Pilkades Serentak, Polres Awasi Pergerakan Botoh

Malang, RN. Warga 57 desa di Kabupaten Malang bakal mengikuti Pilkades serentak. Delapan desa diantaranya bertarung pasangan calon Kep...

Bea Cukai Sita Rokok Senilai Rp 127,4 Juta dari Desa Ganjaran, Gondanglegi, Malang

Gubernur Jatim Serahkan SK Plt Bupati Malang

Operasi Semeru, Polres Malang Berhasil Tilang 5.196 Pengendara

Malang, RN.
Warga 57 desa di Kabupaten Malang bakal mengikuti Pilkades serentak. Delapan desa diantaranya bertarung pasangan calon Kepala Desa yang juga pasangan suami istri. Keseluruh pilkades bakal mendapat pantauan dari Polres Malang, terutama terkait keberadaan para botoh alias pejudi yang berpotensi mempengaruhi hasil Pilkades.

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, menegaskan akan menindak tegas para botoh (pejudi) yang masuk Kabupaten Malang, saat Pilkades serentak hari ini. Polisi akan memproses para botoh sesuai dengan tindak pidana umum.

"Jika memang ada botoh yang nekat dan tertangkap, kami akan proses sesuai KUHP karena masuk dalam tindak pidana umum," tegas Ujung, usai Apel Gelar Pasukan pengamanan Pilkades.

Ia mengatakan, Tim Saber Judi Pilkades yang dibentuk oleh Polres Malang beberapa waktu lalu, sudah bergerak sejak tiga hari lalu. Mereka terus mengawasi semua pergerakan para botoh, supaya tidak sampai merusak pesta demokrasi di wilayah Kabupaten Malang.

Pola pengawasan untuk para botoh ini, lanjut Ujung, dengan melakukan pencegahan dan penindakan. Tim Saber Judi Pilkades sudah melakukan pendekatan persuasif untuk tidak sampai masuk ke wilayah Kabupaten Malang. Karena para botoh kebanyakan berasal dari luar Malang.

"Kalau memang tidak bisa dicegah, maka ya terpaksa akan kami tindak. Namun sejauh ini masih belum ada pergerakan botoh yang masuk ke wilayah Kabupaten Malang," ujarnya.

Bagaimana untuk antisipasi adanya serangan fajar dari para calon dan botoh ? Ujung menegaskan, bahwa ia telah memerintahkan semua Tim Saber Judi Pilkades untuk bergerak cepat dan melototi semua titik yang rawan dimasuki oleh para botoh.

Terpisah Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna, mengimbau kepada masyarakat untuk ikut membantu pengamanan pelaksanaan Pilkades serentak. Masyarakat tidak hanya sekadar menggunakan hak pilihnya saja, tetapi juga menjaga keamanan bersama-sama dengan aparat keamanan.

"Kalau memang masyarakat menemukan adanya kecurangan atau para botoh yang mau merusak pesta demokrasi, silahkan langsung untuk melaporkannya kepada aparat keamanan," jelas Rendra.

Rendra juga meyakini bahwa pesta demokrasi Pilkades akan berjalan kondusif dan partisipasi masyarakat sangat tinggi. "Karena pelaksanaan Pilkades serentak ini, diselenggarakan pada hari Minggu. Harapan kami jumlah pemilih bisa mencapai lebih 80 persen," harapnya.

Sementara itu, jumlah desa di Kabupaten Malang yang menyelenggarakan Pilkades serentak sebanyak 57 desa dari 26 kecamatan. Di mana 8 desa dari 3 kecamatan, keamanannya ikut wilayah hukum Polres Batu. Sedangkan yang masuk wilayah hukum Polres Malang sebanyak 49 desa dari 23 kecamatan.

Dari 57 desa yang menggelar Pilkades serentak, delapan desa diantaranya pasangan calonnya adalah pasangan suami istri. Contohnya seperti Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Desa Tawangrejeni dan Desa Gedog Wetan, Kecamatan Turen, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon serta Desa Banjarejo, Pagelaran dan Desa Sumbersekar, Dau.

Selain itu, dari setiap desa yang menyelenggarakan Pilkades serentak, hampir semuanya memiliki tanah bengkok untuk kesejahteraan perangkatnya. Namun tidak dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, yang memang dari awal tidak memiliki tanah bengkok. (NIP)