LAKSUS Pertanyakan Pemanfaatan Lapak Alun-Alun Takalar yang Terkesan Mubazir

  Takalar, RN. Lembaga Anti Korupsi Sulawesi Selatan (LAKSUS) mempertanyakan pemanfaatan lapak di Alun-alun Takalar. Banyak lapak terlihat k...

 

Takalar, RN.

Lembaga Anti Korupsi Sulawesi Selatan (LAKSUS) mempertanyakan pemanfaatan lapak di Alun-alun Takalar. Banyak lapak terlihat kosong, namun Dinas terkait menyatakan lapak tersebut telah dimiliki oleh pihak tertentu. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan efektivitas pengelolaan aset publik tersebut.

 

Beberapa lapak di Alun-alun Takalar tampak terbengkalai dan tidak termanfaatkan secara optimal. Kondisi ini dinilai merugikan pendapatan daerah dan mengurangi potensi pengembangan ekonomi lokal. Padahal, area tersebut memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif dan UMKM.

Koordinator LAKSUS, Manrajai menyatakan keprihatinannya atas temuan tersebut. "Kami mendapati banyak lapak yang kosong, namun pihak Dinas terkait menyatakan lapak tersebut sudah terisi. Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya potensi penyimpangan dalam pengelolaan aset publik," ujar manrajai 

 

LAKSUS mendesak pemerintah daerah untuk melakukan audit dan investigasi menyeluruh terhadap pengelolaan lapak di Alun-alun Takalar. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam memastikan pengelolaan aset publik berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

 

"Kami meminta kejelasan terkait siapa yang bertanggung jawab atas pemanfaatan lapak-lapak tersebut," tegas manrajai. LAKSUS juga meminta agar pemerintah daerah membuka data terkait pengelolaan lapak secara transparan kepada publik.

 

LAKSUS akan terus mengawasi dan mendorong pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan ini. Mereka berharap agar Alun-alun Takalar dapat dikelola secara efektif dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Takalar.

(abd kadir)