Dijanjikan Garap Sawah Bengkok, Petani Asal Patia Dirugikan Puluhan Juta Rupiah

Pandeglang, RN Seorang petani asal Desa Surianeun Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mengaku dirugikan uang puluhan juta...

Pandeglang, RN

Seorang petani asal Desa Surianeun Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mengaku dirugikan uang puluhan juta rupiah oleh salah seorang Kades berinisial BH, yang sebelumnya menjanjikan akan memberikan sawah garapan seluas kurang lebih sekitar satu hektar, namun hingga 2 (dua,) tahun tidak kunjung ada kejelasan.

Kepada media, H. Arniman (50) mengatakan pada awalnya, saudara BH meminta bantuan agar dipinjamkan uang dengan janji akan diberikan lahan garapan sawah,

"pada mulanya, sekira bulan Oktober 2021 saudara BH memanggil saya ke kediamannya untuk meminta bantuan pinjam uang, yang akan dipergunakan untuk kepentingan pencalonan Kepala Desa periode Tahun 2021-2026 di Kecamatan Sukaresmi. Saat itu BH menjanjikan akan memberikan hak garap/ mengelola/ kontrak sawah seluas 1 (satu) hektar di blok Dungushaur," ungkapnya H. Arniman warga Kp. Dungushaur, Desa Surianeun Kecamatan Patia, Senin (4/12/23).

Atas penjelasan dan janjinya, akhirnya saya tertarik atas penawaran tersebut lalu menyerahkan uang sebesar Rp. 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) kepada BH, yang disaksikan saudara AJH dan ASM dirumah milik Sandra di Desa Surianeun, imbuhnya.

Setelah selesai pemilihan Kades, Saudara BH terpilih dan atas permintaannya, kembali saya menyerahkan uang sebesar Rp. 13.000.000,- kepada BH melalui ASM, Namun meskipun sudah menyerahkan uang dengan total Rp. 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah) namun sawah yang dijanjikan tak kunjung diserahkan kepada saya hingga saat ini,

"awalnya saudara BH, yang sekarang menjadi Kades di Kecamatan Sukaresmi minta uang sewa garapan sebesar Rp. 35 juta tetapi baru diberikan Rp. 26 juta sisanya akan saya berikan setelah menerima surat keterangan garapan tapi tidak kunjung diberikan dan beredar informasi bahwa sawah bengkok tersebut digarap saudara Nalih", jelasnya H. Arniman.

Sementara, Kepala Desa berinisial BH mengatakan bahwa terkait pinjaman uang sudah dikembalikan.

"soal pinjaman uang sebesar Rp. 13 Juta dari saudara H. Arniman asal Surianeun Kecamatan Patia memang saya menerimanya tetapi uang tersebut sudah saya kembalikan lagi kepada H. Arniman melalui ASM, karena kata H. Arniman segala sesuatunya sudah diserahkan kepada ASM dengan nilai uang Rp. 13 Juta itu, adapun yang Rp.13 juta lagi itu mah demi Allah saya tidak mengetahuinya", jelas BH melalui telepon genggam.

Sempat musyawarah dirumah Pak ASM di Perdana, yang juga dihadiri oleh H. Arniman dan diakuinya bahwa uang Rp. 13 Juta dari saya sudah diterima.

"Pak H. Arniman uang dari Kades BH senilai Rp. 13.000.000,- sudah ada di saya, termasuk uang tambahan yang Rp. 13. 000.000,- lagi, jadi totalnya uang Rp 26.000.000,- semua ada di saya", kata BH menirukan ucapan ASM.

Kades BH menjelaskan bahwa perihal ini sebenarnya sudah ditangani oleh pihak kepolisian Polsek Patia,

"Setengah bulan yang lalu, saya pernah diundang oleh pihak kepolisian yaitu Polsek Patia untuk klarifikasi soal ini dan sudah diakui oleh saudara ASM bahwa uang Rp 26 juta ada pada dirinya," jelasnya.

Selain itu, BH menyampaikan pada saat di Polsek Patia, saya memperlihatkan bukti kwitansi senilai Rp.13.000.000,- sedangkan H. Arniman memperlihatkan kwitansi Rp. 26.000.000,- saya sempat bingung karena yang Rp.13.000.000,- lagi saya tidak menerimanya, tetapi pada akhirnya diakui oleh ASM", pungkasnya. (Wan).