Proyek pembangunan sarana air baku dari bendungan Kuningan ke Jawa Tengah disinyalir banyak masalah

Kuningan, RN pembangunan Intek Rumah ( Pompa air Baku )yang berlokasi di wilayah Bendungan Kuningan kecamatan Cibeureum kabupaten Kuningan...

Kuningan, RN

pembangunan Intek Rumah ( Pompa air Baku )yang berlokasi di wilayah Bendungan Kuningan kecamatan Cibeureum kabupaten Kuningan Diduga bermasalah dan sarat korupsi.

Proyek pembangunan rumah pompa tersebut menelan dana 113 M yang di menangkan oleh PT KPMP sebagai pihak pelaksana proyek secara tender

Selain pengerjaan rumah pompa air baku , juga di lakukan pemasangan pipa untuk penyaluran ke daerah Brebes Jawa tengah .

Menurut informasi yang dihimpun media ini, pengerjaan pemasangan untuk pipa tersebut tidak dikerjakan oleh pihak pertama sebagai pemenang tender melainkan di subkon kepada PT Minarta.

Pihak Minarta sendiri menurut informasi hanya mengerjakan pipa sekitar 13 km, dari mulai rumah pompa air baku sampai menuju wilayah Brebes Jawa tengah.

Kini proyek tersebut sudah selesai dikerjakan dan memasuki masa perawatan sampai akhir tahun.

Namun sayang baru saja selesai dari pengerjaan proyek tersebut justru menimbulkan banyak masalah terutama dalam pemasangan pipa diduga tidak memperhatikan keselamatan terutama dalam aspek pengurugan fiarea sekitar jalan raya.

Menurut informasi warga ,urugan pipa yang diduga asal asalan banyak menyebabkan kecelakaan karena urugannya lembek sehingga menimbulkan lubang, tak jarang kendaraan yang celaka, 

Bahkan ada mobil truck yang menjadi korban kecelakaan akibat melindas urugan pipa.

Atas banyaknya kejadian kecelakaan tersebut pemerintah desa Cibeureum berkirim surat kepada pimpinan proyek, namun sampai saat ini tidak ada reaksi.

Sehingga menduga anggaran banyak dikorupsi karena untuk masa perawatan tidak pernah dilakukan.

Ditempat terpisah tim media ini berhasil menemui pelaksanaan proyek Mr Bejo di tempat kediaman sementara (mess ) guna melakukan konfirmasi .

Menurut Mr Bejo bahwa pengerjaannya sesuai Speck ,

" pengurugan pipa bahwa sesuai juknis , urugan yang dipakai adalah tanah asal ( sumber dari hasil galian awal ) dan tidak menggunakan tanah lain, kemudian kontur dari pada tanah tersebut sangat lembek sehingga terjadi gelombang. " Ujar Bejo pada media ini Selasa 29 /10/2024.

Bejo juga mengelak bahwa dalam pengerjaan proyek tersebut tidak ada Subkon dan semuanya di kerjakan oleh pemenang tender yaitu PT KPMP, namun ketika di singgung kapan ada perbaikan untuk mengurang resiko bahaya kecelakaan, Bejo mengatakan menunggu dana cair dan aduan masyarakat.

Sementara itu dari narasumber yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa proyek pipanisasi menuai permasalahan, terutama pada tidak adanya pemadatan yang memenuhi standar, sehingga banyak jalan bergelombang dan mengakibatkan kecelakaan kendaraan.

" Pemerintah desa Cibeureum sudah melayangkan surat kepada penanggung jawab proyek agar segera memperbaiki jalan yang rusak akibat galian pipa, namun, tidak ada respect dari pelaksana proyek " ujar Nara sumber.

Selain itu juga pihak media menyayangkan sikap Bejo terhadap kedatangan media , dan menganggap media tidak beretika karena datang ke rumah tinggal sementara (mess).padahal media datang dengan baik baik, dan di saat jam kerja , namun sepertinya pihak Bejo tidak berkenan media datang sehingga meminta kepada pihak media untuk segera pergi.meninggslksn tempat.

Atas kejadian tersebut media ini meminta kepada PT KPMP untuk menegur pelaksana proyek yang ada di Bendungan Kuningan agar segera menyelesaikan masalah yang baru saja di kerjakan .

Bersambung ke edisi berikutnya (Fuls/ tim)