagung Tingkatkan 3 Perkara Dari Penyelidikan Menjadi Penyidikan

Pekanbaru,RN Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kuntadi dan Kepala Pusat Penerangan Hukum Ketut Sumedana menya...

Pelebaran Jln Subrantas di sinyalir jadi Ajang Pungli Oknum Kontraktor.

Tim Juma’at Barokah Polresta Pekanbaru, Kunjung Janda penjaga Mesjid

LSM-BIDIK RI Resmi Laporkan Lurah Maharatu Ke Kejaksaan Negeri Pekanbaru Dugaan Pungli

Pekanbaru,RN

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kuntadi dan Kepala Pusat Penerangan Hukum Ketut Sumedana menyampaikan perkembangan perkara dugaan tindak pidana korupsi yang telah ditingkatkan ketahap penyidikan Selasa 03 Oktober 2023 bertempat di Gedung Utama Kejaksaan Agung.Adpun perkara yang disampaikannya diantaranya:

1.𝐏𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐮𝐠𝐚𝐚𝐧 𝐓𝐢𝐧𝐝𝐚𝐤 𝐏𝐢𝐝𝐚𝐧𝐚 𝐊𝐨𝐫𝐮𝐩𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡𝐠𝐮𝐧𝐚𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐰𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐊𝐞𝐠𝐢𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐈𝐦𝐩𝐨𝐫𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐆𝐮𝐥𝐚 𝐝𝐢 𝐊𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐞𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐝𝐚𝐠𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 2015-2023.

Adapun kasus posisi singkat dalam perkara ini yaitu dalam rangka pembentukan stok gula dan stabilisasi harga gula nasional, Kementerian Perdagangan diduga telah secara melawan hukum menerbitkan persetujuan impor Gula Kristai Mentah (GKM) untuk diolah menjadi Gula Kristal Putih (GKP) kepada pihak yang berwenang.Selain itu,Kementerian Perdagangan juga diduga secara melawan hukumn telah menerbitkan izin impor yang melebihi batas kuota.

2.𝐏𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐮𝐠𝐚𝐚𝐧 𝐓𝐢𝐧𝐝𝐚𝐤 𝐏𝐢𝐝𝐚𝐧𝐚 𝐊𝐨𝐫𝐮𝐩𝐬𝐢 𝐏𝐫𝐨𝐲𝐞𝐤 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧𝐚𝐧 𝐉𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐊𝐞𝐫𝐞𝐭𝐚 𝐀𝐩𝐢 𝐁𝐞𝐬𝐢𝐭𝐚𝐧𝐠-𝐋𝐚𝐧𝐠𝐬𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐚𝐥𝐚𝐢 𝐓𝐞𝐤𝐧𝐢𝐤 𝐏𝐞𝐫𝐤𝐞𝐫𝐞𝐭𝐚𝐚𝐩𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐝𝐚𝐧 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 2017.2023.

Adapun kasus posisi singkat dalam perkara ini yaitu dalam pelaksanaan pemnbangunan jalur kereta api senilai Rp 1.,3 Trliun,diduga secara melawan hukum merekayasa dengan memecah nilai proyek menjadi kecil dengan tujuan menghindari proses lelang,Selain itu secara melawan hukum,lokasi pekerjaan pembangunan jalur kereta api juga dipindahkan sehingga tidak sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan dalam kontrak Hal itu dilakukan guna mendapat keuntungan.

3.𝐏𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐮𝐠𝐚𝐚𝐧 𝐓𝐢𝐧𝐝𝐚𝐤 𝐏𝐢𝐝𝐚𝐧𝐚 𝐊𝐨𝐫𝐮𝐩𝐬𝐢 𝐑𝐞𝐤𝐚𝐲𝐚𝐬𝐚 𝐏𝐫𝐨𝐲𝐞𝐤 𝐅𝐢𝐤𝐭𝐢𝐟 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐏𝐓 𝐒𝐢𝐠𝐦𝐚 𝐂𝐢𝐩𝐭𝐚 𝐂𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 2017-2018.

Adapun kasus posisi singkat perkara adalah bahwa pada periode tahun tersebut diduga PT SCC telah melakukan kegiatan usaha yang berada di luar core bisnisnya,yaitu memberikan pembiayaan modal kerja pada beberapa perusahaan dengan cara membuat perjanjian kerja sama fiktif atas beberapa proyek antara lain:

Proyek Data Storage,Network Performance & Diagnostic,SE/M dan Manage Service dengan PT PDS,Proyek penyediaan server dan storage sys ster denngan PT PNB; Proyek penyediaan Network dan Generator dengan PT KMU.Akibat perbuatan tersebut, telah merugikan keuangan negara sebesar Rp318 Miliar.Selain itu,Direktur Penyidikan dan Kepala Pusat Penerangan Hukum dalam kesempatan ini menyampaikan terkait perkembangan perkara BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika yang saat ini sedang dalam proses persidangan,antara lain.

Bahwa apa yang disampaikan di persidangan sebagian besar bukan hal baru bagi penyidik,karena hal tersebut dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Penyidikan,Sampai dengan saat ini,penyidik masih terus mendalarni & mengembangkan penyidikan guna menemukan alat bukti yang cukup agar dapat membuat terang peristiwa hukum tersebut.

Penyidik senantiasa mencermati dan mempelajari fakta hukum serta dinamika yang berkembang di persidangan guna ditindaklanjuti dan diambil tindakan hukum tertentu apabila diperlukan.Tindakan hukum tersebut dapat berupa pernanggilan dan pemeriksaan semua pihak  dipandang memilki keterangan yang penting.

Berdasarkan hasil pemeriksaan,terdapat indikasi kuat bahwa uang-uang yang di distribusikan tersebut merupakan uang hasil kejahatan yang berasal dari tindak pidana korupsi proyek pembangunan infrastruktur BTS 4G Paket."demikian disampaikan Penerangan Hukum kejagung RI Ketut Sumedana melalui kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heru purwanto, SH.,MH.(kumbang)