Lampung Timur, RN. Telah diselenggarakan festival begawei adat budayo Lappung Bumei Tuwah Bupadan Lampung Timur tahun 2017, Minggu, 14/...
Lampung Timur, RN.
Telah diselenggarakan festival begawei adat budayo Lappung Bumei Tuwah Bupadan Lampung Timur tahun 2017, Minggu, 14/5 diparkiran Pemerintah Daerah Kabupaten Lamtim. Kegiatan acara festival begawei adat budayo lappung bumei tuwah bupadan digelar sekaligus acara sakral dalam rangka mewaghei (bersaudara) antara Bupati dan Wabup serta Forkopimda Lampung Timur dengan para Penyimbang Bebidang Bumei (tokoh adat dari berbagai wilayah Lampung) dilem pelaksanaan pada, 14/5.
Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur, Kapolda dan Forkopimda Lampung. Turut pula hadir Noverisman Subing anggota DPRD Propinsi Lampung, Bupati dan Wabup serta Forkopimda Lamtim. Sekdakab Lamtim, Asisten, Kabag, Kepala SKPD, Camat, UPTD Disdikbud dan Kepala Desa serta tokoh adat, tokoh Agama, tokoh masyarakat se-Lamtim berikut mulei mekhanai Lappung.
Rico Ficardo Gubernur Lampung dalam sambutannya yang diwakili oleh Ir. Lukmansyah mengatakan, "Atas nama Pemprop Lampung, saya mengapresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya festival ini, sebagaimana ajang menciptakan hubungan persaudaraan dengan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat maupun dalam berbangsa dan bernegara, sekaligus untuk melestarikan tradisi dan kearifan lokal masyarakat adat Lampung Pepadun agar menjadi falsafah hidup masyarakat yang menjunjung tinggi keberagaman adat istiadat di Propinsi Lampung"kata Gubernur Lampung.
"Sebagaimana kita maklumi bahwa kehidupan sosial kemasyarakatan di wilayah Sai Bumi Ruwa Jurai, diwarnai dengan adat budaya yang secara turun temurun dipertahankan dan dilestarikan sebagai aset budaya yang dimiliki nilai - nilai luhur, khususnya dalam membangun sikap moral serta etika dalam kehidupan sehari - hari",tambahnya Rido.
"Adat budaya lampung yang senantiasa dijunjung tinggi sampai sekarang, yaitu Piil Pesenggiri (menjaga kehormatan diri), Bejuluk Beadek (memberikan gelar kehormatan), Nemui Nyimah (keterbukaan menerima dan memberi menghargai dan menghormati inklusif terhadap pendatang), Nengah Nyappur (interaktif berbaur dan bergaul serta ramah) dan Sakai Sambayan (Saling tolong menolong). Oleh karena itu, apabila di bandingkan dengan daerah lain di Indonesia, Lampung merupakan daerah yang paling hiterogen dari aspek bahasa, budaya, agama dan adat ustiadat",jelasnya.
"Festival begawi adat lampung ini diharap dapat melestarikan dan memelihara nilai - nilai luhur seni budaya tradisional tetapI juga untuk menarik wisatawan nusantara dan manca negara tertarik berkunjung ke lampung timur dalam rangka wisata budaya kreatif yang ada di lampung timur",harapnya.
Pada kesempatan itu, Chusnunia Chalim Bupati Lampung Timur, mengatakan, "Festival begawei adat budayo lappung bumei tuwah buppadan lampung timur tahun 2017 ini, digelar sebagai momentum agar dapat mampu meningkatkan semangat dan motivasi serta menjaga eksistensi. Selain itu untuk meningkatkan pariwisata di lampung timur dengan adanya masyarakat lampung yang memiliki falsafah sang bumi ruwa jurai",kata Bupati Lamtim.
"Beradat pepadun dan sai batin dalam konteks persaudaraan yang disebut mewaghei, sehingga tercipta iklim yang sejuk dan damai mencerminkan persatuan dan kesatuan masyarakat yang bersatu padu di bumei tuwah bupadan lampung timur. Dengan hidup berdampingan dan tetap mempertahankan budaya kearifan lokal",sambung Nunik panggilan keseharian Bupati Lamtim.
"Sembilan kebuwaian telah berikrar untuk menuju perdamaian yakni Abung Siwo Migo, diantaranya Buwai Nunyai, Buwai Unyei, Buwai Nuban dan Buwai Subing. Buwai Beliuk, Buwai Nyerupo, Buwai Selagai, Buwai Kunang dan Buwai Anak Tuho",tutup Chusnunia Chalim.
Berdasarkan hasil musyawarah panitia gawei adat Lampung sai disaksikan oleh Penyimbang Bebidang Bumei dilem pelaksanaan tanggal 14 Mei 2017 dalam rangka mewaghei Hj. Chusnunia Chalim jamo Forkopimda Lampung Timur, diantara now, Ketua DPRD Lamtim gelar Raden Pembina Marga, Kapolres Lamtim gelar Raden Kesatuan Bangsa, Kajari Sukadana Lamtim gelar Raden Bijaksana, Ketua Pengadilan Lamtim gelar Raden Keadilan, Dandim 0411 Lamteng gelar Raden Pager Alam, Sekretaris Daerah Kabupaten Lamtim gelar Raden Pengatur Daerah dan Bupati Lamtim diberi gelar Ratu Pemangku Bumei Tuwah Bupadan dan Wakil Bupati Rajo Penata Bumei Tuwah Bupadan. Keputusan panitia adat ditanda tangani oleh Sutan Jutagan Sutan selaku Ketua panitia dan Sutan Paku Alam sebagai bendahara panitia.
Telah diselenggarakan festival begawei adat budayo Lappung Bumei Tuwah Bupadan Lampung Timur tahun 2017, Minggu, 14/5 diparkiran Pemerintah Daerah Kabupaten Lamtim. Kegiatan acara festival begawei adat budayo lappung bumei tuwah bupadan digelar sekaligus acara sakral dalam rangka mewaghei (bersaudara) antara Bupati dan Wabup serta Forkopimda Lampung Timur dengan para Penyimbang Bebidang Bumei (tokoh adat dari berbagai wilayah Lampung) dilem pelaksanaan pada, 14/5.
Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur, Kapolda dan Forkopimda Lampung. Turut pula hadir Noverisman Subing anggota DPRD Propinsi Lampung, Bupati dan Wabup serta Forkopimda Lamtim. Sekdakab Lamtim, Asisten, Kabag, Kepala SKPD, Camat, UPTD Disdikbud dan Kepala Desa serta tokoh adat, tokoh Agama, tokoh masyarakat se-Lamtim berikut mulei mekhanai Lappung.
Rico Ficardo Gubernur Lampung dalam sambutannya yang diwakili oleh Ir. Lukmansyah mengatakan, "Atas nama Pemprop Lampung, saya mengapresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya festival ini, sebagaimana ajang menciptakan hubungan persaudaraan dengan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat maupun dalam berbangsa dan bernegara, sekaligus untuk melestarikan tradisi dan kearifan lokal masyarakat adat Lampung Pepadun agar menjadi falsafah hidup masyarakat yang menjunjung tinggi keberagaman adat istiadat di Propinsi Lampung"kata Gubernur Lampung.
"Sebagaimana kita maklumi bahwa kehidupan sosial kemasyarakatan di wilayah Sai Bumi Ruwa Jurai, diwarnai dengan adat budaya yang secara turun temurun dipertahankan dan dilestarikan sebagai aset budaya yang dimiliki nilai - nilai luhur, khususnya dalam membangun sikap moral serta etika dalam kehidupan sehari - hari",tambahnya Rido.
"Adat budaya lampung yang senantiasa dijunjung tinggi sampai sekarang, yaitu Piil Pesenggiri (menjaga kehormatan diri), Bejuluk Beadek (memberikan gelar kehormatan), Nemui Nyimah (keterbukaan menerima dan memberi menghargai dan menghormati inklusif terhadap pendatang), Nengah Nyappur (interaktif berbaur dan bergaul serta ramah) dan Sakai Sambayan (Saling tolong menolong). Oleh karena itu, apabila di bandingkan dengan daerah lain di Indonesia, Lampung merupakan daerah yang paling hiterogen dari aspek bahasa, budaya, agama dan adat ustiadat",jelasnya.
"Festival begawi adat lampung ini diharap dapat melestarikan dan memelihara nilai - nilai luhur seni budaya tradisional tetapI juga untuk menarik wisatawan nusantara dan manca negara tertarik berkunjung ke lampung timur dalam rangka wisata budaya kreatif yang ada di lampung timur",harapnya.
Pada kesempatan itu, Chusnunia Chalim Bupati Lampung Timur, mengatakan, "Festival begawei adat budayo lappung bumei tuwah buppadan lampung timur tahun 2017 ini, digelar sebagai momentum agar dapat mampu meningkatkan semangat dan motivasi serta menjaga eksistensi. Selain itu untuk meningkatkan pariwisata di lampung timur dengan adanya masyarakat lampung yang memiliki falsafah sang bumi ruwa jurai",kata Bupati Lamtim.
"Beradat pepadun dan sai batin dalam konteks persaudaraan yang disebut mewaghei, sehingga tercipta iklim yang sejuk dan damai mencerminkan persatuan dan kesatuan masyarakat yang bersatu padu di bumei tuwah bupadan lampung timur. Dengan hidup berdampingan dan tetap mempertahankan budaya kearifan lokal",sambung Nunik panggilan keseharian Bupati Lamtim.
"Sembilan kebuwaian telah berikrar untuk menuju perdamaian yakni Abung Siwo Migo, diantaranya Buwai Nunyai, Buwai Unyei, Buwai Nuban dan Buwai Subing. Buwai Beliuk, Buwai Nyerupo, Buwai Selagai, Buwai Kunang dan Buwai Anak Tuho",tutup Chusnunia Chalim.
Berdasarkan hasil musyawarah panitia gawei adat Lampung sai disaksikan oleh Penyimbang Bebidang Bumei dilem pelaksanaan tanggal 14 Mei 2017 dalam rangka mewaghei Hj. Chusnunia Chalim jamo Forkopimda Lampung Timur, diantara now, Ketua DPRD Lamtim gelar Raden Pembina Marga, Kapolres Lamtim gelar Raden Kesatuan Bangsa, Kajari Sukadana Lamtim gelar Raden Bijaksana, Ketua Pengadilan Lamtim gelar Raden Keadilan, Dandim 0411 Lamteng gelar Raden Pager Alam, Sekretaris Daerah Kabupaten Lamtim gelar Raden Pengatur Daerah dan Bupati Lamtim diberi gelar Ratu Pemangku Bumei Tuwah Bupadan dan Wakil Bupati Rajo Penata Bumei Tuwah Bupadan. Keputusan panitia adat ditanda tangani oleh Sutan Jutagan Sutan selaku Ketua panitia dan Sutan Paku Alam sebagai bendahara panitia.
Memahami rumusan pasal 18 B UUD 1945, konstitusi menjamin kesatuan masyarakat adat dan hak - hak tradisional. Dikuatkan dalam Undang - undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia (HAM) pasal 6 ayat (1) dan ayat (2). Bahkan pengakuan secara International Labour Organization (ILO) 169 tahun 1989 pasal 7-12 mencakup aspek hubungan antara "sistem hukum adat" dan "sistem hukum Internasional".
Pihak protokoler melakukan kesalahan dalam penulisan sambutan Gubernur Lampung dihalaman 3 yakni"NENAH" nyappur" sebenarnya "NENGAH nyappur". (Ropian Koenang)
COMMENTS