Peringati Hardiknas, Dedi Renovasi Rumah Guru Honorer

Purwakarta RN. Memperingati hari pendidikan nasional, selasa (2/5/2017), Lima rumah pahlawan tanpa tanda jasa (guru) di gusur sementara ol...

Seni Ukir Bambu Siswa SMP-N 1 Sukasari Yang Patut Di Banggakan

Peringati HGN ke 72, SMAN 1 Campaka: Terima Kasih Guru !

SDN Ciwangi Sekolah Rujukan Yang Sehat Dan Penuh Prestasi

Purwakarta RN.
Memperingati hari pendidikan nasional, selasa (2/5/2017), Lima rumah pahlawan tanpa tanda jasa (guru) di gusur sementara oleh bupati purwakarta, Dedi Mulyadi.

Di pimpin langsung oleh Dedi di bantu oleh para siswa-siswi serta sejumlah pejabat lingkungan disdik, rumah kelima guru di bongkar karena kondisi yang sudah memprihatinkan atau tidak layak huni, selain itu dari kelima guru merupakan guru honorer yang berprestasi serta sudah cukup lama mengabdi.

"Ini bentuk terima kasih kami kepada para guru honorer yang rajin, sabar, kuat, telaten membimbing generasi penerus meskipun upah mereka sangat kecil hanya Rp.240 ribu plus insentif dari Pemkab Rp.500 ribu perbulan", terang Dedi.

Kelima guru yang rumahnya direnovasi Dedi katakan merupakan guru honorer yang sudah mengabdi lebih dari 10 tahun.

"Kelima guru yang rumahnya kami renovasi adalah guru honorer yang mengabdi lebih dari 10 tahun, mereka juga berprestasi", Jelasnya.

Untuk dana perbaikan bagi rumah kelima guru tersebut Dedi katakan dari kocek pribadi serta sumbangan dari rekan lingkungan disdik.

"Alokasinya mencapai Rp.100 juta, tidak gunakan uang negara, tapi dari uang pribadi juga sumbangan dari rekan di dinas pendidikan", ungkap Dedi.

Selain renovasi lima rumah, Dedi juga mengatakan jika akan membantu seorang guru PNS yang ijazah sarjananya di tahan dan akan melunasi hutangnya.

Seorang guru honorer, Agung Bagja Firmansyah mengaku kaget saat sedang mengajar dirinya di minta sekolah untuk pulang, ternyata ada sosok orang nomor satu di Purwakarta yang meminta rumahnya di kosongkan untuk sementara karena akan di renovasi.

"Kaget, saat masih di sekolah tiba-tiba di suruh pulang, ternyata ada pak Bupati, yang setelah ngobrol bentar, minta izin untuk sementara rumah saya mau di kosongkan dulu karena mau di benerin", beber sang Guru.

Agung juga mengatakan kalau Bupati turut juga langsung gotong royong merehab rumahnya.

"Pak Dedi terjun langsung, mengajak semua termasuk murid-murid untuk beresin isi rumah saya karena akan langsung di renovasi", tandasnya.

Di lihat dari kondisi bangunan khusunya bagian atas, rumah ukuran 4x5 meter tersebut memang bagian atap sangat terlihat lapuk dan hampir roboh serta perlu di renovasi.

Nasib guru bernasib seperti Agung Bagja Firmansyah tidaklah sedikit, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, untuk itu Dedi berharap agar para guru honorer yang telah lama mengabdi bisa segera di angkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS)

"Solusinya hentikan penerimaan guru honorer, segera angkat guru honorer yang sudah lama mengabdi menjadi PNS,  Kalau seleksinya pakai sistem ujian, guru honorer yang lama akan kalah dengan guru honorer baru yang masih fresh, pungkas Dedi.(Dof)