FORMAC Geram Mobilisasi kendaraan Angkutan Akses Jalan Tol Pelabuhan Patimban, Dijalur lintasan Tiga Wilayah Kecamatan.

Simak Ulasannya. Subang,RN Dimulainya aktivitas pembangunan jalan Tol Pelabuhan Patimban yang melintasi 20 Desa di 7 wilayah Kecamatan di Ka...

Simak Ulasannya.

Subang,RN

Dimulainya aktivitas pembangunan jalan Tol Pelabuhan Patimban yang melintasi 20 Desa di 7 wilayah Kecamatan di Kabupaten Subang, kerap menuai protes dari kalangan berbagai elemen Masyarakat salah satunya dari Komunitas Swadaya Masyarakat FORMAC ( Forum Masyarakat Cikaum ) yang di komandoi oleh Tito PERINTIS yang juga sebagai aktivis pemerhati lingkungan Dan kebijakan Publik Kabupaten Subang.

Hampir setiap hari dirinya menerima keluh kesah dari warga baik penyampain secara langsung maupun dihubungi via telpon oleh sebagian warga yang berada di wilayah Desa Cicadas,Binong,Tanjungsari Barat ,Tanjungsari Timur,Tanjungrasa dan Desa Wanajaya, Ungkapnya Kepada Penulis Berita Media Nasional Radar Nusantara Com,Minggu ( 8/9/2024).

Pihaknyapun memahami bahwa proyek pembangunan jalan Tol Pelabuhan Patimban sepanjang kurang lebih 37 Km, merupakan Proyek Strategis Nasional ( PSN ) Sesuai Perpres No.84 tahun 2019.

 

Namun keberadaannya janganlah mengorbankan dan mengabaikan norma norma K3 ( Kesehatan, Keselamatan ,dan Kenyamanan ) lingkungan sekitar, Tegasnya lagi.

Terlebih pihak pemerintah sesuai aturan telah mengamanatkan kepada Kontraktor pelaksana proyek dan penanggungjawab Proyek PT JMP Jasa Marga Patimban agar senantiasa memenuhi kewajiban TJSL ( Tanggung Jawab Sosial Lingkungan )..nah jelas bukan mas ketusnya lagi Tito dengan nada tinggi ketika menyampaikan keluhannya kepada Penulis Berita Via Sambungan telponnya.

Lebih ironisnya lagi akses jalan masuk ke titik Lokasi Site Area II yang sebagian berada di Desa Tanjungrasa dan Desa Wanajaya,angkutan Matrial yang menggunakan kendaraan Jenis Dum Truk berkisar bobot tonase 40 - 50 ton sungguh mengganggu kenyaman kesehatan lingkungan, walaupun dilkukan penyiraman badan jalan tapi dengan bobot tonase Overload jelas tidak sesuai dengan kapasitas akses jalan yang ada,bahkan membuat Retakan Rumah penduduk yang berada tepat di pinggir bahu jalan akibat getaran mobilisasi angkutan bahan material yang diduga over kapasitas ( melebihi batas maximal ) tidak sesuai dengan kondisi jalan yang dilintasi.

terpantau pula belum lama ini warga pemilik sawah disekitar Akses Jalan Wilayah Desa Tanjungsari Barat - Desa Tanjungrasa mengeluh akibat tanaman padinya yang mulai berbunga diselimuti tumpukan debu akibat polusi sehingga terpaksa secara swadaya membersihkannya dengan cara menyemprotkan air dengan mesin pompa jenis Alkon yang tentunya memerlukan biaya tambahan produksi,dan kalau sudah begini siapa yang bertanggungjawab, Tutur Tito seraya menuturkan ucapan salah seorang warga pemilik Tanaman padi Eman asal penduduk Dusun Krajan Desa Tanjungrasa Kecamatan Tambakdahan.

Kini pihaknya atas nama Ketua FORMAC dalam waktu dekat akan membuat surat SOMASI kepada pihak Kontraktor PT.PP Pembangunan Perumahan untuk melakukan Kajian teknis dan Andalalin ( Analisa Dampak Lalu lintas ) disepanjang jalan yang dipergunakan akses masuk kendaraan angkutan bahan Matrial sebagaimana yang kami sebutkan tadi, Pungkasnya.

sampai berita ini di reslis Media Nasional Radar Nusantara Com,karena keterbatasan waktu,pihak awak media belum berhasil menghubungi pihak PT PP Pembangunan Perumahan.

( Staff RN)