Dugaan Black Campaign, Kuasa Hukum Sholihin Resmi Laporkan IL ke Bareskrim Polri

BEKASI, RN- Kuasa Hukum Sholihin dari Tim Advokasi Patriot Indonesia, Iqbal Daut Hutapea, memberikan pernyataan resmi terkait t...

BEKASI, RN- Kuasa Hukum Sholihin dari Tim Advokasi Patriot Indonesia, Iqbal Daut Hutapea, memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan oleh seorang wanita berinisial IL terhadap kliennya.

Tuduhan tersebut dinilai bermuatan politis dan bertujuan untuk merusak nama baik Sholihin, yang saat ini menjadi calon Wakil Walikota Bekasi 2024-2029 mendampingi Heri Koswara.

Menurut Iqbal, IL yang belakangan diketahui bernama Ida Laniari, menarasikan dirinya sebagai korban pelecehan seksual oleh seorang ketua partai. Ketua partai tersebut saat ini tengah berpasangan dengan Heri Koswara dalam kontestasi Pilkada Kota Bekasi. Laporan ini telah didaftarkan IL melalui pengacaranya di Polda Metro Jaya pada 16 November 2024.

Namun, Iqbal menegaskan, dugaan ini tidak murni sebagai kasus pidana, melainkan sarat dengan motif politik.

"Kami melihat tindakan ini sebagai bagian dari skenario busuk, kotor, dan keji yang dirancang untuk menjatuhkan kehormatan serta nama baik klien kami, Sholihin," ujarnya dalam konferensi pers pada kamis (21/11/2024).

Iqbal menjelaskan, aksi Ida Laniari disinyalir sebagai kampanye hitam yang didesain untuk menciptakan opini negatif terhadap Paslon Heri Koswara-Sholihin (Risol). Hal ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa pada 11 November 2024, Ida bersama sejumlah pihak yang mengaku mantan kader partai pengusung Risol, secara terbuka menyatakan dukungan kepada Paslon nomor urut 3, Tri Adhianto Harris-Bobihoe (Ridho).

Selang beberapa hari setelah deklarasi dukungan tersebut, Ida melaporkan dugaan pelecehan seksual yang ditujukan kepada Sholihin. Tidak hanya itu, rekaman suara yang belum teruji keasliannya juga disebarluaskan melalui media sosial, menambah kericuhan dalam kontestasi politik Kota Bekasi.

"Ini bukan hanya serangan pribadi terhadap Sholihin, tetapi juga upaya untuk menciptakan konflik antarpendukung Paslon Risol dan Ridho. Kami menduga tindakan ini adalah bagian dari strategi black campaign," tegasnya.

Dirinya bersama Tim telah mengambil langkah hukum dengan melaporkan Ida Laniari ke Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 20 November 2024. Laporan ini tercatat dengan nomor LP/B/411/XI/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI atas dugaan tindak pidana pengancaman dan pemerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 369 ayat 1 dan Pasal 368 ayat 1 KUHPidana.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri, tidak ikut menyebarkan narasi atau rekaman yang belum diuji kebenarannya, karena hal ini dapat memperkeruh situasi. Kami juga akan melaporkan siapa pun yang terlibat dalam menyebarkan informasi palsu dan merusak suasana damai dalam Pilkada Bekasi," tandasnya. (@nt)