Kasihan, Selain Bayar Rp 450 Ribu Anak Kelas Vl SDN 1 Pegambiran Diwajibkan Ikut Study Tour Rp 500 ribu Persiswa

Cirebon, RN Jelang akhir belajar kelas Vl SDN 1 kegiatan study tour (perpisahan) semestinya tidak perlu diwajibkan kepada siswa. Sebab, sela...

Cirebon, RN

Jelang akhir belajar kelas Vl SDN 1 kegiatan study tour (perpisahan) semestinya tidak perlu diwajibkan kepada siswa. Sebab, selain pemborosan dan memberatkan orang tua, makna perpisahan semestinya ditempat sekolah bersangkutan dengan berbagai acara dengan melibatkan semua lingkungan sekolah.

"Dengan adanya perpisahan diluar daerah dan dengan nominal Rp 500 ribu per-siswa, semestinya sekolah harus melihat perekonomian lingkungan anak didiknya, sehinggah jangan terlalu membebankannya." ujar Ketua Umum Lembaga Pemantau Aktifitas Publik Indonesia (LPAPI) Qosim Abdul Majid H Nur, saat menanggapi adanya keluhan walimurid. Senen (1/4/2024)

Menurutnya, jika memang ternyata study tour disekolahan tersebut diwajibkan, maka dapat diduga hal tersebut merupakan tindakan pungutan liar. Sementara, Study tour sendiri adalah kegiatan diluar ruangan kelas yang bertujuan untuk mempelajari proses suatu hal secara langsung, bukan acara perpisahan yang sifatnya jalan-jalan.

Didapat informasi dilapangan, SDN 1 Pegambiran telah mewajibkan anak didiknya kelas Vl untuk mengikuti acara study tour didarah Jogyakarta dengan tujuan lima titik, Pantai Kukup, Pantai Mesra, Merapi, Bakpia, dan Malioboro. Dengan masing-masing siswa dikenakan anggaran Rp 500 ribu, dan direncanakan berangkat pada tanggal 22 Mei 2024 pekan.

Dipemberitaan sebelumnya, sekolah SDN 1 Pegambiran diduga memungut siswa kelas Vl sebesar Rp 425 ribu dengan perincian, buku pangayan Rp 100 ribu, Fhoto Izajah Rp 30 ribu, Penulisan Izajah Rp 30 ribu, Perlengkapan Ujian Praktek Rp 20 ribu, Fhoto Copy dan Laminating Rp 40 ribu, Pengayaan Bulan Januari-Marey 2024 Rp 90 ribu, Mendali Rp 30 ribu, Sertifikat Ujian Praktek PAI Rp 15 ribu, dan Album Kenangan Rp 50 ribu.

Dan hal itu dibenarkan baik oleh kepala sekolah maupun komite sekolah. Dengan dalih anggaran yang tertera itu tidak terkafer dalam anggaran dana BOS. Dan hal itu atas musyawaroh dan kesepakatan bersama antara perwakilan walimurid kelas Vl dan komite sekolah. Dan kumudian diperkuat dengan daftar hadir yang ada.

Dan untuk acara perpisahan, menurut komite belum ada kesepakatan masih ada pembahasan lagi, dan sifatnya masih penawaran. Dengan dalih sudah hal kebiasaan dari dulu study tour atau perpisahan itu dilakukan keluar daerah. Artinya, perpisahan anak kelas Vl tidak dilingkungan sekolah melainkan ditempat rekreasi sambil acara pemberian mendali dan album kenangan. (hasan)