Muhamad Juanda Sitorus, Sampaikan Klarifikasi Terkait Kridit 6 Unit Mobil Mewah Gunakan Nama Tukang Karah-Karah di Pekanbaru Viral

Pekanbaru, RN Tak ada gading yang tak retak, begitu kata peribahasa. Artinya tidak ada sesuatu yang sempurna. Tiada seorang pun di dunia ini...

Pekanbaru, RN

Tak ada gading yang tak retak, begitu kata peribahasa. Artinya tidak ada sesuatu yang sempurna. Tiada seorang pun di dunia ini yang tidak ada salah, Karena kesalahan bukanlah kegagalan. Siapa pun yang tidak pernah mengenali kesalahannya, maka ia tidak akan pernah mengenal kebaikan pada dirinya sendiri. 

Pribahasa ini di alami tiga orang insan manusia, Mon, Dedi dan Muhamad Juanda Sitorus, yang mana Sebelumnya ketiga insan manusia ini berseteru ketika Mon bersama pihak leasing meminta mobilnya kijang Innova Reborn di kantor travel Duta Jaya Star (DJ) jalan Rajawali tabek gadang pekanbaru jum'at 31 Desember 2024.

Mon meminta Mobil tersebut untuk diserahkannya kepada pihak leasing lantaran kreditnya sudah menunggak 3 bulan, tiba-tiba Muncul Muhamad Djuanda Sitorus Kasi Pidum kejari Sijunjung melalui vidio call mengatakan agar mobil tersebut tidak diserahkan kepada pihak leasing, akhirnya persoalan ini viral di media Online dan Tiktok.

Terkait persolaan ini, Muhamad Djuanda Sitorus yang saat ini menjabat sebagai Kasi pidum kejaksaan Negeri Sijunjung Sumatra Barat, sampaikan klarifikasi. 

"Asalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh,"Beberapa minggu sebelumnya sempat Viral di pemberitaan dugaan TPPU oknum Jaksa,dalam hal ini saya sampaikan klarifikasi,dugaan tersebut tidak benar seperti yang ada dalam pemberitaan tersebut. 

Mengenai mobil kijang Innova Reborn tersebut dijadikan travel itu adalah usaha milik keluarga saya, sedangkan untuk modal usaha itu,95% berasal dari abang saya yang tinggal di Sumatera Utara, kebetulan saya tinggal di pekanbaru, anaknya yang bernama Fikar ponakan saya, saat ini adi direktur di perusahaan tersebut, ia tinggal bersama saya, dan walinya juga saya, tentunya saya diberikan amanah untuk membimbing dan mengawasi perusahaan tersebut. 

Memang awalnya perusahaan tersebut dipimpin oleh Dedi Anak pak Mon, namun seiring berjalannya waktu terjadi beberapa hal, miskomunikasi, Dedi, pak Mon dengan perusahaan, karena ada pihak ketiga (dari leasing) saat itu saya sempat sampaikan didalam video col, bahwa masalah mobil tersebut adalah perdata, karena hendak di selesaikan secara etikad baik. 

Diujung pembicaraan saya itu ada kalimat pidana, saya hanya menjelaskan jika persoalan ini tidak diselesaikan secara itikad baik, maka suatu waktu persoalan ini bisa jadi tindak Pidana,"bukan maksud saya untuk mengintimidasi siapapun, Alhamdulillah,

miskomunikasi ini semuanya sudah selesai, dan kami sudah duduk bersama,pak mon dan dedi, kami ini dari awal sudah seperti keluarga, pak Mon saya anggap sebagai orang tua saya, Dedi saya anggap sebagai adek saya sendiri, dan kami sepakat menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan,"ujar Djuanda Sitorus menyampaikan klarifikasinya. 

"Saya mohon maaf kepada masyarakat Indonesia atas ketidak nyamanannya yang sempit melihat tayangan berita selama ini, kami menyampaikan permohonan maaf jika terjadi kegaduhan sesuai narasi berita seolah-olah ini benar, inilah klarifikasi yang sebenarnya kami sampaikan hari ini, dan kami sudah saling bermaaf-maafan,"ucap Juanda Sitorus melanjutkan klarifikasinya dihadapan wartawan sambil berpelukan dengan Dedi dan Mon. 

Dalam kesempatan ini kami mohon maaf dedi dan pak mon sempat membuat tayangan video, saya mewakili pak mon dan dedi adek saya,kami Mohon maaf kepada masyarakat Indonesia, terkhusus qabil khusus mohon maaf kepada Pimpinan di institusi saya kejati Sumatra Barat, karena beredarnya vidio sepekan ini yang membuat kegaduhan, nama institusi terbawa-bawa, jujur demi Allah, saya tidak pernah dengan sengaja membawa nama institusi untuk kepentingan pribadi, seperti yang pernah saya sampaikan tanggapan saya di beberapa media, institusi ini melekat dengan saya.

Sekali lagi mohon maaf kepada pimpinan saya dipusat (Kejagung) dan di sumbar, juga kepada letting saya dimanapun berada di seluruh indonesia, yang mana sudah mensupport saya terimakasih abang-abang senior saya yang bertugas di kejaksaan tinggi Sumatra Barat maupun di pusat, sekali lagi saya mohon maaf,.Demikian klarifikasi disampaikan Muhamad Djuanda Sitorus, S.H., M.H,.kepada Radarnusantara.com di Kota Padang Rabu 8 Januari 2025. (Kumbang)