Penyertaan Modal BUMDes Rp 100 Juta Diduga Mengalir Tanpa Jejak

Pandeglang, RN Dana penyertaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang wajib diberikan oleh Kepala Desa kepada pengurus BUMDes tentu har...

Pandeglang, RN

Dana penyertaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang wajib diberikan oleh Kepala Desa kepada pengurus BUMDes tentu harus dikelola secara kooperatif, partisipatif, emansipatif, transparan, akuntabel dan berkelanjutan dengan modal yang seluruhnya atau sebagian merupakan milik Pemerintah Desa yang pengelolaannya harus dipisahkan.

Namun di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tepatnya di Desa Weru berbeda, kebijakan regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah sudah jelas, namun Pengurus BUMDes Weru seolah tidak mampu memanfaatkan peluang tersebut. Faktanya, gedung BUMDes yang dibangun oleh Pemerintah melalui Bantuan Provinsi (Banprov) Tahun 2017 hingga sekarang tidak pernah digunakan untuk kegiatan usaha termasuk dana penyertaan modal senilai Rp 125 Juta mengalir seolah tanpa jejak.

Salah satu warga, sebut saja Heri (nama disamarkan) menyampaikan bahwa gedung BUMDes belum pernah digunakan untuk kegiatan usaha BUMDes.

"Setahu saya, gedung BUMDes Desa Weru yang dibangun pada tahun 2017 hingga sekarang belum pernah digunakan untuk kegiatan usaha BUMDes oleh para pengurus. Tak hanya itu, dana penyertaan modal untuk BUMDes Tahun 2017 sebesar Rp 25 juta dan Rp 100 Juta dari penyertaan modal BUMDes Tahap 2 Tahun 2023 belum pernah terlihat jenis usahanya padahal warga berharap agar BUMDes bisa berjalan," ungkapnya sumber, Selasa (7/5/24).

Terpisah, Direktur BUMDes Weru, Nadi mengakui bahwa Gedung BUMDes belum pernah digunakan. "Memang betul kantor BUMDes yang berada disamping Kantor Desa Weru sejak dulu belum pernah digunakan untuk usaha BUMDes terlebih setelah masa kerja Kepala Desa Weru (Herman*red) yang lama telah berakhir dan sekarang digantikan oleh PJS," kata Nadi Direktur BUMDes yang juga sebagai Ketua RT 02 RW 01 Kp. Weru melalui telepon genggam, Selasa (7/5/24).

"Untuk penyertaan modal usaha untuk BUMDes saya selaku pengurus tidak mengetahui sama sekali, apalagi soal penyertaan modal dari Dana Desa tahap 2 Tahun 2023 sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) saya belum pernah menerimanya, bahkan nama BUMDes nya juga saya tidak tahu tetapi untuk pengurus BUMDes sebagai Direktur BUMDes adalah saya (Nadi), Ibu Sri Kadus sebagai Sekertaris dan bendaharanya adalah Suharja Perangkat Desa,"paparnya.

Dikonfirmasi sebelumnya, Ketua BPD Weru Rukbi mengatakan soal penyertaan modal untuk BUMDes Weru menuturkan setahu saya penyertaan modal untuk BUMDes Weru pada tahun 2017 awalnya sekitar Rp 25 juta dan beredar informasi bahwa sesuai perencanaan dananya ditambah lagi Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang didanai dari Dana Desa Tahap 2 Tahun 2023 namun katanya oleh Kades terdahulu belum diserahkan ke BUMDes dan saat ini saya belum mengetahui secara persis," paparnya.

"Untuk menindaklanjuti hal ini tentu saya akan berkoordinasi dengan PJ Kades, perangkat desa dan kepada Anggota BPD lainnya untuk digelar acara musyawarah bersama soal BUMDes," pungkasnya. *(Wan).