Kades Neglasari, Pimpin Musyawarah Pembagian Harta Gono Gini Dari Mantan Pasutri Atas Nama KAR Dan St.Nur.

Subang,RN Musyawarah pembagian harta bersama ( Gono gini ) yang awalnya diminta oleh seorang warga Dusun Bakan Turi Desa Neglasari Kecamatan...

Jelang Buka Puasa, Area Perempatan Pusakanagara Subang Ramai

Warga Antusias Ngabuburit di Kampung Ramadhan Desa Mariuk

Hari kelima Puasa Jalanan di Kampung sampai Kota pamanukan Padat Jelang Adzan Maghrib

Subang,RN

Musyawarah pembagian harta bersama ( Gono gini ) yang awalnya diminta oleh seorang warga Dusun Bakan Turi Desa Neglasari Kecamatan Pagaden , Kabupaten Subang, berahir mencapai kesepakatan bersama antara kedua belah pihak walaupun diawali dengan perdebatan sengit yang terkesan membela kepentingan masing masing.

Tuntutan yang disampaikan oleh seorang ibu paruh baya berinisial St.Nur, yang menginginkan aset Kekayaan bersama ( Harta Gono gini ) berupa Tanah dan bangunan yang telah dijual belikan oleh mantan suaminya inisial Kar sesuai aturan harus dibagi dua karena merasa dimiliki sejak membangun rumahtangga tujuh belas tahun lamanya yang dimulai dari nol,begitu ungkapnya yang disampaikan dihadapan Kades Neglasari H.Ita Abdul Hannan,S.Pd serta disaksikan pula oleh Ketua RT.18 Dadang.S dan Asep Suhendar Ketua RW.09,dan Kadus Warto As .

tak ketinggalan pula hadir Babinsa Peltu Sukadi angota Koramil 0605.Pagaden.

Secara rinci Mbah Tito PERINTIS yang turut mendampingi sebagai Kuasa Pendamping dari St.Nur yang kapasitasnya sebagai Anggota Paralegal / Asisten Pengacara Kantor Hukum FERADI WPI Subur Jaya memberikan keterangan dan tanggapannya kepada Penulis Berita Media Nasional Radar Nusantara Com.

bahwa topik pembahasan pembagian harta Gono gini wajar dimohon oleh mantan istrinya ,karena secara hukum sudah diatur di Undang undang perkawinan No.1 tahun 1974, bahwa pembagian aset harta Gono gini secara adil harus dibagi dua,kemudian apabila diketahui dijual sepihak yang dilakukan oleh salah satu pihak,maka jelas jelas melanggar hukum sebagaimana tertuang di KUHP pasal 372 tentang penggelapan, yang sudah jelas bisa dituntut pidana dengan sangsi hukuman penjara selama 4 tahun, apalagi menurut keterangan yang diketahui oleh St.Nur nyata nyata aset tanah dan bangunan yang merupakan harta Gono gini milik bersama sudah dijual belikan oleh mantan suaminya tanpa sepengetahuan dan seijin dirinya sebagai mantan istrinya.

Namun ahirnya berkat kepiawaian seorang Kades yang memimpin acara musyawarah, membuahkan hasil kesepakatan musyawarah mufakat antara kedua belah pihak,walaupun secara nilai nominal ganti rugi harta Gono gini yang dijual oleh mantan suaminya ( Kar ) tidak sesuai keinginan yang di ajukannya diperkirakan kurang dari separuh aset Tanah dan Bangunan yang sudah dijual belikan,.

pihak ibu St.Nur, ahirnya dengan lapang Dada menerima nilai pengganti apa yang di berikan oleh pihak Suaminya, tentang jumlah nilai rupiahnya silahkan saja Awak Media Radar Nusantara langsung tanya ke ibu St.Nur dan nanti saya kasih no Telponnya,begitu komentar dari Mbah Tito PERINTIS kepada Penulis Berita Media Online Dan Cetak Radar Nusantara Com, yang disampaikan Via Sambungan telponnya, Kamis ( 20/2/2025) Pungkasnya.(Staff RN)