Banyak Perusahaan, Pengusaha 'Merampok Hasil SDA' di Kalteng

Palangka Raya, RN Kunjungan Peserta didik Lemhanas XXI ke Kalteng, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, meminta kepada Lemhanas agar menya...

Sampaikan Surat Somasi Ormas dan LSM di Kalteng Gerunduk Kantor Media dan Kantor Gubernur Kalteng

Ormas dan LSM di Kalteng Geram terhadap Tudingan Yang diduga Menyudutkan.

Konsultan Pembangunan Sumur Bor Ditetapkan Tersangka dan Ditahan.

Palangka Raya, RN
Kunjungan Peserta didik Lemhanas XXI ke Kalteng, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, meminta kepada Lemhanas agar menyampaikan kepada Presiden Jokowi mengenai Kebijakan Pusat yang masih belum menyentuh untuk masyarakat Kalimantan Tengah. Kalteng menjadi gudangnya sumber daya alam (SDA). Namun kenyataannya, daerah yang kaya SDA ini malah tidak banyak berbuat untuk kesejahteraan daerah maupun kesejahteraan rakyat di sekitarnya. Hal inilah potret ironi yang dikeluhkan gubernur.

Gubenur mengatakan, "masyarakat Kalteng masih banyak yang miskin terutama di daerah pedalaman sedangkan Pengusaha, pejabat ya kaya. Kalteng kaya akan hasil sumber daya alam ya baik hutan, pertambangan dan perkebunan namun rakyat ya masih miskin, karena hasil SDA yang dihasilkan oleh Kalteng tidak semua ya dibayarkan pajak dan royalti untuk Kalteng. Hasil dari SDA untuk sumbangan Pembangunan untuk Kalteng masih minim. Bagaimana membangun perekonomian baik jika manajemen di lingkungan Kementerian mempersulit proses dan fakta tidak sesuai kenyataan lapangan katanya banyak Perusahaan tambang batu bara, emas yang menunggak membayar pajak dan royalti, namun masih mengeruk hasil alam serta banyak Perusahaan tambang, yang IUP ya mati serta tidak membayar Pajak masih tetap produksi dan mengambil hasil SDA tanpa ada sumbangan untuk Kalteng. Dan masih marak ya illegal loging yang mengakibatkan Alam Kalteng rusak. Gubernur juga mengatakan hasil SDA Kalteng masih banyak diangkut keluar Kalteng, tapi imbal baliknya tidak banyak untuk Kalteng. Infrastruktur di sini masih banyak yang buruk, masyarakatnya juga masih banyak yang miskin,” cetusnya. 

"Dari Perusahaan Perkebunan masih banyak yang tidak melakukan CSR dan Plasma untuk masyarakat Kalteng. Serta masih banyak perusahaan yang tidak peduli pada masyarakat disekitar ya dan tidak di perhatikan dan diperdayakan, jalan-jalan yang di pergunakan Perusahaan Perkebunan banyak rusak namun tidak ada yang membangun, memperbaiki jalan sedangkan Sumber Daya Alam Kalteng di ambil," ujarnya. 

Gubernur juga menyampaikan pesan kepada rombongan Lemhanas, "mengapa hanya pejabat daerah yang mesti disalahkan jika menjalankan kebijakan untuk membangun daerah dan meningkatkan PAD daerah. Sedangkan Pengusaha yang merampok hasil Alam Kalteng dan menimbulkan kerusakan lingkungan tidak ditangkap. Begitu miris kehidupan masyarakat Kalteng dan Indonesia jika kita tidak Pemerintah tidak tegas dalam mengambil kebijakan kepada Pengusaha dan Perusahaan yang banyak merampok hasil SDA. bagaimana masyarakat bisa makmur dan sejahtera jika tidak adanya perhatian dari Pengusaha dan Perusahaan yang ada di Kalimantan Tengah dalam mempekerjakan tenaga kerja serta memberikan royalti untuk Pembangunan masyarakat dan daerah sekitarnya." (llk)