Daroji : "Nanti Akan Kita Tindaklanjuti dan Kita Proses"

Lampung Timur, - RN. Menyikapi indikasi perbuatan cabul terhadap 3 orang anak dibawah umur yang diduga dilakukan oleh Ja Kepala Madrasah Ib...

Temu Pamit Kepala UPTD Dikbud Kec. Purbolinggo

Tim Moneva Disdikbud Lamtim Memonitor Dana BOS SDN/S

Forkopimcam Way Bungur Melakukan Monitoring Ujian Nasional

Lampung Timur, - RN.

Menyikapi indikasi perbuatan cabul terhadap 3 orang anak dibawah umur yang diduga dilakukan oleh Ja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Sekampung, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Penma) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lampung Timur, Daroji, S, Ag, M, M, H berencana akan menindaklanjuti sekaligus memproses tindakan yang dilakukan Kepala Madrasah Ibtidaiyah dimaksud.

"Saya juga baru dengar, terkait apa yang disampaikan itu, kalau ternyata oknum Kepala MI tersebut melakukan tindakan asusila terhadap peserta didiknya, nanti kita tindaklanjuti dan diproses. Seperti apa kebenarannya, apakah pihak yang bersangkutan betul melakukan. Itukan harus didukung dengan bukti - bukti dan ada korban",tegas Daroji Jumat, 15/2 pukul 17:45 WIB kepada Radar Nusantara melalui sambungan telepon selularnya.

Daroji belum berkomentar lebih jauh dan apabila tindakan itu terindikasi benar, pihaknya akan mengklarifikasi. Tindakan amoral memang tidak dibenarkan terjadi diruang lingkup kegiatan belajar mengajar.

"Saya baru tau, jadi belum bisa komentar banyak kaitannya dengan hal ini, kalau ternyata itu, kita akan mintai klarifikasi kepada yang bersangkutan. Yang jelas tindakan amoral tidak dibenarkan apalagi diranah lingkungan pendidikan, apapun dalihnya tidak dibenarkan",jelasnya.

Daroji menyayangkan hal itu karena oknum pelaku pendidik dan tenaga kependidikan pada Yayasan Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama maupun Pondok Pesantren yang ternama.

"Betul, ada pondok tanfidz, itu kalau tidak salah pondok pak kyai, cabang dari Metro",tutupnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Lampung Timur, Marsan,S,Pd meminta diralat atas komentarnya seperti yang diberitakan "Disdik Akan Panggil Oknum Kepala Sekolah Yang Melakukan Pelecehan Terhadap Tiga Siswinya", karena sepengetahuannya sesuai dengan yang dibaca baik korban dan pelaku berasal dari sekolah dasar.

"MI itu memang bukan kewenangan kita Dinas Pendidikan, itu kewenangan pihak Kemenag. Karena yang kita baca itu di sekolah dasar, yang penting diralat saja beritanya",Kata Marsan Jumat, 15/2 pukul 17:20 WIB melalui aplikasi WhatssApp.

Dugaan peristiwa perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur yang masih duduk dibangku kelas 5 terjadi Sabtu, 3 November 2018 jam 8:30 WIB diruang kerja Ja Kepala Madrasah Ibtidaiyah dan berakibat ketiganya pindah ke sekolah lain Sehingga MB orangtua korban melaporkan ke Kepolisian Sektor Sekampung. Hal itu disinyalir bertentangan dengan Undang - Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 82 Ayat (2) "Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh orangtua, wali, pengasuh anak, pendidik atau tenaga kependidikan, maka pidananya ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada Ayat (1). (ropi).