Majalengka, RN Masyarakat kabupaten Majalengka merasakan adanya perubahan dari berbagai aspek sejak Dr. H.Sutrisno SE., MSi Memimpin...
Majalengka, RN
Masyarakat kabupaten Majalengka merasakan adanya perubahan dari berbagai
aspek sejak Dr. H.Sutrisno SE., MSi Memimpin kota Angin yang berpenduduk
sebanyak 1.188.004 orang, dengan luas wilayah mencapai 1.204,24 kilometer persegi,
dan hal ini tidaklah mudah mengatur masyarakat yang begitu beragam dan semuanya
itu di butuhkan keberanian besar dan strategi kepemimpinan yang mampu
menggalang kekompakan semua kalangan agar visi misi yang telah dicanangkan bisa
tercapai.
Salah satu tolok ukur dari keberhasilan dalam memimpin satu daerah
bisa dilihat pada progres pembangunan serta torehan prestasi yang disabet. Dari
segi pembangunan, Bupati Majalengka Dr H Sutrisno SE MSi menegaskan pembangunan
yang dilakukan merupakan perwujudan realisasi kebutuhan masyarakat yang
ditampung melalui musyawarah rencana pembangunan secara berjenjang mulai
tingkat desa, kecamatan, kabupaten, dipadukan rencana pembangunan provinsi dan
nasional. Hal itu ditandai dengan
digaungaknnya visi Majalengka “Kota Wisata dan
Penerbangan,” yang ditunjukan di bawah kepemimpinan Bupati DR H Sutrisno
SE MSi, dengan visi tersebut telah terbukti selama 2 periode kepememimpinannya,
sejak pertama pada Tahun 2008- 2013, dan periode kedua sejak Tahun 2013-2018
mendatang, tekad kuat sang pemimpin itu terus digelorakan.Masa pemerintahan
Sutrisno-Karna (Suka) Jilid Kedua tersisa kurang lebih satu tahun lagi, dengan
penuh optimis keduanya mampu mewujudkan cita-cita masyarakat Majalengka yakni
Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul, dan Religius (MAKMUR).Kini di penghujung
tahun 2017, bupati Sutrisno mengajak masyarakat untuk memanjatkan rasa syukur
ke hadirat Allah SWT atas apa yang telah dicapai.
Di berbagai kesempatan,
bupati memompa semangat masyarakat dalam mereflesikan pencapaian tersebut. Bahkan
pada momen peringatan hari jadi tahun ini, Pemkab mengambil Tema peringatan
Hari Jadi Majalengka Tahun 2017 ini adalah Visit Majalengka dengan sub tema
“Dengan Semangat Hari Jadi Majalengka ke-527 Kita Wujudkan Majalengka Kota
Wisata dan Penerbangan.”Tema ini selaras dengan tekad kita untuk menjadikan
pariwisata sebagai sektor pembangunan ekonomi guna mengimbangi derap langkah
pembangunan fisik yang terus meningkat seiring dengan pembangunan Bandara
Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati.
Kehadiran bandara ini
merupakan peluang bagi kita, karena wilayah kita akan dikunjungi banyak orang,
baik dari dalam maupun luar negeri,” papar bupati.Bupati juga menekankan
perlunya mengembangkan obyek wisata yang siap kunjung, agar mereka yang keluar
masuk bandara tidak lekas meninggalkan Majalengka, tetapi singgah lebih lama
untuk mengunjungi objek wisata yang kita siapkan.Menurutnya, pariwisata adalah
salah satu yang dapat menjadi daya tarik untuk membuat orang singgah dan lebih
baik lagi menjadi tujuan perjalanan. Mulai tahun ini, Pemkab Majalengka tengah
mengembangkan dan membangun sektor wisata unggulan Kabupaten Majalengka.Mulai
dari terasering Panyaweuyan, Hutan Pinus, Telaga Nila, Obyek Wisata Paralayang
Gunung Panten, Curug Muara Jaya dan lainnya.
Belum lagi banyaknya curug yang
tersebar diwilayah Majalengka, sehingga Majalengka kini telah menyandang gelar
kota seribu curug (air terjun).“Mari kita seiring sejalan bersama tokoh pemuda,
penggiat wisata dan putra-putra daerah yang mampu berkontribusi memajukan
pariwisata Majalengka. Hal ini guna nengungkit perekonomian masyarakat sehingga
terwujud Majalengka Kota Wisata dan Penerbangan,” terang bupati yang penuh
inovasi ini.
Menyikapi
pembangunan BIJB Kertajati, Sutrisno kembali menegaskan, seperti disampaikan
Menhub RI Budi Karya Sumadi yang menyebutkan, BIJB di Kertajati akan menjadi
salah satu ikon di Jabar ke depan. Menhub berharap semua penumpang yang dari
Jabar bahkan juga Jawa Tengah bagian Barat bisa menggunakan bandara
internasional BIJB.Meskipun BIJB Kertajati disiapkan menjadi konektivitas
internasional logistik di Jabar,
yang merupakan salah satu pusat logistik yang
ada di Indonesia. Termasuk barang produksi elektronik, ekspor bisa dilakukan
melalui bandara di Kertajati.
Yang perlu digaris bawahi adalah dalam
pengembangannya Bandara Kertajati harus dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat.Sutrisno pun berharap proyek bandara tersebut dapat
berjalan sesuai rencana sehingga pada akhir 2018 bisa beroperasi dengan
sempurna dan tepat waktu. Yang lebih prinsip, melakukan evaluasi terhadap
kinerja masa lalu agar menjadi bahan kita untuk menata langkah baru guna
mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat Majatengka yang lebih MAKMUR. Apalagi telah
menorehkan pengalaman untuk terus beraktualisasi diri menjadi kabupaten yang
maju di Jawa Barat. Ini tercermin dari tekad dan komitmen untuk bersama-sama
mewujudkan visi pembangunan “Majalengka Makmur”.
Visi tersebut merupakan bukti
betapa kuatnya keinginan masyarakat Majalengka untuk terus menyejajarkan diri
dengan masyarakat daerah lain di Jawa Barat.“Perjalanan dan pengalaman sejarah
tentunya akan banyak memberikan kematangan dan sebagai spirit utama untuk terus
memaknai visi Kabupaten Majalengka secara berkelanjutan. Demikian juga dengan
catatan prestasi yang banyak diukir dalam perjalanan sejarah akan menjadi pemicu
untuk terus berkarya dan berkarsa guna mewujudkan pembangunan yang
berkesinambungan,” terangnya.
Dalam konteks tersebut, lanjut Sutrisno, mometum
bersejarah ini harus menjadi motivasi masyarakat agar lebih berperan menjadi
pelaku utama dan menjadi mitra terdepan dalam mewujudkan Kabupaten Majalengka
Makmur.
“Kunci utama untuk mewujudkannya adalah dengan memantapkan kebersamaan,
nilai optimisme, serta semangat untuk terus membangun dan mengembangkan
kekuatan bagi tercapainya Sindahkasih Sugih Mukti Majalengka Bagja Raharja,”
tegas Sutrisno.
Menurutnya, sebagai pemimpin yang tidak boleh berhenti
berjuang, kecuali dipanggil Allah (meninggal dunia), dirinya bertekad lebih
kuat lagi untuk membangun Jawa Barat ke depan. Spirit untuk maju itu tak lepas
dari keresahannya sebagai orang dari wilayah timur Jabar yang merasa selama ini
pembangunan di wilayahnya kurang merata.Jabar itu sebagai penyangga ibu kota
sudah seharusnya maju dengan pemerataan pembangunan. Jika dilihat dari sejarah
dan statistik perkembangan ekonomi di Jabar pada mulanya berawal dari wilayah
timur yang masuk dalam Wilayah 3 Jabar, yakni Kabupaten/Kota Cirebon, Kabupaten
Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.
Kenapa daerah timur
ketinggalan? Karena sejak merdeka belum ada pemimpin Jabar yang berasal dari
timur. Itu menjadi spirit buat saya. Saya? bertekad menjadikan Jabar, mutiara
untuk Indonesia raya.
Pasalnya Jabar sebagai penyokong ibu kota negara harus
kondusif,” ungkapnya. Dia merasa pengalaman dia memimpin Majalengka dalam dua
periode ini bisa diaplikasikan ketika memimpin Jabar jika kelak dipercaya
nanti. “Selagi saya masih bernafas, sebagai seorang politikus, saya akan
mengerahkan segala daya upaya untuk tetap mengabdi dan memberikan yang terbaik
kepada NKRI,” pungkasnya. Selain itu, Pembangunan
mega proyek yang berhasil membuka mata masyarakat Majalengka meski di baliknya
tetap terdengar suara-suara sumbang. Misalnya saja, pembangunan BIJB, pelebaran
beberapa jalan diantaranya jalan Cigasong-Jatiwangi, jalan Beber-Jatiwangi, dan
yang terahir jalan Lanud S sukani hingga Ligung. Kemudian untuk wilayah desa,
ratusan pembangunan fisik lain juga dilakukan dan menyen-tuh hingga ke pelosok
desa, seperti pembangunan jalan tani hingga saluran irigasi.
Untuk pembangunan sumber daya manusia, Pasangan Suka jilid 2 menggenjot pembangunan pertanian. Program swasembada pangan pun terus digaungkan dengan melarang para petani tanam hambur agar hasil produksi gabah meningkat.
Pembagian
alat pertanian seperti hand traktor, mesin transplanter, pembagian benih hingga
alokasi anggaran miliaran dari APBD untuk biaya transportasi pendistribusi
pupuk dari agen ke petani menjadi program prioritas.
Sepanjang tahun ini,
Pemerintah Kabupaten Majalengka di bawah kendali Sutrisno dan Karna Sobahi
kebanjiran penghargaan bertaraf nasional. Kabupaten Majalengka kembali mendapat
predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian ke empat kalinya dari Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah untuk tahun anggaran
2016. Disampaikan Bupati Sutrisno pada Sidang Paripurna Ulang Tahun Majalengka,
Rabu (7/6/2017) opini WTP 4 tahun berturut-turut ini diperoleh berkat adanya
komitmen dan keinginan semua penyelenggaran pemerintahan untuk menyelenggarakan
pemerintah dengan baik.
Yang paling utama kinerja dari teman-teman OPD yang
telah berupaya menyajikan data-data keuangan dengan baik,” kata Bupati
Majalengka Sutrisno. Untuk memperoleh WTP tersebut banyak hal yang dilakukan
oleh pemerintah, mulai transparansi penyusunan anggaran yang sesuai dengan
perundang-undangan, menyiapkan laporan keuangan yang baik dan benar,
pengelolaan asset daerah yang benar, serta melakukan pendataan terhadap seluruh
asset yang disesuaikan dengan dokumenadministrasi.
Selain
itu meningkatkan pengawasan terhadap bukti-bukti pertanggungjawaban perjalanan
dinas setiap pegawai.“Perolehen WTP ini bukti bahwa Pemerintah Kabupaten
Majalengka sudah melakukan pelaporan Keuangan Negara yang transparan dan
akuntabel, tentu hal itu telah sesuai dengan UU,” ungkap Bupati.
Bupati
Sutrisno mengatakan perolehan opini WTP dari BPK terhadap LKPD kabupaten
Majalengka tahun 2016 didasarkan adanya upaya serta konsistensi dari Pemerintah
Kabupaten Majalengka dalam menata kelola keuangan APBD, baik itu mengelola PAD,
mengelola DAU, DAK, perencanaan TAPD kemudian dibahas dengan Banggar DPRD yang
diimplementasikan ke dalam program-program pembangunan tahun 2016 baik
infrastruktur maupun kegiatan-kegiatan yang menunjang kepada pencapaian IPM di
kabupaten Majalengka.“Pemeriksaan BPK tersebut ditujukan kepada laporan
keuangan dengan standar akuntansi pemerintah, yang didasarkan kepada
efektifitas sistem pengendalian internal dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Inilah yang menjadi dasar penilaian dan evaluasi BPK
terhadap LKPD Pemkab Majalengka sehingga memperoleh opini WTP,” ungkap
Sutrisno.“Saya kira yang dilakukan BPK bukan merupakan sebuah penghargaan tapi
ini mengangkat dari suatu kondisi dan kenyataan yang ada di Kabupaten
Majalengka tanpa ada upaya membantu dan membimbing. Saya menyebut membimbing
saja disalahkan, apalagi merekayasa. Jadi predikat WTP ini riil atas dasar
kinerja yang dijalankan teman-teman OPD,” kata Sutriano.
Bupati menyampaikan
rasa syukur dan berterimakasih kepada seluruh OPD, para camat, para pejabat,
fungsional di lingkungan Pemkab Majalengka yang telah berhasil secara konsisten
menyajikan laporan keuangan dengan baik sehingga BPK menjustifikasi kabupaten
Majalengka berhak memperoleh opini WTP.
Ke depan, saya ingin terus mengajak
kepada para OPD, Camat, para fungsional untuk terus melakukan upaya-upaya
maksimal agar WTP ini bisa dipertahankan sekaligus menjadi kado hari jadi
Kabupaten Majalengka,” ungkap Bupati Sutrisno.Disampaikan Bupati, diperolehnya
WTP sebagai motivasi bagi Kabupaten Majalengka untuk terus menata kelola aset,
keuangan, dan hasil-hasil pembangunan serta menjadi motivator untuk terus
membangun sampai masyarakat dalam atmosfer kesejahteraan.
Selain itu, Kabupaten
Majalengka juga masuk 10 Kabupaten/Kota yang
selain mampu mencapai target 100 persen, penyaluran raskin juga telah berhasil
melunasi seluruh harga tebus Raskin (HTR) sampai dengan 31 Desember 2016.
Majalengka termasuk pada kabupaten sebagai penyaluran tepat waktu diikuti
Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Indramayu. (Yessy Pande Iroot)
COMMENTS