KEPALA SD Sirnaluyu desa Cibunar kecamatan Rancakalong Diduga Makan Gaji Buta

SUMEDANG, RN Kepala SD Sirnaluyu, Desa Cibunar, Kecamatan Rancakalong, Pandi, S.Pd, oleh beberapa orang tua siswa dianggap makan gaji buta. ...

SUMEDANG, RN

Kepala SD Sirnaluyu, Desa Cibunar, Kecamatan Rancakalong, Pandi, S.Pd, oleh beberapa orang tua siswa dianggap makan gaji buta. Pasalnya, hampir dua tahun ini jarang  masuk kerja  masuk sekolah dengan dalih sakit.

Ketua Komite SD Sirnaluyu selaku perwakilan dari orang tua siswa mengaku sekaligus alumni mengaku prihatin dan kecewa atas kinerja kepala sekolah yang tidak pernah masuk kerja. Padahal, selaku kepala sekolah, Pandi mestinya jadi contoh baik atau suri tauladan bagi para guru dan yang lainnya di lingkungan sekolah.

"Ya, hampir dua tahun ini Pak kepala jarang  masuk sekolah. Selaku komite, saya sangat kecewa. Jika sampai bulan Desember kelakuannya masih tetap dan tidak dirotasi,  saya bersama seluruh orang tua siswa bakal demo dan membuat pernyataan yang ditandatangani agar yang bersangkutan diberhentikan," tegasnya.

Masih kata Ketua Komite, dengan jarang  masuknya kepala sekolah menjadikan operasional sekolah lebih banyak terhambat. Misal, dalam pencairan Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) seringkali terlambat karena kepala sekolah selaku penanggungjawab telat menandatangani pencairan yg jadi korban tenaga honorer bln ini jg seharusnya udah menerima,untung aja tenaga honornya pada sabar gak mogok ngajar ,tegas komite .

Disinggung alasan tidak pernah masuk sekolah, Ketua Komite tak menampik bila kepala sekolah saat ini tengah sakit. Tapi, sebelum diterpa sakit pun, Pandi memang sudah sangat jarang masuk sekolah.

"Kan enak betul. Mesti jarang masuk, yang bersangkutan masih menerima gaji dari pemerintah dan tunjangan guru tanpa ada pengurangan sedikitpun  sama halnya makan gaji buta," tandas Ketua Komite.

Lanjut Ketua Komite, tidak pernah masuknya kepala sekolah telah dilaporkan oleh K3S, Ketua PGRI dan pengawas para guru pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang thn 2023 yg lalu tapi tidak ada tanggapan atau dikenai sanksi apapun.

Ketua PGRI Rancakalong, Dian, tak banyak berkomentar terkait tidak pernah masuknya Pandi. Namun yang pasti, kata Dian, pihaknya selama ini memang tidak pernah melihat Pandi dalam ragam acara apapun bertatap muka pun blm pernah kata ,dian 

Di lain pihak, Nanang selaku pengawas SD mengaku telah angkat tangan dengan kinerja Pandi. Lantaran, pihaknya telah beberapa kali memperingatkan yang bersangkutan tapi tak pernah berhasil.

"Bukan satu dua kali saya peringatkan beliau bah akan sy datangi ke rumahnya  Mungkin karakternya sudah seperti itu. Saya telepon, kirim pesan WhatsApp pun jarang dibalas. Sebagai pengawas saya sudah berkoordinasi dengan K3S, Ketua PGRI, bahkan sudah didorong ke dinas tetap saja seperti itu. Bahkan, dia sempat nantang. Katanya silahkan laporkan kalau berani, saya punya saudara di Mabes," beber Nanang.

"Sebenarnya, beliau mau dipindahkan ke Pamulihan tapi ditolak. Sepertinya lebih baik dikembalikan ke Cimanggung, karena awal menjadi gurunya di sana," sy usah menjalankan tugas semestinya seorang pengawas bahkan pernah ngasih nilai buruk  pada beliau tp tidak pernah  berubah sm sekali  kata nanang''

Sementara, salah seorang praktisi pendidikan mengatakan, perilaku Pandi bertentangan dengan Undang-undang Nomor 05 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 23 ayat 6 yang berbunyi, Kewajiban Pegawai ASN yaitu menunjukkan Integritas dan Keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kerja.

Tak hanya itu, Pandi juga dianggap telah menabrak Kode Etik ASN Pasal 5 ayat 1 yang semestinya seorang ASN harus bisa menjaga martabat dan kehormatan ASN(.aris)