Komit Pada Wong Cilik, Boy Sukses Menangkan Anies- Sandi

Jakarta RN. Tidak pandai merangkai kata, namun apa yang di katakan banyak di ikuti masa, sederhana walaupun dari keluarga berada, ...

Jakarta RN.

Tidak pandai merangkai kata, namun apa yang di katakan banyak di ikuti masa, sederhana walaupun dari keluarga berada, berteman tanpa melihat miskin atau kaya, dalam berpolitik selalu melihat mendengar suara mayoritas masyarakat yang ada kemudian di perjuangkannya. Itulah yang tampak dari sosok putra sulung mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, yakni Boy Bernardi Sadikin.

Boy, begitu banyak orang memanggilnya, karir politiknya di mulai dari Nol dengan bergabung di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, sampai menjadi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta meskipun kemudian harus keluar karena suatu hal.

Boy di nilai sukses dalam setiap amanah yang di embannya, diantara tugas yang begitu menonjol adalah saat mengemban tugas sebagai ketua tim pemenangan Jokowi- Basuki pada Pilgub tahun 2012 silam. Selain itu Boy Juga sukses membawa PDI perjuangan sebagai pemenang pemilu Legislatif tahun 2014 dengan perolehan 28 kursi DPRD.

Di tahun 2014 juga diadakan pemilihan Presiden, sebagai ketua partai tingkat Provinsi, Boy bertanggung jawab atas pemenangan pada daerah yang di pimpinnya, kembali Boy menjadi bagian dari sukses mengantarkan Joko Widodo dari medan merdeka Selatan menuju medan merdeka Utara yang berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Tahun 2016, menyambut Pilgub DKI 2017, publik di kejutkan dengan mundurnya Boy sebagai ketua DPD PDI- Perjuangan DKI Jakarta yang beberapa hari setelahnya menyatakan dukungan kepada pasangan Anies-Sandi yang di usung oleh Gerindra serta PKS, Boy di Daulat sebagai ketua TIM Relawan. Mundurnya Boy kemudian mendukung Anies-Sandi di nilai pertaruhan luar biasa terhadap karir politiknya, karena jika Anies-Sandi kalah, maka besar kemungkinan berakhir sudah karir politik Boy. Namun, kembali Boy sukses merangkul sekian banyak relawan dan mengantarkan Anies-Sandi sebagai pemenang.

Dalam Dunia politik, Boy adalah seorang petarung, sukses memimpin sebagai pendukung bukan sebagai yang di usung. Pilgub DKI 2012 nama Boy Santer di sebut sebagai calon, namun dalam proses penjaringan, Boy mundur kemudian lebih memilih sebagai ketua Tim pemenangan. Pilgub 2017 nama Boy juga kembali Santer di sebut sebagai sosok yang di nilai mampu mengalahkan Ahok, namun rupanya Boy tidak sedikitpun berambisi untuk maju.

Bicara Jakarta, nama Boy sangat di perhitungkan, selain karena nama besar sang Ayah, bicara blusukan bukanlah barang baru yang sudah sangat sering di lakukannya, hanya kalau beberapa tahun lalu bukan blusukan di sebutnya, namun turun ke bawah atau Turba, mendengar aspirasi bawah dan sungguh-sungguh memperjuangkannya.

Bagi sahabat, teman, khususnya relawan, Boy adalah sosok yang memperjuangkan Wong Cilik, maka tidak heran jika apa yang menjadi pilihan politiknya banyak di ikuti oleh masyarakat dan sukses. (Dof)