Golkar Jabar: Etika Politik Harus Dimiliki Semua Bakal Calon

Bandung, RN Dalam rangka merespon konstelasi politik di Jawa Barat yang saat ini terus mengalami perkembangan yang dinamis, Sekretari...

Kenaikan Tarif BBN Kendaraan Bermotor di Jabar Beratkan Masyarakat

Kepala Desa Rancamanyar Dani Hamdani Bersama Warga Saat Pembagian Bantuan Pangan Non Tunai (BPMT)

Dapat piagam penghargaan dari disarpus sebagai juara III dalam lomba perpustakaan

Bandung, RN
Dalam rangka merespon konstelasi politik di Jawa Barat yang saat ini terus mengalami perkembangan yang dinamis, Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah mengajak kepada setiap bakal calon Gubernur Jawa Barat harus memegang teguh etika politik. Selain kepada calon konstituen, etika politik tersebut juga harus ditunjukan kepada Partai Politik.

"Etika harus dikedepankan. Jadi gak boleh datang ke setiap partai menawarkan posisi calon Wakil Gubernur. Itu sangat tidak etis, sangat tidak baik," jelas Wakil Ketua DPRD Jawa Barat tersebut saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Jum'at (8/9).

Ade juga mengatakan jika sikap menebar harapan ke setiap partai sangat rentan menciptakan jalinan komunikasi politik yang rigid. Akibatnya, bisa timbul keresahan yang menjadi penyebab utama kebuntuan komunikasi yang dibangun.

"Misal datang ke PPP minta tokohnya jadi wakil. Lalu datang ke Partai Demokrat minta tokohnya jadi wakil, gak lama berselang datang ke Golkar minta tokohnya jadi wakil. Jadi maunya sama siapa? Ini kan sama saja dengan Pemberi Harapan Palsu alias PHP," katanya berseloroh.

Meski begitu, konsolidasi internal Partai Golkar di Jawa Barat Ade kemukakan terus berlangsung, karena modal partai berlambang pohon beringin ini cukup kuat dalam rangka menghadapi Pilgub Jawa Barat yang akan digelar tahun depan.

Terlebih, berdasarkan hasil survei, Partai Golkar menempati urutan pertama di Jawa Barat sebagai partai yang memiliki elektabilitas cukup tinggi.

"Elektabilitas partai kami cukup tinggi, kami siap menjaga kesolidan dari berbagai gangguan baik internal maupun eksternal," katanya.

Terakhir, Ade berharap kepada seluruh bakal calon Gubernur Jawa Barat agar menghormati partai secara institusi. Pihaknya tidak menginginkan di akhir perjuangan politik yang telah dijalani ada pihak dari luar partai yang bersikap kurang hormat bahkan terkesan 'habis manis sepah dibuang' kepada partai.

"Jangan sampai andil partai politik dalam membesarkan nama para calon ini tidak dihargai, bahkan ditinggalkan setelah susah payah berjuang, kita ciptakan suasana kondusif dalam berdemokrasi saja," pungkasnya. (MDI /hum)